Dipuji

8 1 0
                                    

Pagi ini Johnathan dan Sabrina mengabarkan bahwa mereka akan pulang ke rumah siang ini. Chandra pun sangat senang, ia langsung saja mandi dan bersiap untuk memasak makan siang untuk mereka semua.

Ia akan membuat kimchi jjigae kesukaan sang ayah dan ayam goreng kesukaan sang bunda. 

"Ah Chandra bakal marinasi ayamnya dulu, setelah itu baru siapkan bahan untuk kimchi jjigae" gumam Chandra setelah mencuci bersih ayam yang akan ia masak.


Mahesa yang sedari tadi memperhatikan adiknya pun tersenyum miris.

"Segitu senengnya kamu denger kalau ayah bunda mau pulang dek, padahal mereka aja ga peduli sama kamu." Monolog Mahesa.


"Adek perlu abang bantu ga?" Tanya Mahesa menawarkan bantuan,  yang ditanya pun hanya mengangguk semangat.

"Boleh, abang bantu adek bumbuin daging ya, terus potongin cabe sama daun bawangnya." Jawab Chandra semangat sambil memotong tahu.





Kini keduanya telah selesai memasak, Chandra pun menyajikan makanan di meja makan. Beberapa saat kemudian bel rumah pun berbunyi.

"Itu pasti ayah bunda, biar abang yang buka dek." Kata Mahesa lalu berjalan ke arah pintu.

Chandra pun mengangguk dan mendudukkan dirinya di kursi makan.



Mahesa membuka pintu an langsung menyambut orang tuanya, 

"Ayah, bunda. Esa kangen." Ucap Mahesa lalu memeluk Sabrina, sang bunda.

"Aw, anak bunda, bunda juga kangen sama kamu sayang" Ucap Sabrina mengelus surai sang sulung.

"Ayo kita masuk, kita udah masak banyak." Ajak Mahesa.




Kini mereka berempat sudah duduk dan bersiap untuk makan. Tentu saja Sabrina dan Jonathan tak menganggap keberadaan Chandra, anak itu bagaikan sosok yang tak terlihat bagi kedua orang tuanya.


"Wah ini kan makanan kesukaan ayah, ini Esa yang masak?" Mendengar pertanyaan sang ayah Mahesa sontak menatap Chandra seolah bertanya harus menjawab apa. Chandra hanya tersenyum sambil mengangguk.

Mahesa pun mengangguk cepat.

"Iya ayah, ayo dimakan, nanti keburu dingin"


Johnathan pun mencicipi kimchi jjigae tersebut dan terkejut. Rasanya sangat nikmat, Johnathan pun menyuruh istrinya untuk ikut menyicipi.


"Love, ayo cobain juga, enak banget loh." Kata Jonathan bersemangat

"Iya sayang, kamu sampe celemotan gitu." Kata Sabrina terkekeh dengan tingkah suaminya


Melihat hal itu hati Chandra menghangat, ayahnya yang selalu kejam kepadanya bertingkah lucu saat memakan masakannya.


Mereka berempat kini sudah selesai dengan makan siang mereka.


"Wah Esa, masakan kamu enak banget, kimchi jjigae nya malah lebih enak daripada buatan bunda." celetuk Johnathan setelah meneguk airnya.

Mendengar itu Mahesa pun merasa sakit, ini semua buatan Chandra, tapi malah dia yang dipuji.

"Ayah, ini bukan buatan Esa. Ini buatan Chandra." Mendengar hal itu ingin rasanya Johnathan memuntahkan makanannya.


"Oh yasudah kalau begitu Chandra jadi pembantu aja di rumah ini, kebetulan kan kita ga punya pembantu. Jadi Chandra yang bakal urus soal makanan, pakaian sama bersih-bersih." Ucap Sabrina santai.

"Bunda apaan sih. Chandra itu anak ayah sama bunda, masa mau dijadiin pembantu." Protes Mahesa.

"Ya gapapa Sa, daripada dia ga ada gunanya di sini. Lagian kamu ga cape ngurus semuanya? Ngurus hotel, rumah, terus ngurus anak sial ini lagi." Ucap Johnathan


"Ayah.."  Mahesa ingin protes lagi, tetapi dihentikan oleh Chandra.

"Udah abang gapapa. Chandra suka kok kalau disuruh ngurus rumah ini, lagian kan kegiatan Chandra cuma sekolah, Chandra punya lebih banyak waktu untuk urus rumah." Kata Chandra menenangkan.

"Tuh kan sayang, anaknya aja mau." Kata Sabrina mengusap punggung tangan Mahesa.


Chandra hanya tersenyum miris, "Tuhan, Chandra ga sedih kok, yang penting kan bunda sama ayah seneng makan masakan Chandra. Tapi kenapa respon mereka berubah pas tau Chandra yang masak? Segitu ga sudi ya mereka muji Chandra? Chandra juga mau dipuji."

Chandra mengusap air matanya dan segera membawa piring kotor ke belakang untuk dicuci, sedangkan orang tuanya kini sedang berada di ruang tamu sambil berbincang bersama Mahesa.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 30, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Tentang WaktuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang