21. Jangan Ganggu

94 9 0
                                    

Pagi hari ini matahari kembali menyapa mengawali minggu yng sibuk bagi para pekerja, ya hari senin memang selalu menjadi momok bagi banyak orang.. pasalnya aktifitas kembali dimulai setelah selama 2 hari libur..
Putri pun tak kalah sibuk dengan kebanyakan orang itu.., masa cuti pernikahannya telah usai dengan tak ada cerita manis yg terukir di dalamnya, dan kini dy harus mulai menjalankan amanah diri mertuanya untuk menggantikan suaminya sementara waktu..

Putri melirik ke arah samping tempat tidurnya, tak dilihat nya hari membuka mata, bahkan dari semalam hari pun belum sadarkan diri..

"Aku harusnya tak kembali ke rumah ini lagi.. selain tanggung jawab ku kepada papa dan mama untuk mengurus perusahaan, aku tak ada hubungan lagi dengan kamu dan rumah ini.. sosok disampingku ini bukan suami ku.." pikir putri

Putri bangkit dari tidurnya lalu memasukkan semua pakaian nya ke dalam koper.. setelah memakan waktu hampir 1 jam, putri pun pergi meninggalkan rumah mewah itu yang telah ia tempati selama kurang lebih aetengah bulan..

Putri mengendarai mobilnya sendiri menuju kantor suaminya yang merupakan perusahaan terkemuka di Indonesia.. Kedatangan nya sendiri disambut hangat oleh para karyawan, pasalnya papa mertuanya sang pemilik perusahaan telah memberitahu kan kepada para manager kalau menantunya itu akan menggantikan posisi hari selama ia sakit..

Rupanya putri memang orang yang dapat dipercaya, rapat kali ini yang meskipun baru pertama kali putri melakukannya tap dapat ia selesaikan dengan baik.. Tepukan gemuruh di haturkan para peserta rapat membuat wanita berbaju merah muda itu tersipu malu..

"Terima kasihh atas perhatian dan kerjasamanya.." ucap putri mengakhiri rapatnya di hari itu

Di sisi lain, setelah lebih dari 24 jam.. akhirnya hari mulai sadarkan diri.. matanya yg tertutup perlahan mulai terbuka..

"Putrii.. putrii.." suara lirih hari terdengar memanggil wanita yang telah diselamatkan nyawanya kemarin, yang telah membuatnya mengorbankan diri...

Lelaki dgn mata bermanik coklat itu mencari sosok yg dirindukannya ke semua sudut ruangan, tapi tak juga ia dapati kehadirannya.. namun kemudian hari memegang kepalanya yg nampak terlalu sakit, muka hari meringis merasakan sakitnya..
Hari hendak bangkit mencari keberadaan putri, namun tubuhnya kembali terjatuh.. tubuhnya begitu lemah..

"Putri... kemana kamuuu... maafkan aku telah meninggalkanmu terlalu lama.. arrrggghhh" ucap hari sembari memegangi kepalanya yg kesakitan..

"Tuan muda... tuan muda sudah sadar?" Tanya Asisten rumah tangga yang memang selalu mengecek kamar itu untuk melihat keadaan tuannya..

"Nona muda, sepertinya dy bukan istri yang baik.. tadi nona muda pergi meninggalkan rumah ini.. dy membawa koper yang besar.. istri macam apa dy meninggalkan suaminya yang sedang sakit.. tuan muda yang sabar ya.." ucap art itu..

"Apa... putri meninggalkan rumah?? Awwssss" tanya hari terkejut namun tetap dalam kesakitan memegang kepalanya..

"Jangan dipikirkan wanita tak baik itu tuan... lebih baik tuan beristirahat smpai benar benar pulih.." sahut art itu kembali

"Tidak.. aku harus mencarinya.. dy tidak boleh jauh dari pandanganku.." hari langsung bangkit dari tidurnya.. meskipun sedang dalam keadaan sakit, dy memaksa untuk berdiri...

"Hantu2 itu sudah tau kalau putri adalah wanita yg tinggal bersamaku.. mereka pasti akan mengganggu putri untuk bisa melawanku.." ucap hari sembari meninggalkan rumah itu untuk mencari putri... Kali ini hari tidak dapat berteleportasi seperti biasanya, jarak tempuh teleportasinya terbatas tidak seleluasa saat dy dalam kekuatan penuh..

Sementara itu, putri yang baru saja pulang kerja kini memasuki mobilnya, ia hendak menuju rumah indri.. Indri merupakan satu satunya tujuan setelah ia memutuskan untuk meninggalkan rumah tadi pagi.. Putri tidak memilih untuk pulang kerumah orang tuanya sebab ia tak maw membuat orang tuanya kepikiran akan rumah tangganya yang baru seumur jagung..

Putri mulai melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang, dy cukup menikmati perjalanannya kali ini.. suara musik dari audio mobil cukup bisa menghibur hatinya yang kalut kala itu.. Putri menghentak hentakkan kakinya mengikuti alunan lagu dan kepala yang ikut bergoyang..

Tiba tiba ada yg berhembus dri sisi kanan dan kiri tengkuk leher putri..

"Kok jadi merinding ya..." ucap putri sembari memegangi tengkuk lehernya

Lalu sesuatu yang aneh mulai putri rasakan.. mobil yg dikendarainya tiba tiba tak dapat dikendalikan.. "loh.. loh.. kenapa ini? Mengapa setirnya tidak dapat aku kendalikan..." ucap putri

Putri mencoba menginjak rem, namun tak juga berfungsi.. "ini kenapa?" Seluruh tubuh putri terasa panas dingin, situasi yg tak biasa ini benar2 membuat putri frustasi..

"Hiiiihiii hiiihhii..." suara itu terdengar memekakkan telinga putri, tetapi putri tak sama sekali melihat sosok lain di dalam mobilnya..

"Syapa kamu? Mengapa kamu mengganggu aku.." ucap putri gugup... sementara mobil terus melaju meski tak dikendalikan oleh putri.. nampaknya sosok dalam mobil putri sedang mengarahkan putri ke suatu tempat..

"Tolong... tolong..." putri menggedor2 pintu mobil namun percuma, tak akan ada yang bisa menyetopkan mobil yg sedang melaju kencang.. ya, sekarang mobil nya putri sedang melaju begitu kencang membuat putri syok dan berpegangan erat pada seat belt..

"Tolong... jangan ganggu aku.. aku tidak ada salah sama kamu wahai makhluk.. siapapun kamu.. tolong.." ucap putri sembari menangis memohon pertolongan..

"Aku akan mengundang hantu itu agar menyelamatkan kamu, aku mw lihat apa dy bisa menyelamatkan orang yang dia sayang.." suara itu terdengar walau tanpa sosok yang terlihat..

"Hantu mana? Aku tidak kenal hantu manapun.. percuma, kamu tidak akan berhasil mengundang siapapun.." sahut putri yang tidak mengerti maksud makhluk di dalam mobilnya itu..

"Hantu yang didalam tubuh suami mu itu... aku akan membuat dy hadir, apakah dy bisa menyelamatkanmu atau malah kehilangan orang yg dia sayang.." sahut makhluk itu

"Ini tidak mungkin.. apakah suamiku hantu..." putri bertanya balik.. putri tahu kalau hari bukanlah manusia, tp dy sama sekali tak berpikir kalau hari adalah hantu..

"Hahaha... hahahaha.." tawanya kembali memenuhi seisi mobil membuat suasana seram mencekam

The Lost LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang