25. Mantra Cinta

107 9 1
                                    

Sore hari telah tiba, Hari tengah berdiri di depan mobilnya.. sembari memainkan anakan kuncinya sesekali hari melirik ke arah depan pintu lobby..
Setelah menunggu cukup lama akhirnya yang dinanti nanti pun menampakkan dirinya.. Keluar dari balik pintu lobby yang terbuka sendri karena adanya sensor, dengan rambut tergerai panjang dan blazer berwarna cream membuat pemandangan sore hari itu benar2 mempesona..

"Ayo sayang kita pulang.." ucap hari setelah menaiki benerapa anak tangga untuk menyambut putri

Sementara putri melirik ke kanan dan ke kiri, pada saat itu banyak karyawan yang lalu lalang sehingga tak mungkin bagi putri untuk menolak ajakan hari... Beberapa karyawan malah menonton pertunjukan penuh ke uwuan itu yang jika diibaratkan bagaikan pangeran yang sedang menjemput sang putri..

Terpaksa putri menyambut uluran tangan Hari... Mereka pun melangkah menuju ke arah mobil...

"Uuuhhh so sweet.." ujar salah satu karyawan yang menyaksikan keuwuan sore ituu.. namun disisi lain putri hanya mencibirkan bibirnya, tak terima kalau adegan yg barusan ia lakukan telah membuat baper para karyawan..

Setelah masuk ke dalam mobil Hari langsung menjalankan mobilnya.. Di sisi hari, putri masih nampak menekuk mukanya, tak suka jika hari memanfaatkan status mereka hanya untuk bisa membawanya pergii..

"Apa sih mau nya kamu? Kenapa kamu selalu mendekati aku?" Tanya putri, namun hari tetap diam fokus menyetir..

Melihat hari hanya terdiam, putri justru dibuat penasaran, berkali kali ia melihat ke arah kaki dan tangan hari, rupanya putri cukup pensaran sore itu..

"Dari mana kamu belajar menyetir? Aku sudah cukup tahu ya selama 2 minggu kemaren klu kmu itu hantu katrok.. pasti kamu ga benar benar menyetir kan? Kamu pasti pakai kekuatan kamu" tuding putri, namun putri masih terus mengamati kaki hari hingga tertunduk2..

Dengan cepat hari mengekang kepala putri hingga tak dapat kembali ke posisinya semula..

"Sepenasaran itu kamu sama aku sayang?? Ni lihatin bener2, kaki aku nginjak gas, kopling dan rem.." ucap hari sambil terus menahan kepala putri..
Putri pun sebel dibuatnya.. ia memeberontak dan mecoba lepas dari rengkuhan tangan hari..

"Lucu sekali istri aku ini.. lama ga ketemu ternyata makin ngegemesin.." ucap hari kmudian membiarkan putri lepas..

Putri mengembungkan mulutnya, pria disampingnya itu benar2 menyebalkan apalagi berkali kali dy bilang kalau putri adalah istrinya.. padahal dy sudah jelas jelas tahu kalau dirinya hantu dan tentu bukan suaminya..

"Sekrang aku mw bicara serius, mengapa berkali2 kamu bilang kalau aku istri kamu, sedangkan kita sama2 tahu.. ga, aku tahu klu kamu hantu, hantu yg bisa membuat orang tak jadi mati, hantu yg bisa mengeluarkan bola cahaya.. hantu yg bisa menghilang.. jdi kamu bukan suami aku.." ucap putri

"Aku suami kamu putri, dan kamu istri aku.. itu faktanya.." sahut hari

"Ini bukan masalah tubuh hari yang kamu hinggapi, ini masalah kamu, jiwa kamu.. kamu bukan suami aku.. jadi stop mengaku ngaku.." bantah putri

Hari melirik ke arah putri, wanitanya itu benar benar menggemaskan dimatanya drengan segala bantahannya... sedikit menghela nafas panjang, hari mencoba menjelaskan kembali

"Aku juga sedang tidak membicarakan tubuh ini, aku membicarakan jiwa aku, aku hantu iya benar.. dan aku suami kamu, itu kenyataan lainnya.." ucap hari tegas

"Bullshitt.. aku tidak pernah menikah dengan hantu, aku hanya pernah menikah satu kali, dan itu dengan hari.." ucap putri merengut..

