3. Bagian tiga

2.2K 267 42
                                    

Nosung🦋

__________________________________________________

Kini, terlihat jisung yang tengah sibuk memeriksa Buku sketsa milik pegawainya, termasuk haechan, yang juga ikut membantu pekerjaan jisung.

Siang tadi, jisung datang dan mengatakan jika dia terlambat bangun, dan haechan hanya bisa memaklumi itu tanpa bisa memarahinya.

"Noona, kau mendesign ini untuk launching kita tahun depan?" Tanya jisung mengangkat salah satu hasil karya pegawainya itu.

"Benar pak."

Jisung pun tersenyum dann menyimpan kertas itu ke tempat lain.

"Yang lainnya juga cukup bagus, tetapi masih ada hal kurang dengan konsep kita tahun depan. Sebelumnya terimakasih atas kerja kerasmu Noona," ucap Jisung tulus.

Pegawai wanita itu pun tersenyum, dan mengambil kembali buku sketsanya.

"Kalau begitu saya akan kembali ke meja kerja saya pak, terimakasih atas apresiasinya pak, saya permisi."

"Ya, silahkan"

Lalu pegawai itu pun segera keluar dari ruangan jisung, menyisakan dua pria yang kini tengah menghela nafas panjang.

Jisung bersandar di kursinya, sambil menatap lurus ke arah langit-langit ruangannya, begitu juga dengan haechan.

"Oh hyung! aku baru ingat, apa pesanan minggu lalu sudah Hyung urus?" Tanya jisung, setelah mengingat salah satu pesanan klien nya minggu lalu.

Haechan mengangguk, lalu beranjak pergi untuk mengambil sebuah kotak di atas meja.

"Satu set gaun pernikahan untuk mempelai wanita, dan satu set untuk mempelai pria, semuanya sudah jadi sesuai dengan apa yang di inginkan oleh klien kita," ucap Haechan. Dan Jisung pun berdiri untuk memeriksa kotak itu.

"Hmm, kerja bagus hyung," ucap jisung memuji Haechan. Haechan pun mengangguk setuju, Itu sudah jelas karena itu adalah hasil kerja yang dilakukan langsung dibawah pengawasannya. "Kau memang yang terbaik Hyung," lanjut jisung setelah kembali menutup kotak itu.

"Tidak perlu memujiku jisung-ah, tapi jika kau mau mentraktirku, aku tidak akan menolaknya," cengir haechan memperlihatkan senyuman jenakanya.

"Baiklah., Mari kita makan malam di restoran kesukaan Hyung."

"Kau memang boss terbaik sepanjang masa," ucap Haechan.

"Aku memang baik hyung, jadi kau tidak perlu memperjelas nya."

Haechan pun sedikit meringis mendengar itu. Namun karena jisung akan mentraktirnya, haechan pun hanya mengangguk sambil mengangkat ibu jarinya.

"Ah iya jisung, aku pikir klien kita akan mengambilnya nanti sore., Sebaiknya kau simpan saja di ruanganmu ya."

Jisung mengangguk, lalu memindahkan kotak itu ke mejanya.

"Sekarang sudah jam 4 sore Hyung, aku pikir dia akan mengambilnya sebelum jam 8 malam."

"Ya... kapanpun itu, yang terpenting, kau jangan lupa soal traktiran mu."

"Hyung tidak perlu merasa khawatir, lagi pula sejak pagi tadi aku belum sempat memakan apapun, jadi aku tidak akan melewatkan makan malamku juga."

Mendengar itu, Haechan langsung angkat bicara, "Kau seperti bocah saja ji, melewatkan jam makan itu sangat buruk bagi kesehatanmu."

"Aku tau," balas jisung.

A wound in marriage | NosungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang