Waktu pulang sekolah sudah sejak dari tadi tiba, Kini Naruto tengah mengantar sang nona muda pulang kerumah besarnya, awalnya mang asep nge w'a jika mobilnya belum siap jalan, dan harus pulang dulu kerumah untuk ambil mobil baru, namun Rias menolak karena ia ingin di antar pulang oleh Narutonya, dan Naruto mengiyakan aja karena takut fotonya di sebar luaskan"Naru" panggil Rias
"hmm ada apa Rias?? " tanya Naruto yang melirik sejenak wajah Rias dari kaca spion, mengabaikan fakta, bahwa Rias yang mulai berani memanggil dirinya dengan nama kecilnya
"apa kamu habis ini akan langsung kerja?? "
"kurasa tidak, aku akan ijin untuk hari ini"
"eh kenapa??"
"kenapa apanya?, oh atau jangan jangan kamu mau aku mengajakmu kencan, bukan begitu ojousama" ucap Naruto dengan senyum nakal menggodanya
Rias merona kemudian menyubit pinggang Narutonya, Naruto mengeliat kesakitan sehingga laju motor oleng jadinya, Rias menjerit ketakutan dan tanpa sadar ia memeluk erat Naruto sebagai gerak reflek darinya,berbeda dengan Naruto yang tengah mencoba mempertahankan keseimbangan motornya
Ckittt!!!
Motor berhasil di kendalikan dan berhenti di tepi jalan.
"hah... hah... kita selamat Ri..." ucap Naruto namun dijeda kala ia merasakan sesuatu yang kenyal tengah menekan kuat punggungnya
Naruto merona, pikirannya melayang entah kemana, Namun Naruto segera menggelengkan kepala, ternyata pikirannya sudah sedikit tercemar oleh kakek sesatnya
'terkutuk kau jiji sesat' pikir Naruto menyumpahi sang kakek yang entah dimana
Sementara itu ditempat yang yang ntah dimana
"haccho..."
"kamu kenapa Jiraiya??"
"sepertinya ada yang memuji ketampananku hahahaha..." tawa Jiraiya bangga
Dan akhirnya sebuah buku tebal telak mengenai wajah Jiraiya sampai jatuh tergeletak tak berdaya
"hais... kenapa dulu aku menerima lamaran dari si bodoh Jiraiya" gumam Miris seseorang yang menjadi istri Jiraiya
Oke kembali pada tokoh utama
"emm Ri-rias!!" panggil Naruto
"apa!!!" jawabnya masih memeluk erat tubuh Naruto dengan kedua mata yang ia pejamkan
"errr kita sudah aman, dan apa kamu bisa melepaskan pe-pelukanmu" kata Naruto dengan sedikit terbata di akhir kalimatnya
Mata Rias terbuka dan benar saja mereka sudah berhenti di tepi jalan, Rias menatap kebawah, ke bagian dada-nya yang menekan punggung pemuda pirang didepannya
Rias buru buru melepas pelukannya, dengan kondisi wajah yang merah merona, Naruto bernafas lega hampir saja ia terjerumus setan yang membisiki telinganya
"lain kali jangan lakukan itu lagi ya Rias kita berdua hampir celaka tau" peringat Naruto
Rias yang disalahkan tentu tak terima, kedua pipinya mengembung dengan kedua tangan terlipat di dada
"aku tidak akan melakukan itu jika kamu tidak menggombal hmmppptt..." ngambek Rias
"siapa yang menggombal, aku tidak tuh?"
"hmmpptt"
Naruto yang melihat rias ngambek akhirnya memilih mengalah
"iya deh aku yang salah, maafkan aku yaa"
KAMU SEDANG MEMBACA
Naruto life
Teen Fictionmenceritakan kehidupan sehari hari Naruto dah gitu aja minat silahkan baca bila tidak berminat semoga menjadi minat hehehe....