PART 04

18 2 0
                                    

Happy reading guys.

Selesai dari taman belakang, Fadilla pamit pulang kepada Gus Zavin dan umi Khadijah, karena kyai Harun dan kedua kakaknya sedang ada diluar kota punya urusan disana, dan akhirnya hanya pamit kepada umi Khadijah dan Gus Zavin beserta adik perempuan nya. Fadilla pun menelpon Abang keempatnya untuk menjemputnya disana.

"Assalamualaikum bang"

"Wa'alaikumussalam, kenapa dek?"

"Abang bisa jemput Dilla gak dipondok pesantren Al-dzikri"

"Bisa dek, abang otw kesana"

"Oke deh bang, hati hati, assalamualaikum"

"Wa'alaikumussalam"

Tutut sambungan pun terputus.

30 menit kemudian datanglah bang bara dengan motor sport hitam nya.

"Yuk dek pulang"ucapnya pada Fadilla yang sedang menunggu di post keamanan pesantren.

"Yuk bang, eh tapi mampir ke supermarket dulu yah bang nanti"

"Oke siap boss."jawabnya dengan semangat

Sampailah Fadilla dan bara di pekarangan rumah, sambil menenteng belanjaan dari supermarket tadi.

"Assalamualaikum, yuhuu bundaaa, abanggg dilaaaa pulangg, bawa belanjaan" ucapnya sambil sedikit berteriak memanggil orang rumah.

"Wa'alaikumussalam, wih pulang nya bawa belanjaan nih dek ada cemilan gak?"tanya sang abang kedua Ravin.

"Ada bang ambil nih, Dilla tadi beli"ujarnya lagi.

"Oh Iyah bang Arka, sama bang Galen bisa ngobrol bentar di atas"timpalnya lagi dengan serius, membuat kedua abang dinginnya ini mengerti arah pembicaraan sang adik. Tak ada jawaban dari kedua abangnya hanya di balas anggukan kepala saja.

"Oke deh Dilla mau keatas dulu yah" ujarnya melenggang pergi keatas menuju kamarnya.

Fadilla pun sampai dikamarnya lalu menghempaskan tubuhnya kekasur, lelah hampir seharian di pondok pesantren al-dzikri.  Membantu umi khadijah mengajar disana, dan sedikit berbincang dengan kekasihnya, ehk salah maksudnya sahabatnya Gus zavin atau yang kerap dipanggil kak Haidar oleh dilla.

Perbincangan singkat mengenai, masalah yang akan datang nanti sungguh membuat kepalanya pening, padahal hal itu belum terjadi. Dan sialnya ada yang mengintai Gus Zavin dan dirinya tadi pada saat berbincang dengan nya. Sungguh jelas terlihat pengintai itu memakai pakaian serba hitam sebagai bentuk penyamaran.

Memakai topi hitam, masker dan kacamata hitam, sedang mengintainya di arah jarum jam sembilan, jaraknya cukup jauh sekitar 12 meter darinya. Dan untung saja pada saat ia memberikan jam tangan khusus kepada sahabatnya perbincangan diantara mereka tak terdengar karena memang memelan kan suara mereka pada saat fadilla memberi tahunya tentang penguntit itu.

Sampai terdengarlah suara ketukan pintu dari arah luar kamarnya, meminta izin masuk kepadanya membuyarkan lamunannya.

"Masuk aja bang"ucapnya kepada abang-abangnya.
Terbukalah pintu kamar fadilla dengan dua sosok laki-laki memandangnya dengan raut datar sambil memegang laptopnya. Yah itu kedua abangnya Arka dan Galen jangan lupakan Ravin juga sama ingin terlibat membantu adiknya ini. Jadilah rapatnya berempat karena pendatang baru.

"bang ravin kepo banget sih ngapain ikut?"tanyanya kepada cowok itu.

"Hehe maaf dek abang terlanjur kepo, siapa tahu bisa bantu kan"ujarnya dengan cengengesan tak jelas.

"Sakarep mu bang, yuk kita mulai rapatnya"

"Jadi gini bang, sepertinya ada yang mengawasi ngerak-gerik kita sebagai salah satu keluarga yang dekat dengan keluarga Al-Ghifari, pasti mereka akan mengincar keluarga Almora sebagai bentuk teror bang"Jelas Fadilla, sambil memijat kepalanya yang pusing.

"Oh iya, nih dilla dapat ini pas orang berpakaian serba hitam itu pergi."ucapnya lagi sambil memberikan kalung berlambang petir, kalung yang benar-benar langka karena dibuat khusus dengan ukiran yang medetail.

"Kalung ini, kayak gak asing Queen abang pernah liat tapi lupa dimana"tutur abang kedua Fadilla yah Ravin, dia memang tak asing dengan benda tersebut. Sontak hal itu membuat kaget semua yang ada dikamar Fadilla atas penuturan laki-laki tersebut.

"Beneran bang?"

"Iya beneran tapi abang lupa pernah liat dimana"ujarnya sambil mengingat-ingat dimana ia pernah melihatnya.

"Kalung itu-"ucapnya terpotong oleh perkataan fadilla.

Cie yang kepo sama kelanjutannya. Maaf part-nya pendek yah wkwk.

Maaf juga baru up, see you sama kelanjutan ceritanya bye.

Jaga kesehatan juga wkwk.

Bandung ,
Kamis 25 November 2021

Sunset Secret (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang