1.

697 92 0
                                    

Tidak banyak yang dilakukan di hari pertama sekolah, di kelaspun hanya diisi oleh wali kelas saja. Tidak ada pelajaran yang diterima oleh jeongwooo, kehadiran guru wali kelaspun hanya untuk melakukan pengenalan siswa dan pemilihan struktur organisasi.

Jeongwoo sudah mengetahui siswa tampan yang di baris disebelahnya pada saat upacara tadi.

Dia haruto, pria tampan kelahiran bandung yang sekarang berusia 17 tahun. Ya, haruto 1 tahun lebih tua dari teman-teman sekelasnya yang lain karena ayahnya telat memasukannya sd dulu, itupun berdasarkan ceritanya tadi.

Jeongwoo juga tau bila saat ini haruto tinggal di perumahan treasure permai yang hanya berjarak 500 meter dari perumahan jeongwoo di Trejo asri.

Haruto terpilih menjadi ketua kelas. Jeongwoo menyesal tidak mengajukan diri sebagai wakil ketua kelas tadi, seharusnya itu menjadi alasan untuk lebih dekat dengan haruto.

Maka dari itu ketika bu dara selaku wali kelas membuka lowongan sekertaris, dengan percaya diri jeongwoo mengangkat tangannya berharap suatu saat nanti bisa satu proyek dengan haruto walau kenyataannya tak seperti itu nantinya. Tapi jeongwoo siap dengan resikonya toh tulisannya memang bagus jadi tak apa-apa sedikit mengabdi pada kelas

Jeongwoo benar2 menyimak pengenalan diri haruto sampai akhir. Ralat, hanya haruto yang jeongwoo perhatikan sejak tadi. Bahkan ia juga mencatatnya di buku tulisnya.

Sepanjang pengenalan pun hanya haruto yang dilihat jeongwoo. Junghwan yang mengamati kelakuan jeongwoo pun tidak banyak berkomentar karena ia juga bingung apa yang sebenarnya jeongwoo lakukan.

Meskipun ditentukan secara mendadak dan terkesan serampangan, nyatanya jeongwoo benar-benar serius soal menjadikan haruto sebagai calon mantu mamanya.
.
.
.
.
.
.
"woo pulang sama siapa?" tanya junghwan

"sama temen, gw mau mampir ke rumahnya dulu"

"rumah lo dimana si woo?"

Jeongwoo menyerit heran padahal junghwan tepat disebelahnya saat perkenalan tadi, mereka juga sudah mengobrol banyak sejak mos, wahh benar-benar batin jeongwoo tak habis fikir. Kenapa junghwan tidak mengingat rumahnya? Jeongwoo saja yang hanya fokus pada haruto saat perkenalan tau kalau rumah lelaki di sebelahnya ini berada 1 komplek dengannya di trejo asri.

"si anjir emang lo kaga nyimak perkenalan gw ya tadi?" tuding jeongwoo dengan wajah menghakimi

"di trejo loka, sama kaya lo" lanjutnya masih dengan mata menyipit sinis

"hehehe lupa woo, besok-besok balik bareng lah woo gue belom ada temen ngangkot bareng"

"JEONGWOO!"

Belom sempat membalas perkataan junghwan, Obrolan mereka harus terpotong saat mendengar seseorang meneriaki namanya dengan lantang. Itu yedam, ia datang untuk menjemput jeongwoo

"sini dam masuk aja!" teriak jeongwoo

Yedam pun masuk ke dalam kelas hendak menghampiri jeongwoo, namun niatnya terhenti ketika melihat orang yang dikenalinya tengah menatapnya juga

"loh ruto? Lo di kelas ini juga??" tanya yedam

"anak ipa ngapain nyasar ke sini?" balas haruto

"jemput temen dong emang lo gapunya temen"

Haruto hanya memutar matanya malas. Jeongwoo yang melihat interaksi yedam dan haruto pun bingung, kenapa yedam bisa lebih dulu mengenal haruto?? Dia saja belum kenalan resmi dengan calom mantu mamanya itu.

"dam?? Lo kenal haruto?" tanya jeongwoo sambil menghampiri yedam dan haruto

Sejujurnya jantung jeongwoo sudah berdebar cepat bahkan hanya karena berada di jarak dekat dengan haruto

"si ruto ini temen smp gw, kita sempet sekelas juga kelas 9"

"ohh-"

Lagi-lagi, yedam memotong obrolan mereka. Jeongwoo padahal belom sempat bertukar cakap dengan haruto tapi yedam sudah menarik tangannya dam menyeretnya keluar kelas

"duluan ya to, udah di tungguin bu jenjen nih di rumah, bye" pamit yedam

Haruto hanya menatap mereka datar, namun jeongwoo menangkap raut wajah prihatin haruto saat yedam menariknya. Mungkin ia kasihan melihat jengwoo yang ditarik-tarik yedam.

Sedangkan jeongwoo, ia melambaikan tangan pada junghwan dan haruto yang bengong melihat tingkah temannya ini, ia juga merutuk yedam dalam hati, tadi bisa menjadi kesempatannya untuk berkenalan secara formal dengan haruto. Tapi sudahlah toh fakta bahwa yedam adalah teman haruto sudah membuat jeongwoo girang.

Ini baru hari pertama. Masih banyak waktu untuk berkenalan dengan haruto batin jeongwoo menyemangati dirinya sendiri. Jeongwoo berharap yedam dapat membantunya untuk lebih dekat dengan haruto

'senangnya punya orang dalem' batin jeongwoo yang girang sambil menyusun rencananya mendekati haruto
.
.
.
.
.
.

- To be continue -

Sejujurnya aku ga pede anjirr bikin ginian huft

Calon [Hajeongwoo] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang