SATU

1.4K 151 25
                                    

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN.

HAPPY READING!

***

"Taro di situ. lo cabut." Kelvin masih menatap gadis di depannya.

"O-okee bos."

Adit menaruh makanan beserta minuman itu di bangku yang usang.

"Kak... tolong," Dela memohon kepada Adit untuk minta pertolongan.

Baru satu langkah berjalan. suara gadis itu memberhentikan jalannya. ia merasa iba, tapi ia juga tidak bisa menolong. Kelvin terlalu keras kepala.

"Sorry gue gak bisa bantu."

Adit berjalan meninggalkan mereka berdua.

"Gak ada yang bisa nolongin lo sekarang."

"Aku gak kenal sama kamu! jadi aku mohon tolong lepasin."

Mata yang berkaca-kaca menambah kesan yang sangat cantik di mata Kelvin. ah, gadis itu seperti seekor kelinci yang ingin di mangsa serigala.

"Sekuat apapun lo nolak. semakin gue tertarik sama lo... Dela." Kelvin berbisik di akhir kalimat.

"Tahu dari mana nama aku?!" Dela benar-benar geram dengan cowok yang ada di depannya.

Kelvin terkekeh. ia menarik pinggang Dela agar jarak mereka semakin dekat.

"Gue tahu semua tentang lo."

Tangan Dela mengepal."Brengsek!" gadis itu menendang selangkangan Kelvin.

"ARGHH!!! BANGSAT!"

Buru-buru Dela langsung lari keluar dari rooftop. ia menuruni tangga dan mencari perlindungan.

"DELA!! ANJING!!"

"KESINI LO!!"

Mata Kelvin memerah. ia sangat marah, berani sekali Dela membuatnya murka, sialan! lihat saja, kalau sampai ia mendapatkannya, gadis itu akan mendapatkan balasannya.

Dela gugup. ia bingung harus lari kemana, benar-benar membangunkan macan tidur, bodoh!.

"A-aku harus ngumpet kemana."

Gudang! ya, sepertinya gudang adalah jalan terbaik untuk menyembunyikan diri. di sana banyak barang-barang, ia bisa bersembunyi di sana.

Secepat kilat, Dela lari menuju gudang. gadis itu masuk dan menutup pintu rapat-rapat. ia bersembunyi di balik meja-meja yang di tumpuk.

Persetanan! dengan hantu, tikus, dll. Kelvin jauh lebih seram dari mereka.

"DELA!!"

Suara Kelvin mendekat. ia menutup mulutnya rapat-rapat agar tidak mengeluarkan suara.

"GUE TAHU LO SEMBUNYI."

"SIALAN!" Kelvin menendang pintu gudang.

Dela hanya berdoa agar persembunyiannya tidak ketahuan. ya tuhan... ia seperti di kejar oleh seorang penjahat.

"Keluar dari persembunyian lo atau..."

"Gue yang nemuin dan hukuman yang lo dapet lebih parah lagi."

Kelvin menatap tumpukan-tumpakan meja itu.

"Gue itung satu sampe tiga."

"Satu..." cowok itu memasukan tangannya ke dalam saku celana.

"Dua..."

"Tig—"

Hitungan ketiga Dela langsung berdiri. ia tidak mau mendapatkan 2x lipat lebih parah.

KELVIN (NEW VERSION)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang