Minggu lalu Mila telah resmi dilamar dan dipersunting Kapten Raja Pratama, sang pujaan hati yang selama empat tahun ini menjalin hubungan dengannya. Raut bahagia Mila terpancar jelas kala menerima pinangan dari kekasihnya tersebut. Begitu pun dengan Dewinta yang juga turut merasakan bahagia saat menghadiri proses lamaran sang sahabat, namun tidak dengan Kevin pria itu terlihat dingin dan enggan menatap pasangan yang tengah berbahagia tersebut.
Usai acara Dewinta dan Kevin menghampiri Mila dan Raja keduanya ingin pamit pulang.
"Makasih ya sudah datang" ucap Mila dengan senyum sumringahnya.
"Sama-sama Mil, gue bahagia banget akhirnya sold out juga lo, gue kira lo gak akan laku" canda Dewinta.
"Kurang ajar lo" omel Mila seraya tertawa
"Ya sudah gue pamit ya" ucap Dewinta.
"Ya, jaga kesehatan lo, jangan cape-cape" ucap Mila yang begitu peduli pada sang sahabat.
"Hm ya" angguk Dewinta.Dewinta kemudian meninggalkan Kevin yang masih berbincang dengan Raja dan menghampiri kedua orang tua Mila untuk pamit pulang.
Terlihat di depan dekorasi pelaminan Kevin berbincang dengan Raja, pria itu memberi ucapan pada pasangan yang tengah berbahagia itu.
"Titip Mila ya, jaga dia, Mila ini sudah seperti keluarga buat gue dan Dewinta, jadi rasanya kami tidak akan ikhlas jika ada yang menyakitinya" ucap Kevin seraya mendelik menatap Mila, sementara Mila sendiri memilih menunduk dan enggan untuk menatap suami sahabatnya itu.
"Tentu, pasti gue akan menjaganya" sahut Raja.Kevin kemudian beralih menatap Mila, sementara itu Raja memilih turun dari pelaminan.
"Selamat ya" ucap Kevin.
"Makasih mas" sahut Mila.
"Aku harap kamu bahagia dengan pilihanmu" ucap Kevin.
"Tentu saja, kami menjalin hubungan cukup lama dan aku yakin Raja bisa membahagiakanku" ucap Mila.
"Ya semoga" ucap Kevin dingin, setelahnya pria itu turun dari pelaminan dan meninggalkan Mila.Mila mendesah lega kala suami sahabatnya itu pergi dari hadapannya.
"Ya Tuhan... dia masih saja menatapku seperti itu, apa dia lupa kalau dia sudah punya Dewinta" ucap batin Mila.
---
Kevin menemui kenalannya dokter spesialis kanker dan memberikan pengobatan terbaik untuk sang istri. Serangkaian pengobatan dan perawatan harus dijalani Dewinta demi kesembuhannya termasuk melakukan kemoterapi yang memiliki sejumlah efek samping.
Beberapa kali menjalani perawatan dampak yang dirasakan Dewinta kian terasa, tubuhnya kian mengurus karena nafsu makan yang hilang serta rambutnya yang perlahan rontok. Meskin demikian semangatnya untuk sembuh tetap menyala, terlebih ia mendapat dukungan semangat dari orang-orang terdekatnya seperti keluarga, suami dan sahabatnya.
Sore ini Mila menyambangi sang sahabat yang tengah berada di rumah sakit, Dewinta tersenyum senang ketika melihat kedatangan Mila.
"Win... gimana kondisi lo?" Mila menghampiri dan menggenggam erat jemari sahabatnya tersebut.
"Beginilah Mil, gue senang lo datang" ucap Dewinta.
"Mila sendiri?" tanya Ratih -mamanya Dewinta- yang ada di ruangan itu.
"Iya tan sendiri aja" sahut Mila.
"Raja terbang?" tanya Dewinta.
"Iya, besok baru balik" sahut Mila.
"Persiapan pernikahan lo sudah sampai mana?" tanya Dewinta berbincang.
"Baru dimulai Wi, doakan saja ya semua berjalan lancar" ucap Mila yang masih menggenggam erat jemari sang sahabat.
"Pasti gue doakan selalu Mil" ucap Dewinta pelan dan lemah.Cukup lama Mila berada di ruangan sang sahabat hingga hari menjelang senja barulah ia pamit pulang.
Mila berjalan pelan keluar dari rumah sakit hingga akhirnya di sebuah lorong sepi tanpa sengaja ia berpapasan dengan Kevin yang sore itu tengah berdinas.
"Mila" sapa Kevin, pria itu terlihat tampan dengan jas putih yang melekat di badan tegapnya.
"Eh mas Kevin, sedang tugas?" sapa Mila berbasa-basi.
"Iya. Kamu dari ruangan Dewinta?" tanya Kevin.
"Iya" angguk Mila.Kevin semakin mendekat, ia tersenyum pada Mila.
"Mil..." Kevin mengusap pipi sahabat istrinya tersebut.
"Jangan mas" Mila sontak mundur kala suami sahabatnya itu ingin menciumnya.
"Maaf" ucap Kevin.Kevin mengusap wajahnya dengan kasar, ia tak mengira dirinya bisa berbuat seperti itu pada Mila.
"Maaf, maaf Mil" ucap Kevin lagi.
Mila menatap tajam Kevin.
"Sebagai seorang suami dari sahabatku, harusnya kamu tau diri mas. Sadarlah... Kamu sudah punya istri dan anak, ingat mereka sebelum kamu bertindak diluar batas seperti itu" ucap Mila.
"Aku terbawa emosi Mil" ucap Kevin.
"Apa pun itu alasanmu mas, apa yang kamu lakukan tadi tidak akan bisa dibenarkan" ucap Mila.
"Aku masih mencintaimu Mila" ucap Kevin.Mendengar pengakuan Kevin untuk yang kesekian kalinya Mila hanya bisa tersenyum tipis.
"Aku gak bisa membayangkan bagaimana kalau Dewinta mendengar ini. Kamu gak tau diri sama sekali mas" ucap Mila.
"Jujur aku ingin membuang perasaanku padamu tapi tidak bisa Mil, aku terlalu mencintamu" ucap Kevin.
"Cinta? Lalu dengan Dewinta?" Mila melipat kedua tangannya di dada dan tersenyum sinis pada pria dihadapannya tersebut.Kevin terdiam tak dapat menjawab Mila.
"Jangan bilang pada Dewinta hanya nafsu dan pelampiasan, hingga menghasilkan Davina? Kalau benar seperti itu kamu jahat mas" geram Mila.
"Tidak seperti itu Mil, aku mencintai Dewinta" sahut Kevin.
"Lalu bagaimana bisa kamu juga mencintaiku" lagi-lagi Mila tertawa sinis.
"Ya aku akui... aku sudah salah, aku menduakan perasaanku. Aku mencintaimu dan Dewinta sama besarnya" ucap Kevin.Dan tanpa Mila duga Kevin kembali mendekatinya lalu mencium bibirnya. Mila tentu kaget, ia berontak dan mendorong Kevin kemudian segera berlalu pergi dari hadapan pria itu.
❤❤❤
3
28 okt 2021