13|Mabuk

143K 14.1K 184
                                    

"Jennifer dan Violet berada di Club sekarang."

Setelah mendengar perkataan Max, Miguel dengan cepat mengambil kunci mobil miliknya yang tergeletak tepat di atas meja kerjanya. Dia berlari dengan tergesa-gesa keluar dari kantornya menuju ke arah mobilnya terparkir. Miguel bahkan tidak memedulikan berkas-berkas menumpuk yang harus segera diselesaikan olehnya. Dalam kepalanya sekarang hanya terisi kekhawatiran yang bisa terjadi pada Violetnya, Miguel mengutuk semua pria brengsek yang menatap gadisnya dengan mata jelek milik mereka.

Sedangkan Max mendesah kesal karena ditinggal begitu saja oleh Miguel, ia beruntung karena membawa mobil miliknya sendiri hari ini. Max berlari menyusul Miguel yang sudah terlebih dahulu menuju mobilnya. Jennifer benar-benar membutnya resah, ia harus menghukum gadis itu nanti. Berani-beraninya gadis itu pergi ke club tanpa ditemani olehnya, ia pastikan Jennifer tidak akan berani lagi untuk membuat kewarasannya hilang seperti ini.

Mereka melajukan mobilnya masing-masing dengan kecepatan diatas rata-rata. Keberuntungan memihak mereka, jalanan yang hampir setiap hari ramai kini tidak terlalu ramai seperti biasanya. Setelah sampai, mereka terburu-buru masuk dan mencari kekasih mereka masing-masing di dalam keramaian club itu.

Max mengedarkan pandangannya keseluruh club, ia melihat Jennifer yang sedang asik menari, Max mengumpat saat melihat satu pria bajingan memegang pinggul kekasihnya.

Max menghampiri Jennifer lalu merengkuh gadis itu ke pelukannya.

Jennifer yang tiba-tiba dipeluk menatap dirinya. "Max? aku merindukanmu." Jennifer bergumam sambil menatap Max.

Max yakin gadis ini tengah berada diluar kesadarannya, ia bertanya-tanya berapa banyak yang Jennifer minum? untung saja gadis itu masih mengenalinya walaupun tengah mabuk.

Pria asing itu berusaha menarik Jennifer dari pelukannya. "Dia milikku bro. Kau tertarik juga? bagaimana jika kita bergilir?" ujar pria itu menawarkannya.

Amarahnya meluap karena perkataan pria itu yang seolah-olah Jennifer adalah seorang jalang. Dia menarik Jennifer ke belakang punggungnya.

Bugh.

Max mendekat ke arah pria itu lalu langsung memberikan tinju pada rahang pria itu.

"DIA KEKASIHKU BRENGSEK!" teriak Max.

Seketika yang tadinya tengah asik menari beralih menyaksikan mereka.

"Sayangku jantan sekali, keren!" Jennifer bersorak gembira sambil memberikan tepuk tangan saat melihat kekasihnya.

Bugh.

Pria tadi yang tersungkur langsung membalas pukulan Max hingga membuat bibir Max sobek dan berdarah.

"Ayo Max, balas dia dengan tinjumu itu! kau tidak boleh kalah, nanti aku malu." Jennifer membantu Max berdiri sambil menyemangtinya.

Max menatap tidak percaya pada kekasihnya, bisa-bisanya Jennifer mengatakan itu padanya saat ini. Untung sayang, kalau tidak Max akan memilih mencari gadis lain saja.

Max kembali melayangkan tinju mautnya hingga pria itu sempoyongan lalu pingsan ditempat.

Tidak hanya Jennifer tapi semua orang yang menyaksikan perkelahian itu dari tadi bersorak senang untuk Max.

Jennifer menatap kagum pada kekasihnya yang begitu keren lalu ia tersadar akan sesuatu. Max sangat memikat, dan banyak betina yang memandang kekasihnya sekarang. Jennifer tidak ingin Max direbut darinya oleh para betina disini.

Jennifer bergelayut manja pada Max. "Sayang ayo pulang aku lelah."

Max langsung mengangkat Jennifer untuk digendong, keluar dari tempat ini.

VIOLETTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang