~6~

778 85 54
                                    

🌅 Just s short story 🌅

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🌅 Just s short story 🌅

🚨

Maru dan Jaeyeon tiba di hotel tempat Daeun menginap. Wanita itu benar-benar sudah tidak sadarkan diri. Sehingga Maru harus menggendongnya. Jaeyeon berjalan di belakang mereka membawa tas belanjaan Daeun.

"Ya, kau urus lah dia, aku pergi" ucap Jaeyeon setelah menitipkan barang-barang Daeun kepada petugas hotel. Jaeyeon pasrah melihat orang baru saja mencumbunya mesra harus tidur bersama wanita lain. Perkerjaan? Ya memang benar, tapi entah mengapa dia sedikit terusik akan hal itu.

"Kau gila? Pesan lah kamar, kau tidak mungkin berkendara tengah malam begini"

"Aku sudah biasa dengan.."

Maru kembali ke meja resepsionis, padahal dirinya sudah hampir masuk ke dalam lift. Pria itu benar-benar memesankan kamar untuk Jaeyeon. Rasa khawatirnya tidak bisa terbantahkan.

"Ambilah kartunya"

Jaeyeon mengalah dan ikut masuk ke dalam lift bersama Maru. Kamar yang di pesan Maru masih satu lantai dengan kamar Daeun.

"Bisakah kau bawa tasnya?" Maru meminta Jaeyeon mengambil tas Daeun yang melilit lehernya. Jeratannya hampir mencekik Maru.

"Thanks" Maru akhirnya bisa merasa lega

Jaeyeon membantu Maru membukakan kamar Daeun. Pria itu segera membaringkannya di kasur.

"Aish, melelahkan" Maru menggerakkan tangannya yang terasa pegal. Kemudian merebahkan dirinya di atas sofa. Pria itu menutup matanya dengan satu lengannya. Menghirup oksigen banyak-banyak.

Jaeyeon merasakan lelah yang sama memilih cepat-cepat pergi dari tempat itu meninggalkan Maru yang mungkin sebentar lagi akan terlelap.

"605...606...607 ahh ini dia kamarku" belum sempat Jaeyeon membuka pintu kamarnya. Dirinya sudah di kagetkan dengan keberadaan Maru yang kini menggenggam tangannya.

"Aku baru menutup mataku sebentar dan kau sudah menghilang"

"Kenapa mengikutiku? Tidurlah jika kau lelah" Jaeyeon mengusir Maru.

"Aku memang mau tidur" Maru merebut kunci kamar Jaeyeon, kemudian masuk mendahuluinya.

"Aish kau bilang memesankannya untukku"

"Memang, untuk kau dan aku lebih tepatnya"

Jaeyeon tidak peduli, tidak ingin berdebat. Dirinya hanya butuh air hangat untuk merileksasikan tubuhnya. Sedangkan Maru, pria itu sudah membaringkan tubuhnya di kasur.

"Kau mau mandi?"

"Eoh"

Jaeyeon wanita itu menurunkan resleting dressnya tiba-tiba, berjalan menuju kamar mandi. Dress itu jatuh ke lantai tepat sebelum dirinya menghilang di balik pintu, yang Maru dengar hanya suara kamar mandi terkunci. Siluet tubuh polos Jaeyeon, bisa di lihat hanya sepersekian detik oleh Maru.

Nice x Paradise [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang