Halo gais!
Aku balik melanjutkan cerita yang ditunggu oleh____sedikit pembaca ini.
Tapi tenang, aku masih antusias kok meneruskan ke-halu-an tak bertepi ini.
Sebelum lanjut, aku ingatkan untuk jangan lupa memberi masukan ya. Agar aku bisa berbenah untuk kepenulisan berikutnya.
Itu saja.
Silahkan dinikmati!
Dian pov.
Aku mulai menikmati hari-hari ku selama disini, meskipun tidak banyak hal yang aku lakukan. Beruntunglah zaman sudah canggih. Jadi aku bisa mengisi hariku dengan bermain games atau menonton video dari link yang dikirim di grup teman-temanku.
Aku beberapa kali bertemu Dina, kakaknya Dika itu. Namun belum sempat main bareng karena dia sibuk kuliah. Meski aku tidak bisa dikatakan bermain dengannya, aku ikut saja dengannya kemana pergi. Dan aku cukup menikmati itu. Dia bermain dan berkumpul bersama orang-orang yang bukanlah style ku. Semuanya adalah anak cowok kecuali dia.
Namun di situlah letak serunya. Aku bisa menemukan hal-hal baru sekaligus cuci mata dan berfantasi hal-hal liar semauku.
Aku juga beberapa kali main ke rumah Dina, karena tidak bisa berjumpa Dina di luar. Menyaksikan keributan adik-adiknya dan juga dia dengan abangnya hanya karena hal-hal sepele. Lalu terdengar teriakan kemarahan ibunya yang tampak kewalahan menghadapi mereka. Namun rumah itu selalu terasa hidup bagiku.
Selain itu abangnya si Rivo itu sangat tampan dan jantan sekali. Terlihat sangar namun menarik. Ingin rasanya aku----- arghhh...
Apa ya? Nantilah kapan-kapan aku ceritakan kalau sempat.
Selain itu, mengingat tentang hubungan antara kakakku Habibi dan Dika. Aku belum bisa menyimpulkan secara pasti tentang ada apa dengan mereka. Meski aku sudah melihat kegiatan panas mereka dengan mata kepalaku sendiri. Dan kegiatan mesra mereka beberapa kali secara sembunyi-sembunyi. Namun itu belum cukup memenuhi syarat kalkulasi dari premis-premis yang ada bagiku.
Ngomong apaan sih, haha
Yang jelas, mereka memang memiliki hubungan. Hubungan yang seperti apa, bagaimana, terus kenapa. Itu tidak bisa di simpulkan dengan sekali lihat. Karena akan sangat tidak adil bukan?
Makanya aku harus mencari tahu lebih lanjut, lebih banyak, lebih rinci dan pokoknya lebih-lebih lah. Dari situ aku baru bisa mengambil kesimpulan dan tindakan.
Lalu yang aku tahu Dika juga bekerja sambilan di kantor Papi. Bukankah Habibi juga akan melanjutkan aksi percintaan mereka di kantor katanya malam itu?
Tapi sayang, aku tidak punya cukup alasan untuk kembali memergoki mereka di kantor. Bahkan yang aku ingat, terakhir kali aku kesana waktu masih kecil dan cuma beberapa kali.
Selain itu aku kan juga merasa Papiku berbeda. Kalau Habibi, cukup bisa lah sedikit aku menyimpulkan darimana penyebabnya. Lalu Papiku?
Makanya ini harus perlahan dan teratur.
Begitu nggak sih, cara kerjanya orang yang berlaku sebagai detektif amatir dan dadakan ini?
Aku mulai bosan menonton video dari link yang belum aku tonton. Aku ingin sesuatu yang berbeda. Mamiku juga sedang tidak ada di rumah.
Hal yang baru aku tahu, ternyata sekarang Mamiku punya kesibukan lain diluar rumah. Dia aktif berkumpul dan menghabiskan waktu bersama ibu-ibu sosialita.
Aku sedikit ngakak pas baru tahu itu dari mulut Mamiku sendiri. Katanya untuk mengurangi kejenuhan dari hidup flat nya. Di situlah yang membuatku merasa geli, beliau baru sadar kalau hidupnya itu sangat datar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ku Dapat Bapak Dan Anaknya (On Going)
FantasiSepenggal kisah Dika yang jatuh cinta dengan tetangganya seorang om-om yang sudah memiliki istri dan anak. Bahkan anak pertamanya lebih tua dari Dika. Dan juga ada apa antara Dika dengan anak pertamanya si Om? Apa yang terjadi? Mari ikuti kisahnya. ...