"Sekarang aku tanya lagi sma kamu? Kemana suamiku hari, kemana jiwanya?" Lanjut putri

"Dia tak berhak atas tubuh ini.. dy telah ditarik malaikat maut.. tugasnya telah selesai.." sahut hari

"Benar benar hidupku bagai di dunia fantasy.. aku muakkk.." teriak putri di dalam mobil itu..

Hari hanya tersenyum.. benar benar dy tidak bisa berbuat apapun, wanitanya itu kalau sudah marah memang tidak bisa dibujuk atau dirayu, tabiatnya itu tak juga berubah meski telah lama hari tak bersamanya..

Sejurus kemudian mereka telah tiba di rumah mereka, rumah yg telah ditinggalkan putri satu hari yang lalu.. setibanya di depan rumah, hari langsung keluar dan membukakan pintu mobil putri..

"Ayo keluar tuan putri.." ucap hari bak pangeran yang sedang membukakan pintu sang putri

"Gak mauu.. aku sudah keluar dari rumah ini kemaren.. aku ga mw kembali lagi.." ucap putri yang masih saja cemberut.. bahkan berbicara pun tanpa memandang wajah hari..

Hari tersengeh mendengar ucapan putri, tanpa melirik kekanan dan kekiri hari langsung saja menggendong putri ala ala bride style...

"Turuniiinn... turunin ga.. aku ga mau masuk" teriak putri sembari memukuli dada hari dan menggoncangkan kaki nya tanda memberontak

Hari tak bergeming sedikitpun, ia tetap saja melaju membawa putri masuk menuju kamar mereka, tak pduli para ART menyaksikan meraka. Setelah masuk ke dalam kamar, Hari lansung menurunkan putri di atas tempat tidur..

"Buruan mandi deh sayang.. kamu kayaknya gerah banget.. bukannya malam ini kita harus melakukan sesuatu.." ucap hari setengah bercanda pada putri

"Ehh.. jangan ngadi ngadi yahhh.. melakukan apa?" Tanya putri dengan nada kerass..

"Melakukan percintaan kita.. bukan kah kata kamu kemaren sempat tertunda.. ayo sekarang malam ini saja.." ucap hari yang langsung melingkarkan tangannya di pinggang putri dan berbicara lirih di sisinya..

Putri terdiam, mulutnya kembali berkomat klamit.. ntah mengapa, sejak mengetahui kalau hari hantu, putri merasa membaca surat2 pengusir setan akan mampu membuat hari menghilang dari sisinya..

"Ssstttt... (menutup bibir putri dengan jarinya) dari pada membaca surat2 pengusir setan, mungkin lebih baik kalau kamu mengucapkan mantra mantra cinta agar aku tak pergi lagi dari sisi kamu.." ucap hari yang rupanya sangat tahu akan apa yang dilakukan putri..

"Ihhh.. apaan sihh.. mantra mantra cinta.." kesal putri sembari mendorong tubuh Hari.. "beneran yahh, kok pengusir setan ga mampu mengusir dy sihh.. harusnya kan tubuhnya kepanasan gitu" ucap putri dalam hati sambil menggaruk2 kepalanya

"Aku ini utusan malaikat maut, aku bukan hantu jahat yg bisa kmu usir dengan ayat2 atau surat2 itu sayangku.. aku ini hantu putih, klu kamu suruh aku baca suratnya, aku bahkan bisa.." sahut hari

"Iiihhh... mengsebel.. minggir.., aku mau mandi.." putri menghentakkan kakinya kesal dan berlalu dari sisi hari..

"Kunci pintunya sayang, takutnya aku hilaf, malah mw masuk ke kamar mandi.." ucap hari dalam candaannya

The Lost LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang