40. Ancaman menakutkan

67 9 0
                                    

Sekian lama udin tak menjawab tanya putri yang dipanggilnya dengan sebutan buk bos ituu.. Putri kesal sendiri dibuat udin.. Putri kembali menyandarkan tubuhnya di atas tempat tidur, tangannya di lipat di bawah dada dengan bibir manyun..

"Awas kau udiin.. ntar aku bilangin indri kau.. aku suruh dy buat jauhin kauu.." ancam putri..

"Waduuuhh buk bos ancaman nya.. aku harus bagaimana ini.." udin menggaruk2 kepalanya..

"Ya udahhh, oke.. aku telpon indri sekarang.. gampang itu mah.. indri itu temen kental aku, pasti dy mw nurutin semua kata kata aku.." ancam putri lagi, ia segera mengeluarkan handphone nya hendak menghubungi indrii...

"Jangan buk boss.. jangan.." udin menampakkan dirinya.. menahan tangan putri untuk tidak menghubungi nomor indrii.. Putri pun melihat kehadiran indri dan tersenyum penuh kemenangan..

"Jangan ya buk bosss.. oke, aku jawab smua pertanyaan buk bos.., bukbos mw tanya apa?" Ucap udin, "semoga aja buk bos ga tanya yang anehh2.." harap udin dalam hati

"Gimana keadaan suami aku, apakah dy terluka parah? Kenapa dy ga kembali ke rumah? Apakah hantu jahat itu sangat kuat?" Gelontoran pertanyaan dari putri..

"Bukbos nanya nya borongan yaahh.., bos terluka, ya gak parah2 amat sihh.. trus bos ga mw buat buk bos hawatir, jadi dy aku bawa ke suatu tempat.." jawab udin..

"Kemana? Kamu bawa kemana suami aku?" Tanya putri buru2..

"Ke rumah akuu..." jawab udin singkat

"Ayo kita kesana sekarang.." putri langsung bergegas bangkit dari duduknya dan meraih tasnya

"Waduuuhhhh... buk bosss... besok aja yahhh.. ini masih malam.. bahaya buk boss, hantu jahatnya mgkin saja sedang memantau kita.. jadi besok saja yaa," mohon udin

"Oke besok.. tapi pagi2 sekali..." ucap putri santai..

Udinn menggaruk garuk kepalanya, dy takut kalau besok membawa istri bosnya itu, bosnya akan marah besar, namun ia lebih takut pada ancaman putri..

"Kenapa kamu masih disini? Keluar.." ucap putri setelah beberapa lama melihat udin hanya berdiri terpaku..

"Ohhh maaf maaf buk boss.. saya akan segera keluar.. saya berjaga di luar, kalau buk bos ada perlu sesuatu, buk bos bisa panggil aku, aku akan dtang.." pesan udin

"Iyaaa... udah kluar sanan, aku mau tidur.." ucap putri smbil mengatunkan tangannya mengusir udin

Berdasarkan perintah putri, udin pun menghilang dalam sekejap mata..

"Rasain kamu idin aku kerjaiinn, hahahha.." putri tertawa puass..., "ngomong2 udin ganteng kok kayak artis2 gitu wajahnya.. sayang sekali klu indri ga mau, ehh tp dy kan hantuu.. kasian sekali sih indrii.." lanjut putri sebelum akhirnya membaringkan tubuhnya lalu terpejam lelap..

Putri rupanya tak mw sedikit pun kehilangan momennya, pagi pagi sekali sekitar pukul 4 ia telah terbangun.. setelah menyelesaikan aktifitas paginya mandi dan shalat, putri pun telah mempersiapkan diri, meskipun hari masih terlihat gelap, pasalnya mentari belum juga menunjukkan sinarnya, namun putri telah begitu cantiknya melangkah menuju lantai 1 rumahnya

Sepanjang jalan menuju lantai 1 putri melirik kesana kemari mencari keberadaan udin,

"Udin mungkin sedang dalam mode hantu makanya aku tak bisa melihatnya.. apa sebaiknya aku masak dulu yahhh, kan ini masih terlalu pagi juga.. mas hari pasti sangat lapar.." pikir putri

Putri pun segera menuju dapur untuk mempersiapkan bekal yang akan dia bawakan untuk hari..

