PART 2

116 19 4
                                    

"Jadi begitu Victoria, kau harus memastikannya dulu sebelum kau bermain hati lebih dalam lagi". Kata Tiffany.

"Jujur saja Tiffany, kemaren itu aku mencoba mengakhiri hidup karna aku malu pada keluargaku dan teman-temanku". Jelas Victoria.

"Terkadang kita berpikir kalau Tuhan telah memberi kita orang yang salah, Tapi disaat kita melakukan kesalahan Tuhan akan mengirimkan kita seseorang yang tepat... Karna Tuhan sayang sama kita".

"Sepertinya Nichkhun benar, kau bukan sekedar special Tiffany tapi kau memang luar biasa. Aku saja yang seorang wanita bisa sangat nyaman dekat denganmu, Tiffany".

"Kau ini bisa saja" Tiffany tertawa.

"Hey... Hey, What's going on here?" Mengapa kalian mengabaikanku, padahal aku membelikan kalian makannan?" Tanya Nichkhun yang merasa terabaikan setelah kembali dari membeli makanan.

"Lalu kau ingin bagaimana? Kau ingin disuapi?" Tanya Tiffany tersenyum.

"Ohh, dengan senang hati aku bersedia menerimanya". Nichkhun senang dan para gadis hanya tertawa.

"Hey, sudah pukul berapa sekarang?" Tanya Tiffany.

"Eum, sudah sore sih. Why?"

"Sepertinya aku harus pergi sekarang".

"Kalau begitu, Aku antar ya".

"Tidak, tidak perlu. Aku akan pergi sendiri".

"Senang sekali bisa bertemu denganmu, Victoria. Kita akan bertemu dan jalan-jalan lagi lain kali... Aku pergi dulu ya, Bye". Tiffany melambaikan tangannya sembari menjauh dari Nichkhun dan Victoria.

"Kau lihat kan, Victoria. Kenapa aku tidak bisa berpaling darinya. she's so Perfect". Kata Nichkhun sambil melihat kepergian Tiffany dan Victoria hanya menganggukan kepalanya.

Dalam perjalanan pulang, Tiffany tanpa sengaja berpaspasan dengan seorang pria...

"Wait.. Wait.. Wait".
Seseorang itu mengejarnya menghentikan Tiffany.

"Yes?"

"Kau Tiffany kan?"

"Sorry I don't know what you're talking about". Tiffany mencoba menjauh dari pria itu namun gagal.

"Sudahlah, tidak perlu pakai bahasa inggris. Kau ingat, Siwon?". Tiffany menolak mengingat Siwon sampai akhirnya pria itu menunjukan fotonya.

--FLASHBACK--

Cuaca yang mendung dan akan hujan Tiffany sedang dalam perjalanan menggunakan kapal umum ke pulau Jeju untuk berlibur.
Terlihat kapal yang bergoyang-goyang tertiup dan beberapa penumpang lain yang membawa hewan seperti bebek dan ayam membuat Tiffany mual seperti ingin muntah beberapa kali.

"Sepertinya kau membutuhkan ini". Kata seorang pria yang duduk disebelah Tiffany sambil menyodorkan kantong plastik hitam.

"Tidak, Terimkasih". Jawab Tiffany sambil menahan mualnya.

"Sudah tidak apa-apa. Ambil saja". Tiffany tetap menolak dengan menggelengkan kepalanya.

-Huek-
Muntahan Tiffany cukup banyak dan mengenai kaki pria itu.
Tiffany merasa sangat malu dan bersalah pada pria itu.

Movie of SiFany (TeleVision) ... Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang