33

374 12 0
                                    

Kelas Adara yang tadi ramai seketika langsung sepi ketika Bu gendis masuk ke kelasnya.

"Selamat pagi anak-anak" ucap Bu gendis

"Pagi Bu" jawab semua murid

"Adara Delvina bisa ikut ibu sebentar?" Ucap Bu gendis

"Iya Bu" ucap dara lalu menghampiri Bu gendis

Lalu mereka pun keluar menuju ke ruang guru.

"Gue kepo kira-kira Adara mau di apain ya hahaha" ucap Kenzo lalu berlari keluar

"Gue ikut zo" ucap Jordan lalu berlari menyusul Kenzo

"Gue ga nyangka Adara kaya gitu" ucap Vani

"Iya Van ga nyangka banget gila" ucap Gladys

"Orang polos kaya Adara bisa-bisanya mau bunuh kak Devi" lanjutnya

"Bukan Adara yang nyelakain kak Devi, Adara cuman di jebak" ucap Clara

"Gue tau clar Adara itu temen kita tapi kalo dia salah kita gak bisa ngebela dia terus" ucap senja

"Gue gak ngebela Adara, tapi emang bukan Adara pelakunya, Adara bilang sendiri kok ke gue kalo bukan dia pelakunya" ucap Clara

"Adara kemarin abis masuk rumah sakit asal kalian tau, dia cerita ke gue katanya ada yang nyekap dia di gudang sekolah" lanjutnya

"Halah clar mana ada maling ngaku, dia itu cuman ngebuat cerita aja biar Lo gak ngejauhin dia" ucap Vani

"Engga, gue yakin dia bukan pelakunya" ucap Clara

"Siapa yang bawa Adara ke rumah sakit kalo emang dia di sekap?" Tanya Gladys

"Dia bilang kak Erlan Erlan gitu, gue gak kenal, tapi nanti gue coba tanya Rizal siapa tau dia kenal sama kak Erlan itu" ucap Clara

"Gue coba bantu tanya Tama deh" ucap senja

"Ya tapi gue gak ngebela Adara ya, gue cuman mau buktiin aja sebenernya Adara salah atau engga" lanjutnya

"Gue yakin Adara bukan pelakunya" ucap Clara

---------------------------------------------------

"Ada apa ya Bu?" Tanya Adara setelah sampai di ruang guru

"Liat ini Adara" ucap Bu gendis sambil memperlihatkan cctv

"Itu kamu kan?" Tanya nya

"Bukan Bu, itu bukan saya" ucap Adara

"Tapi ciri-ciri nya sama seperti kamu Adara" ucap Bu gendis

"Bu saya berani sumpah itu bukan saya" ucap Adara

"Jangan sumpah sumpah Adara" ucap Bu gendis

"Saya tidak menyangka ada anak yang ingin membunuh temannya sendiri" ucap Bu gendis

"Bukan saya pelakunya" ucap Adara lirih

Dada nya terasa amat sesak, ia tau asma nya kambuh, ia mencoba sebisa mungkin untuk menahan rasa sesaknya.

"Saya sudah berbicara dengan guru-guru di sini" ucap Bu gendis

"Kita sepakat untuk mengeluarkan kamu dari sekolah ini Adara" ucap Bu gendis

"Dan surat pengeluaran kamu dari sekolah sudah ibu berikan kepada orang tua kamu" ucap Bu gendis

Bagai tersambar petir hatinya sangat sakit dan ia tak menyangka jika orang tuanya akan tau tentang masalah ini.

"Bu..jangan keluarin saya, saya gak salah" ucap Adara

"Tidak bisa Adara, ini demi sekolah kita, saya tidak mau kejadian ini terjadi lagi" ucap Bu gendis

"Silahkan keluar" ucap Bu gendis

Adara langsung berlari keluar, ia sudah tau apa yang akan terjadi di rumah ketika orang tuanya tau tentang kabar ini.

---------------------------------------------------

"Woy tungguin gue" ucap Jordan

"Lo ngapain ngikutin gue anjir" ucap Kenzo

"Gue penasaran anjir" ucap Jordan

Setelah sampai di depan ruang guru mereka langsung berdiri di depan pintu untuk mendengarkan apa yang di bicarakan dengan Bu gendis dan Adara.

"Gimana zo?" Tanya Jordan

"Gue ga kedengeran nih" lanjutnya

"Aelah lu mah budeg dah" ucap Kenzo

"Yaelah maapin" ucap Jordan

"Dan, di keluarin anjir" ucap Kenzo

"Hah? seriusan?" Tanya Jordan tak percaya

"Iya anjir, udah ayo gece balik" ucap Kenzo

Lalu mereka berdua berlari menuju ke kelasnya. Saat mereka berdua masuk seketika kelas hening dan semua orang menatap ke arah mereka berdua.

"Gimana nzo?" Tanya Vani

"Di keluarin" ucap Jordan

"Udah gue duga" ucap Vani pelan

"Dan, beneran di keluarin?" Tanya Clara

"Iya clar, kata Kenzo gitu" ucap Jordan

"Serius nzo?" Tanya Clara lagi

"Iya clar, gue denger sendiri Bu gendis ngeluarin Adara" ucap kenzo

Clara yang tak percaya pun langsung berlari keluar mencari dimana keberadaan Adara.

"Dar ini ga mungkin" batin nya

---------------------------------------------------

"Kak Vian Lo udah denger kabar terbaru belum?" Tanya Devi

"Belum kenapa emang?" Tanya Vian

"Seriusan belum denger kabar terbaru? padahal rame di grup sekolah" ucap Devi

"Kenapa si" ucap Vian

Vian yang penasaran langsung mengecek handphone nya untuk melihat kabar terbaru.

Betapa kagetnya dia saat mengetahui bahwa Adara di keluarkan dari sekolah.

"Ini beneran Dev?" Tanya Vian

"Yaa bener kak, saksinya temen nya sendiri kok" ucap Devi

Vian langsung berlari mencari Adara di penjuru sekolah tapi nihil ia tak menemukan Adara.

"Dara Lo kemana" batin nya

---------------------------------------------------

Adara berlari keluar sekolah, saat ini ia tak tau harus kemana.

"Dada aku sakit banget, aku harus kemana" ucap Adara

Tak mungkin jika ia kembali ke sekolah karna pasti berita tentang dia yang di keluarkan dari sekolah sudah menyebar.

Ia tak ingin mendapat cacian lagi dari orang-orang di sekolah

"Aku gak mungkin pulang, aku takut" ucap Adara lirih

Ia terus berlari berharap menemukan seseorang yang ia kenali.

Tetapi tiba-tiba ia merasa kepalanya sangat sakit dan seketika tubuh nya jatuh ke tanah.

Sebelum ia tak sadarkan diri ia melihat seseorang yang ia kenali.

"Kak putra" lirih Adara lalu pingsan

"Dara, dara bangun, gue harus bawa dia ke rumah sakit" ucap putra



































































haloo semuanyaaa, gimana nih sama cerita kali ini

jangan lupa votmentnya sebagi bentuk mendukung aku buat ngelanjutin cerita Adara dan juga maaf kalo masih ada kata² yang salah dan banyak typo di mana mana, daah👋

ADARA [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang