Epilog

190 31 6
                                    

Suara langkah kaki terdengar dipenjuru lorong. Langkah yang awalnya terdengar cepat sekarang menjadi lebih ringan dan santai. Sneaker yang digunakan sangat pas jika dipadukan dengan style nya sekarang.

Menggulung lengan bajunya sedikit ke atas dan mulai memasuki satu ruangan. Menatap dirinya di pantulan cermin lebar yang sangat bersih. Dirinya berdiri di sini, sampai di sini untuk hidup barunya.

"Kim Jungwon-ssi!"

"Nee?"jawab laki-laki itu saat seseorang memanggil namanya.

Inilah dia sekarang, seseorang yang melanjutkan hidup kacaunya dengan berbagai kebohongan lain. Seseorang yang melupakan segalanya, bahkan kejadian bertahun-tahun lalu lamanya. Melupakan semuanya seakan hanya cerita dongeng belaka.

"Siap untuk evaluasi bulanan mu?"tanya seorang staff pada Jungwon.

"Aku sudah mempersiapkannya Noona, terimakasih,"ucap Jungwon dengan menunduk memberikan penghormatan kepada yang lebih tua.

"Baguslah, semoga kau berhasil. Aku dengar ada trainee baru,"ucapnya.

"Oh ya? Semoga kami bisa berteman baik,"ucap Jungwon.

"Baiklah, aku akan kembali bekerja. Semangat!"ucap staff dan meninggalkan ruang latihan dengan beberapa sampah di tangannya.

Jungwon menghela nafasnya. Dia harus bisa merubah hidupnya mulai sekarang. Tidak, bukan dirinya yang menyesuaikan diri tapi keadaan yang harus dia sesuaikan.

Pintu kembali terbuka dan seseorang masuk untuk berlatih, sebentar lagi mereka akan ada evaluasi bulanan. Mereka harus benar-benar berlatih dengan keras.

"Jungwon?"

Jungwon terdiam, merasa familiar dengan suaranya lantas dia menengok dan dia terkejut. "Heeseung Hyung?"

"Yang Jungwon? Benarkan?"tanya Heeseung sekali lagi.

Entah kenapa rasanya akan sakit jika dia kembali pada ingatannya yang dulu. Dengan segera Jungwon membawa masker dan juga jaketnya. Berjalan keluar, dia tidak akan menduga Heeseung akan masuk ke agensi yang sama dengannya.

Jungwon sudah merasa senang dirinya jauh dari orang-orang yang pernah menjadi sebagian dari kisahnya, tapi sekarang? Heeseung kembali mengingatkannya pada mereka dan juga teriakan penuh kekecewaan itu terdengar lagi di telinganya.

Tidak, aku tidak bohong. Jungwon menggenggam jaketnya dengan kuat, menyalurkan rasa takutnya jika saja Heeseung akan mengatakan semuanya.

Semuanya tentang dirinya pada yang lain, bahwa dirinya hanyalah penipu besar.

Langkah Jungwon terhenti. Sebuah tangan menahannya dengan kuat. Heeseung menahannya, dengan segera Jungwon menarik tangannya dan hendak pergi.

"Jungwon apa yang terjadi?!"

"Lepaskan aku!"

"Kenapa kau seperti ini? Kau lupa denganku?"

"Kim Jungwon-ssi, Hiyeon Noona memanggilmu,"ucap salah satu staff kepada Jungwon dan setelah itu melenggang pergi.

"Kim?"tanya Heeseung dengan penuh tanda tanya.

Jungwon menarik tangannya. "Ya, aku Kim Jungwon. Jangan menggangguku lagi,"ucap Jungwon berjalan meninggalkan Heeseung.

Apakah benar, satu kata akan merubah seseorang seumur hidup? Membawanya pada titik putus asa dan menjadikannya cambuk untuk menjadi terbaik namun dengan segala cara. Cara apapun itu.

Jungwon tidak bisa berhenti dengan kata 'kita tidak sama'. Kata-kata itu layaknya paradoks dalam hidupnya. Terus terulang dan dia tidak bisa melarikan diri darinya. Dan sandiwaranya akan terus berlangsung.

Selama sebuah kamera masih memiliki daya dan seorang editor memiliki imajinasinya untuk terus mengembangkan hal kecil menjadi kebohongan dalam sekotak layar hijau dan menjadikannya jalan cerita yang indah. Terlepas dari itu fakta atau hanya sebuah rekayasa.

~~~
Copyright ©211028


GREEN SCREEN | JUNGWON YANG [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang