──────⊹⊱✫⊰⊹──────
Happy Reading📖
──────⊹⊱✫⊰⊹──────Malapetaka besar, bila kamu menyukai seseorang
Yang sedang mencintai orang lain.┅┅┅┅┅┅┅༻❁༺┅┅┅┅┅┅┅
Perlu banyak rayuan, yang Anya lakukan agar bisa mendapatkan ijin dari dika. Untuk dapat melihat Vika. Bahkan ia sampai bermohon-mohon kepada Dika. Dan akhirnya setelah perjuangannya. Dika memberikannya ijin untuk melihat Vika.
"Dua puluh menit... "
Bahagia sungguh bahagia, walaupun hanya dua puluh menit yang di berikan Dika, untuk melihat kondisi Vika. Anya sungguh bahagia.
"Vi... Siapa yang ngelakuin hal ini sama lo Vi?" Tanya Anya dengan mata yang sudah berkaca-kaca. Wajah cantik kini sudah penuh dengan perban. Yang tersisa hanyalah mata hidung dan bibir gadis itu. Yang tidak di perban.
"Bangun yahh? Nanti kalau lo bangun... Gue beli Snack yang banyak yahh, ayam pedes kesukaan lo, dan apapun yang lo minta bakal gue kabulin... Tapi plis... Bangun" Mohon Anya.
"Vi... hikss..... Bangun " Dika berjalan ke arah Anya yang sudah menangis. Sembari memeluk tubuh adik satu-satunya itu.
"Adek gue bakal baik-baik aja " ujar dika dan mengusap pundak Anya yang bergetar karena menangis.
Dika pun melirik ke arah adiknya yang sampai sekarang belum ada tanda-tanda akan sadar. Ingin rasanya ia yang menggantikan posisi adiknya itu jika bisa. Rasanya sakit melihat adik satu-satunya yang terbaring lemah di atas brangkar dan di penuhi dengan alat-alat rumah sakit.
Hal yang tidak pernah Dika bayangkan, akan terjadi kepada adiknya itu.
"Bisa diem gak si? Gue lagi nangis nih ganggu aja lu" ketus Anya. Sembari mengelap air matanya.
"Waktu lo habis! Keluar, adek gue butuh istirahat! " usir Dika.
"Lo ganteng tapi nyebelin dahh! Untung ganteng lo, kalau gak dah gue suntik mati" kesal Anya dan berjalan keluar dari ruangan vika. Namun sebelum itu ia membisikkan sesuatu. Membuat Dika menatapnya penuh curiga.
Anya menatap semua orang yang tengah duduk di depan lorong. Ia tidak menyangka jika. Sahabatnya itu anak geng motor. Pantas saja. Ia pernah melihat jaket yang di pakai Vika bergambarkan Taring harimau. Dan jangan lupakan dengan kalung yang selalu di pakai vika. Dan kalungnya itu sama dengan beberapa anggota geng motor ini.
"Lo, sahabatnya vika kan?" Tanya Jeremy membuat Anya mengangguk singkat.
"Vika punya musuh?" Tanya Jeremy lagi.
"Setau gue, musuh Vika si cuma raya and the geng sama si veren"
"Raya?" Beo laskar membuat Anya mengangguk.
"Jer," panggil laskar membuat Jeremy mengangguk. Ia paham dengan apa yang di maksud laskar.
"Hem.. gue tau "
Tobi dan Marko sedari tadi. Terus memperhatikan gerak-gerik Vincent. Bahkan sedari cowok itu datang. Sudah menjadi pusat perhatian keduanya.
"Cakep yeee, tapi irit ngomong," bisik Tobi, kepada Marko. Membuat cowok itu mengangguk setuju.
"Diantara mereka cuma dia doang yang cakep" timpal Marko.
Anya menyirit bingung. Melihat tingkah Tobi dan Marko yang tengah berbisik-bisik.
KAMU SEDANG MEMBACA
FUCKGIRL CENDANA ( TAMAT)
Teen FictionCERITA FAKGIRL VS GOOD BOY GANTI JUDUL JADI FAKGIRL CENDANA [ PERBIASAKAN UNTUK FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA!!] Vika Anggika Queenzeina Elbaraq. Atau yang bisanya di panggil Vika. Gadis yang cantik dan baik hati itu. Membuat siapa saja ingin sekali...