"MWOO..!!!
Jennie dan Lisa sontak menghentikan aktivitasnya mendengar pekikan Rosè.
"Yakk!! Apa kalian tidak bisa mengetuk pintu dulu." Lisa langsung menurungkan Jennie dari pangkuannya.
"Hei kalian.. kenapa tidak mencari tempat yang lebih nyaman..?" Ujar Jisoo.
Seulgi dan Irene hanya tersenyum melihat mereka.
"Untuk apa mencari tempat. Kami tidak melakukan apa-apa" elak Lisa.
"Tidak melakukan apa-apa dengan Jennie berada dipangkuanmu dan kau menciumi lehernya itu bukan melakukan apa-apa Manoban.." Rosé menatap mereka tajam.
Jennie terkekeh. "Ok guys.. ada apa kalian kesini..?"
"Manoban itu menyuruh kami kesini.." ujar Seulgi.
Jennie mengalihkan pandangannya kepada kekasihnya seakan bertanya ada apa.
"Aku hanya ingin mereka menemani kita disini. Kerjaanmu begitu banyak dan aku merasa diabaikan." Jelasnya.
Jennie memutar bola matanya malas. "Aku tidak memintamu untuk menemaniku disini bukan.. kamu sendiri yang menawarkan diri."
Jisoo berdiri. "Jika kalian hanya ingin bertengkar lebih baik kami pulang.. kami lapar.. datang kekantor sebesar ini tapi tidak ada makanan percuma."
Lisa berdiri dari Kursi kuasa Jennie. "Bilang saja jika kamu ingin di traktirkan."
"Jika kamu sudah tahu untuk apa bertanya"jelas Jisoo.
"Baiklah aku akan memesan makanan untuk kalian." Jennie langsung mengambil ponselnya untuk memesan makanan.
Drttt.. Drrttt..
Suara getaran ponsel Lisa menghentikannya yang ingin melangkah kearah toilet didalam ruangan Jennie.
"Uncle Kim.." bathinnya.
"Nee Yoeboseyo."
"Kamu bersama Jennie kan..?"
"Nee.."
"Mereka telah mengetahui wajah Jennie.. Uncle takut jika mereka menyakiti Jennie."
Lisa melihat kearah jennie yang sedang mengobrol dengan sahabatnya yang lain. Lisa melangkah keluar agar Jennie tidak mendengar pembicaraan mereka.
"Uncle tenang saja Lisa akan menjaga Jennie. Lisa akan menemani Jennie di Kantor selama urusan Uncle belum selesai."
"Aku percaya padamu sayang.. uncle hanya khawatir terjadi apa-apa."
"Lisa akan menyuruh beberapa Bodyguard Lisa untuk mengurus semuanya Uncle."
"Ya sudah.. hati-hati jangan membahayakan dirimu mereka bukan lawan yang bisa kita remehkan Lisa"
"Nee Uncle.. Lisa mengerti"
Tut.. Tut..
"Honey..?"
Lisa segera menoleh dan memasukkan ponselnya kesakunya.
"Telponan sama siapa..?"
Lisa tersenyum menatap kekasihnya sebwlum menjawabnya. "Mommy yang nelpon.. katanya minggu ini kita akan makan malam bersama"
Jennie menganggukkan kepalanya. "Aku sudah pesan makan buat kita sama yang lain. Aku lagi tidak ingin makan diluar"
"Tidak apa-apa.. ya udah masuk yuk nanti yang lain nyariin kita."