4. Gudang Membara

26.3K 392 7
                                    

___

___

___

Aryo pov

Orang bilang dengan menikah nafsu yang membara akan berkurang dan bisa teredam karena mengingat ada anak dan istri dirumah. Akupun setuju dengan pernyataan itu.

Tapi itu dulu, sebelum aku lebih dekat dengannya.

Setelah merasakan nikmat bercinta dengannya. Aku seolah berbagi rasa, bahkan kini perasaan itu lebih cenderung ke dia. Dia yang baru mengisi relung hatiku dan mampu menampung keluh kesah, resah bahkan inti pusakaku.

Aku masih tidak menyangka aku bisa berubah bejat begini. Bahkan dia masih sebaya anak bungsuku. Namun sampai saat inipun ketika ku pikir lagi, tidak ada penyesalan sedikitpun atas perbuatan yang sudah aku lakukan. Yang ada, aku semakin menikmatinya dan tergila-gila padanya.

Dialah Dika atau Mahardika Sanjaya anak tetanggaku yang sudah bertetangga denganku bahkan sebelum Dika lahir. Tepatnya kapan, aku tidak ingat pasti.

Dika sama dengan remaja laki-laki lainnya. Hanya saja di mataku dia memiliki keindahan tersendiri. Kulitnya putih mulus jarang tersentuh matahari jadi mudah sekali merona merah.

Maklum, sejak anakku kuliah dia tidak lagi punya teman dirumah selain kakak adiknya. Dan di sekolahpun dia hanya sekedar berteman, tidak benar-benar teman dekat dalam bermain dan bergaul. Jadi dia lebih banyak dirumah bila tidak ada kegiatan sekolah.

Aku sudah lama tertarik padanya karena dia manis dan sopan. Dan aku menyayanginya.

Dulu bagiku, rasa sayang yang aku punya hanyalah sekedar rasa sayang biasa sama seperti anak-anak tetangga yang aku kenal lainnya. Namun setelah SMA dan sering berkunjung ke rumahku, aku mulai punya ketertarikan yang lain. Tertarik secara seksual.

Pertama kali datang, aku sangat gemas dengan tampang malu-malu miliknya. Apalagi rona merah di pipinya. Hal itu membuatku semakin tergoda untuk membuatnya semakin tersipu dengan candaan dan rayuanku.

Di lain waktu, aku pernah melihatnya bermain games dengan Habibi anak sulung ku. Yang membuatku terpana saat itu adalah ketika dia sedang tidur menelungkup memegang stik PS dengan tatapan fokus ke layar monitor.

Dan yang membuatku resah tak karuan adalah body nya yang sangat menggoda dan menantang. Apalagi saat itu dia hanya mengenakan celana pendek ketat sepaha. Membuat lekukan pantatnya yang sekal, bulat dan empuk tampak sangat menggiurkan.

Aku sering melihat pantat montok perempuan dan laki-laki, namun tidak ada yang semenarik milik Dika di mataku.

Bergelut dengan ironi beberapa waktu lamanya, hingga pada akhirnya memutuskan melupakan larangan norma dan menuruti hasratku yang sudah di bangkitkannya.

Semenjak itu, aku mulai agresif dan gencar melakukan upayaku untuk menaklukannya hingga akhirnya aku berhasil memperawaninya pertama kali.

Aku pikir awalnya hanya karena penasaran, namun aku malah ketagihan hingga mau lagi dan lagi.

Bekerja paruh waktu di kantorku hanyalah sekedar sebagai alasan agar dia selalu berada di dekatku. Karena hanya itu satu-satunya alasan yang masuk akal sehingga kami bisa tetap bertemu tanpa menimbulkan kecurigaan dari orang lain. Baik itu keluargaku maupun keluarganya Dika.

Beruntung orangtuanya memiliki anak yang banyak sehingga fokusnya jadi terbagi-bagi dan juga karena sudah saling mengenal dalam waktu yang lama, mereka mempercayakan Dika kepadaku sepenuhnya.

Semenjak kejadian dikantor beberapa waktu lalu, kami jadi lebih sering bercinta. Meski seringnya Dika yang memberi servis padaku di sela-sela kegiatanku memeriksa berkas dan dokumen pekerjaanku. Namun aku sangat menikmati kegiatan kami itu. Kerja beres, kenikmatan pun kudapat.

Ku Dapat Bapak Dan Anaknya (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang