[7] Long Shot

147 27 20
                                    

OoOo— Long Shot —oOoO

Jungwon mendelik saat mendengar pertanyaan Sunoo, bagaimana dia akan melarikan diri dari Sunoo. Jungwon mencoba tersenyum sebisa mungkin dan mulai mendekat pada Sunoo. "Aku pulang sendiri,"ucap Jungwon segera berlari meninggalkan Sunoo.

"Yak!!dasar kau ya,"maki Sunoo melihat Jungwon yang tertawa di sela lariannya.

Dirasa sudah jauh, Jungwon mulai menghentikan langkahnya. Dia memilih berjalan santai daripada harus berlari seperti tadi. Jungwon menyisir rambutnya dengan menggunakan jari-jarinya, merasakan peluh yang mulai membasahi wajahnya.

Dia lelah, bagaimana tidak?hari ini semuanya berjalan dengan begitu berat untuknya. Seperti yang dikatakan Heeseung, lomba itu beralih pada Jungwon. Jungwon tidak menolak, dia hanya tersenyum dan menerimanya. Dipandang sebagai anak pintar adalah hak yang dia inginkan sejak lama.

"Anak bodoh!'

"Dia kalah!"

"Untuk apa dipertahankan?!"

Jungwon tersenyum kala mengingat semua ucapan itu, dia berhasil membuktikan kalau dia benar-benar bisa merubah dirinya. Dia menjadi lebih pintar, tidak seperti yang mereka pikirkan lagi.

Seseorang menepuk bahu Jungwon dari belakang membuat tubuh Jungwon menegang. Dia takut jika seseorang yang dia takuti berada di belakangnya sekarang. Tangan itu menarik Jungwon perlahan, membawanya ke hadapan orang itu.

Kedua mata Jungwon memanas, tubuhnya kaku. Dia tidak tau harus bereaksi apa, dia ingin menangis tapi dia juga ingin berlari. Jungwon memilih egonya untuk berlari pergi tapi tangan itu menahannya.

"Jungwon, kau Yang Jungwon kan?" Air mata Jungwon menetes saat suara itu berhasil masuk ke Indra pendengarannya. "Kau ingat denganku?ini aku!" Jungwon masih enggan menatap orang itu, dia terlalu kaku dengannya.

Jungwon menghempaskan tangan orang itu yang menahan lengannya, dia berlari meninggalkan tempat itu tanpa ada yang tau alasannya. Jungwon anak baru yang sangat misterius.

Berbeda dengan Jungwon, seseorang yang menahan Jungwon terdiam menatap kepergian anak itu. Kenapa dia berubah?apa dia tidak mengenalnya lagi?

"Eoh, Jaehyuk~ah!" Orang itu terkejut saat seseorang menepuk bahunya.

"Heeseungie!" Laki-laki bernama Jaehyuk itu mulai mendekat pada Heeseung memberikannya pelukan pertemuan. Mereka saling melempar senyum.

"Apa yang kau lakukan di sini?"tanya Heeseung. Melihat dari almamater yang Jaehyuk gunakan, mereka berada di sekolahan yang berbeda.

"Aku mencari seseorang,"jawab Jaehyuk.

"Oh?siapa?mau aku bantu?"

"Tidak perlu, aku baru saja melihatnya,"ucap Jaehyuk membuat Heeseung mengangguk paham.

"Lama tidak bertemu lebih baik kita bersantai,"ucap Heeseung dibalas anggukan dan tatapan binar oleh Jaehyuk.

Jungwon menutup rapat-rapat pintu rumahnya. Dia tidak akan membiarkan siapapun masuk ke dalam rumahnya, jangan sampai orang tadi melihatnya sampai ke sini. Baiklah, pikiran Jungwon terlalu bermacam-macam.

Jungwon membanting tubuhnya ke kasur, memukul kepalanya berkali-kali. Bodohnya dia menangis di saat seperti tadi. Bayangan-bayangan lampau berputar memenuhi kepala Jungwon. Kenapa semuanya selalu mengikutinya?kenapa mereka tidak membiarkan dirinya pergi?

GREEN SCREEN | JUNGWON YANG [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang