___
___
___
Dika pov
Aku tidak tahu apa yang terjadi pada diriku. Aku tidak tahu mana yang benar dan mana yang salah.
Aku menyukai dua-duanya atau aku hanya menyukai keperkasaan mereka berdua saja? Entahlah. Yang jelas aku menikmati waktu kebersamaan dengan masing-masing mereka.
Aku tidak tahu bang Abi ternyata punya ketertarikan padaku. Aku berpikir tindakannya yang selalu lengket dan menempeli ku adalah cuma karena keakraban kami saja atau bentuk kasih sayangnya karena begitu akrabnya hubungan kami. Namun siapa sangka itu adalah bentuk rasa suka. Sama antara aku dengan Papinya yang selalu mencari cara agar bisa menempelinya.
Aku menyayangi bang Abi, namun selama ini aku berpikir bukanlah sayang seperti rasa sayangku pada Papinya. Karena selama ini untuk urusan cinta, aku hanya memikirkan tentang om Aryo, bukan yang lain.
Hingga akhir-akhir ini om Aryo seolah menyukai keakraban antara aku dan bang Abi dan memintaku untuk berusaha lebih terbuka kepada bang Abi, aku menurutinya. Aku senang bila om Aryo menyukai keakraban kami, apalagi itu adalah anaknya.
Bersama bang Abi, aku seperti tanpa batas. Dalam artian tidak perlu malu-malu atau sungkan padanya. Apalagi aku terbiasa manja padanya, bahkan cenderung mempercayakan semua hal tanpa rasa curiga sama sekali.
Bagaimana tidak, yang aku tahu dialah orang pertama yang membuatku menjadi diri sendiri dan menghilangkan rasa kesepianku lantaran tidak adanya teman atau orang terdekat denganku selain dia. Bahkan ketika dia pergi kuliah diluar kota, membuat aku seolah benar-benar hanya sendirian tanpa se-siapapun di sisiku menemani kesepianku.
Keluargaku terlalu sibuk dan aku juga ogah mengemis perhatian. Dan bang Abi lah yang memberi perhatian tanpa membuatku terlihat kerdil dan menyedihkan. Dia benar-benar membuatku merasa ada dan dibutuhkan.
Sebelum jadian dengan om Aryo, aku sudah terbiasa berpelukan bahkan sampai berciuman dengan bang Abi. Hanya saja saat itu aku belum mengerti itu adalah bagian dari bercinta yang hanya boleh dilakukan oleh pasangan kekasih. Aku berpikir dia melakukannya karena gemas dan menyalurkan kasih sayangnya padaku saja hingga aku selalu senang dengan apapun perbuatannya padaku.
Bahkan dia juga menggenjotku layaknya om Aryo menyodokku ketika bercinta. Namun sampai sekarang aku selalu berpikir itu hanya keisengan bang Abi saja ketika bosan.
Dengan bang Abi, aku seperti kekanakan tanpa kedewasaan. Aku suka dan nyaman berperilaku begitu.
Layaknya kamu adalah anak kecil yang di manja kakaknya, meski kamu tahu akan sesuatu, tapi tetap pura-pura lugu dan tidak tahu apa-apa agar semakin diberi perhatian. Begitulah aku bila bersama bang Abi. Menikmati perhatiannya.
Hingga saatnya tiba, bang Abi jujur padaku tentang keinginannya yang ingin menjadikanku kekasihnya. Aku senang. Tapi juga sedikit ragu karena aku tidak ingin menghianati om Aryo. Aku tidak mau hubungan yang sudah kudambakan sedari dulu hancur.
Tapi di satu sisi aku juga tidak tega bila bang Abi sedih. Dan barulah aku menyadari bahwa aku juga punya rasa sayang padanya. Meski kurasa rasa sayangku pada om Aryo lebih besar lagi.
Mendengar penjelasan dan logika bang Abi yang menurutku tidak akan menggangu hubunganku dengan om Aryo sama sekali, aku menyetujuinya. Menjadi kekasihnya. Bahkan aku senang sekali mendapat dua pria tampan nan perkasa ini.
Bang Abi punya tubuh yang lebih tinggi dari om Aryo beberapa sentimeter, aku tidak tahu berapa selisih tepatnya. Mempunyai badan yang lebih langsing dibanding om Aryo yang tampak lebih berisi namun sama-sama kekar dan kuat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ku Dapat Bapak Dan Anaknya (On Going)
FantasySepenggal kisah Dika yang jatuh cinta dengan tetangganya seorang om-om yang sudah memiliki istri dan anak. Bahkan anak pertamanya lebih tua dari Dika. Dan juga ada apa antara Dika dengan anak pertamanya si Om? Apa yang terjadi? Mari ikuti kisahnya. ...