"Buk bosss.. pagi2 dah masak, dah cantik aja.. bener2 ya kalu cinta mahh pokoknya ga bisa pisah lama2, bawaannya pengin ketemuu aja... kayak aku yang pengin ketemu indri terus.." ucap udin dlm hati sambil membayangkan wajah indri

"Aahhhh.. gara2 bos nihh, seharian kemaren jadi ga bisa ngelihat indri.." gerutu udiinn..

Tak lama kemudian putri telah selesai mempersiapkan semuanya.. hidangan berbahan dasar daging telah siap d dalam rantang.. putri telah mempersiapkan makanan kesukaan hari..

"Udiinnn.. udiinnn... ayo kita berangkat.. kmu udah bangun kan..." ajak putri

"Udah buk boss.. ayo kita berangkat.." sahut udin dengan suara tapi tanpa wujud..

"Astagaa.. sialan kw ga nampakin wujud, aku benar2 seperti sedang bicara sama hantu" gerutu putri

"Emang hantuuu buk bosss... masak artis sihhh.. hahahha.." sahut udin bercanda

Tak mw buang waktu lama2 lagi, putri pun segera meninggalkan rumahnya..

Setelah melalui perjalanan kurang lebih 30 menit, putri telah tiba di rumah udin, rumah yng terbilang sangat sederhana berada di pinggiran kota..

"Ini rumah kamu? Siapa aja yang ada disini?" Tanya putri pada udinn

"Iyaa.. ini rumah aku dan adikku dulu.. kini adikku tinggal sendiri.. kebetulan dy lagi perjalanan kampusnya jadi sedang tidak ada sipa2 di rumah.." sahut udinn

"Ohh.." jawabn singkat putri, lalu dengan cepat ia masuk ke dalam rumah.. rasa sangat bahagia bisa bertemu suaminya lagiii sekaligus memastikan keadaannya baik2 saja..

Putri lansung masuk menuju kamar yang hanya ada satu di rumah ituu, rupanya adiknya udin adalah laki2, udin dan adiknya yatim piatu dan terbiasa hidup mandiri sedari kecil..

"Masss hariii..." ucap putri sesaat setelah membuka pintu kamar..

Saat itu masih terbilang pagi, pukul 6.30, hari belum membuka matanya.. efek luka memang membuat hari membutuhkan istirahat ekstra...

Putri menghampiri hari karena hari belum juga membuka matanya.. putri memegang kening hari memastikan kalau hari tidak demam.. rupanya hari baik baik saja tetapi memang nampak luka di sekujur tubuh hari..

Putri sebelumnya memang telah siaga, selain membawa bekal makanan, ia juga membawa kotak perlengkapan obat.. dengan cepat putri mengoleskannya pada luka luka harii..

"Awwssss.." tangan hari tersentak saat obat itu mengenai kulitnya dan terasa perihh..

Hari membuka mata dan melirik kesamping, hari cukup terkejut karena putri telah berada disampingnya.. dengan cepat pandangan hari terarah pada udin yang berada di belakang putri..

dengan sedikit memelototkan matanya hari meberi tanda pada udin atas keterkejutannya.. udin hanya menyatukan telapak tangannya memohon agar hari tak memarahinya..

"Buk bos yang maksaa.. aku sudah larang padahal boss.." ucap udin minta maaf..

"Udahlah sayang.. ga salah udin.. lagian kenapa kamu ga pulang aja, kan bisa aku rawat.. coba lihat luka kamu, memar2 nya ga ada yg obatin.." ucap putri sambil meniup2 luka hari yang baru saja diolesi obat merah..

"Sayangg.. aku ga mw kamu khawatir.., lagian aku takut kalau aku pilang ke ruamh dy akan datang ke rumah dan ikut membahayakan kamu.. cukup waktu itu dy telah membuat kita jadi begini.." ucap hari

"Maksud kamu mass..." tanya putri

"Yaaa... dialah dalang dari semua kekacauan inii.." sahut hari..

Tbc..

The Lost LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang