___
___
___
Dika pov
Om Aryo atau mas Aryo atau sekarang aku menyebutnya dengan panggilan papa karena kami menganggap kami adalah sepasang suami istri. Dia sekarang adalah pusat duniaku. Kesenangan dan kebahagiannya adalah tujuanku. Maka aku berani melakukan apa saja untuknya.
Berdua, bermesraan, curi-curi waktu disaat situasi rumit bahkan bercinta di tempat yang bahkan tidak terpikirkan merupakan kesenangan dan kebahagiaan tersendiri bagiku.
Dia sungguh perkasa, aku akui itu. Umurnya tidak menjadi penghalang percintaan kami. Bahkan aku yakin pemuda sekalipun tidak banyak yang seperkasa dia. Apalagi sifat mesumnya yang tidak tahu tempat untuk selalu menyentuhku walau cuma sekedar meraba-raba atau memberi pijatan kecil di tubuhku kapanpun.
Aku menyadari bahwasanya aku adalah orang yang egois. Aku adalah selingkuhan atau simpanan atau kata buruk lainnya, namun aku ingin dia hanya untukku. Bahkan dulu aku pernah merasa cemburu pada istrinya karena bisa tidur dan tinggal bersama mas Aryo.
Namun, sekarang aku yakin mereka hanya sekedar tinggal bersama dari ucapan, sikap dan perilaku mas Aryo yang semakin perhatian padaku. Meski setiap hari berjumpa, di sela-sela kesibukannya dia selalu memberi pesan atau menelpon untuk mengobrol atau sekedar memberi godaan dan rayuannya yang selalu membuatku tersipu.
Kini kami sedang liburan ke luar negeri. Suatu negara yang memiliki salju.
Ini adalah janjinya dulu sebelum aku menghadapi ujian kenaikan kelas. Dia ingin mengajakku ke luar negeri untuk bulan madu ketika libur sekolah katanya. Meski hubungan kami tidak se-resmi itu, namun aku tetap senang karena berarti dia juga banyak berpikir tentangku sama denganku.
Untuk perizinan, kami menggunakan alasan kerja. Karena memang ada panggilan kerja di negara sebelahnya. Tapi cuma sebentar saja dan mas Aryo membuatnya panjang agar kami bisa liburan. Tapi orang rumah tahunya waktu seminggu itu semata-mata memanglah waktu kerja padahal menurut pengakuan mas Aryo padaku tidak memakan waktu sehari.
Untuk soal izinku, aku dimata orang lain adalah asisten pribadi om Aryo jadi pantaslah mudah untuk meyakinkan bahwa om Aryo membutuhkanku disana. Untuk orangtuaku mereka hanya berpesan agar tidak merepotkan om aryo. Sedangkan adik kakak ku hanya mendesah iri melihat aku bisa ke luar negeri.
Jadilah kini kami sedang berada di pesawat menuju negara awal tempat kerja, baru setelahnya menuju negara tetangganya karena di situlah tujuan kami berlibur. Aku tidak punya pengalaman sama sekali tentang luar negeri dan juga tidak bisa bahasa asing melainkan hanya sekedar saja. Namun bersama om Aryo, tidak perlu ragu atau takut karena selama bersamanya semua terasa mudah dan baik-baik saja.
Kami duduk bersebelahan dengan tangan yang saling berpegangan tanpa takut pada pandangan orang lain. Karena siapa yang peduli, lagian tidak ada kenal.
Sesekali om Aryo memberi kecupan pada punggung tanganku dan mengelus kepalaku sambil tersenyum tampan padaku membuatku tersipu bahagia. Inilah pacaran yang kuinginkan bebas melakukan apa saja layaknya seperti pasangan kekasih lain.
Sesampainya ditujuan kami istirahat dan keesokan paginya aku ditinggal om aryo kerja sampai siang. Aku yang baru pertama kali berpergian jauh tentu butuh banyak waktu untuk beradaptasi terhadap perubahan cuaca, makanya ditinggal sebentar adalah pilihan bijak.
Selain itu, kamar yang kami tempati sangat bagus. View diluar terlihat begitu menakjubkan. Gedung-gedung kota serta sibuknya orang-orang di luaran terlihat jelas di ketinggian ini, membuatku betah memandanginya ditemani segelas minuman dingin bersoda.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ku Dapat Bapak Dan Anaknya (On Going)
FantasySepenggal kisah Dika yang jatuh cinta dengan tetangganya seorang om-om yang sudah memiliki istri dan anak. Bahkan anak pertamanya lebih tua dari Dika. Dan juga ada apa antara Dika dengan anak pertamanya si Om? Apa yang terjadi? Mari ikuti kisahnya. ...