20

372 9 0
                                    

"Kak Lo terlalu kasar deh tadi sama kak Devi" ucap Adara

"Gue udah kesel banget Dar sama dia" ucap Vian

"Emangnya kak Devi siapa Lo kak?" Tanya Dara

"Dia adik sepupu gue" ucap Vian

"Ohh pantes aja keliatan deket banget" ucap Adara

"Lo cemburu?" Tanya Vian sambil tersenyum jahil

"Dih ngapain cemburu sama Lo" ucap Adara malas

"Nih ya Dar sebenarnya gua udah risih sama Devi, dia ngikutin gua kemana mana, untung aja sepupu" ucap Vian

"Lo curhat kak?" Tanya Dara

"Engga gue ngedongeng, puas Lo" ucap Vian kesal

Adara yang melihat Vian kesal hanya bisa tertawa, baginya Vian terlihat lucu ketika sedang kesal.

Setelah menempuh perjalanan sekitar 30 menit akhirnya mereka pun sampai.

Perjalanan mereka lebih lama karena tadi mereka mampir terlebih dahulu untuk makan.

"Oke Sampe, makasih kak" ucap Adara sambil turun dari mobil Vian

"Gue anter gak?" Tanya Vian

"Gausah deh kak, kayanya ayah sama mamah udah berangkat" ucap Dara

" Oh iya makasih ya kak" lanjutnya sambil tersenyum

"Iya santai aja si" ucap Vian

"Hati-hati kak, Babay" ucap Adara sambil berjalan masuk ke dalam rumah

---------------------------------------------------

Saat masuk ke dalam rumah ia kaget karna ia melihat laki-laki yang ia kenal.

"Loh kak Erlan, ko di sini?" Tanya Dara

"Loh dara" ucap Erlan

"Eh kalian udah saling kenal?" Tanya Farrel yang baru saja datang

"Kak Erlan itu cowo yang ngobrol sama Dara pas itu loh bang" ucap Adara

"Oh gitu, yaudah deh bagus kalo gitu, jadi erlan enak jagain Lo nya" ucap Farrel

"Jagain dara? Emang Abang mau kemana?" Tanya Adara

"Gue ada urusan Dar dan mungkin seminggu ini gue ga akan balik ke rumah" ucap Farrel

"Terus dara gimana?" Tanya Dara

"Nah Lo gue titipin sama Erlan, berhubung lo sama dia satu sekolah jadi gue nitipin Lo ke erlan, gapapa kan?" Tanya Farrel

"Terserah Abang aja, dara cape" ucap dara sambil meninggalkan abangnya

"Dara" panggil Farrel

Tapi panggilan Farrel tak di dengarkan oleh dara, ia sudah terlalu kesal dengan abangnya ini.

"Udah bang gapapa, nanti biar gue yang bujuk, Lo tenang aja" ucap Erlan sambil menepuk pundak Farrel

"Thanks ya" ucap Farrel sambil tersenyum

"Iya bang Sans aja sama gue mah, gue balik ya, nanti id line nya dara kasih ke gue aja" ucap Erlan

"Oke hati-hati" ucap Farrel

---------------------------------------------------

Setelah mendengar perkataan abangnya tadi, dara langsung membuka handphone nya untuk mengechat Vian.

Dara
Kak, gue mau ketemu sama Lo bisa ga?

Viandra
Kangen ya Lo sama gue wkwkwkkw

Dara
Gue serius kak

Viandra
Taman deket rumah Lo, 15 menit dari sekarang
Read

Setelah mendapat balasan dari Vian, Adara segera bersiap-siap untuk pergi ke taman di dekat rumahnya.

--------------------------------------------------

"Mau kemana Dar?" Tanya Farrel

"Bukan urusan abang" ucap Adara

"Dar, Lo marah?" Tanya Farrel sambil menahan Adara

"Marah? buat apa marah sama Abang, ga penting" ucap dara lalu pergi meninggalkan Farrel

---------------------------------------------------

"Lama amat nih anak" ucap Vian

"DOR!" Ucap Adara mengagetkan Vian

"Sumpah Dar kalo gue pingsan karna serangan jantung Lo harus tanggung jawab si" ucap Vian

"Ya elah lebay amat Lo Kak di kagetin begitu aja masa langsung serangan jantung" ucap Adara sambil duduk si sebelah Vian

"Bukan masalah apa ya Dar, Lo ngagetin gue berkali-kali anjir, kualat Lo nanti sama yang tuaan" ucap Vian

"Kak lo itu udah tua kan, jangan marah-marah Mulu nanti Lo tambah tua" ucap Adara sambil tertawa

"Lo ngajak gue kesini mau ngajak ribut apa mau ngapain nih Dar" ucap Vian sambil menatap Adara sinis

Adara yang mendengar perkataan Vian pun langsung berhenti tertawa dan merubah raut mukanya menjadi serius.

"Abang gue ada urusan dan dia bakal ninggalin gue di rumah selama seminggu" ucap Adara

"Ya terus?" Tanya Vian

"Yaa gue ga mau, masa gue di tinggalin bertiga sama mama sama ayah" ucap Adara sewot

"sebenernya berempat sama Zia" lanjut Adara dalam hati

"Gue tau maksud Lo Dar, tenang aja Lo bisa kok nginep di rumah gue lagi, mamah juga suka sama Lo" ucap Vian

"Gue ga enak kak sama keluarga Lo, apalagi kita kan baru kenal" ucap Adara sambil menatap Vian

"Gue juga di titipin ke kak Erlan sama Abang" lanjut Adara

"Erlan? Erlan temennya Tama maksud Lo?" Tanya Vian

"Lo kenal kak?" Tanya Adara

"Kenal lah, satu sekolah kan, gue kurang suka sama dia, kenapa Abang Lo ga nitipin Lo sama gue aja kenapa harus erlan" ucap Vian kesal

"Lo cemburu kak?" Tanya Adara sambil tersenyum

"E-engga, ngapain cemburu" ucap Vian gugup

"Bohong, nih ya kak katanya kalo orang bohong nanti idungnya panjang kaya Pinokio" ucap Adara

" Ga percaya gue" ucap Vian malas

"Lagi juga itu kan cuman dongeng dar masa Lo percaya" lanjutnya

"Kan gue bilang katanya, jadi gue ga tau itu bener atau ga" ucap dara

"Kalo lo di titipin sama Erlan berarti Lo bakal selalu sama Erlan dong" ucap Vian

"Engga juga, gue juga ga mau di titipin sama kak Erlan" ucap Adara

"Atau ga gue nginep aja di rumah Gladys" lanjutnya

"Mending di rumah Gladys aja deh Lo daripada harus di rumah Erlan" ucap Vian

"Ihh ga gitu kak, gue tetep di rumah tapi nanti mungkin kak Erlan bakal anter jemput gue sama nemenin gue di sekolah" ucap Adara

"Tukang ojek kali dia nganter jemput Lo" ucap Vian

"Ihh kak serius, Lo ga pernah serius males ah" ucap Adara sambil pergi meninggalkan Vian

Vian yang melihat tingkah laku adara hanya bisa tersenyum gemas.

"Lucu banget si Lo Dar" ucap Vian sambil menyusul Adara



halooo, aku up nih buat kalian jangan lupa votmentnyaa yaaa
maaf kalo masih ada kata-kata yang di singkat dan masih banyak typo, lopyou guys<3

ADARA [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang