epilog

498 81 47
                                    

Yeonjun baru terlelap tidak sampai 3 jam, sebuah panggilan bertubi-tubi masuk ke ponselnya membuat ia mau tidak mau bangun dengan keadaan berantakan. Pihak kepolisian menelpon, memberitahukan berita buruk yang seharusnya Yeonjun tahu sejak tadi sore.

Beomgyu kabur, berhasil menewaskan 2 orang penjaga tanpa diketahui dengan bantuan apa.

Kesal, tentu. Kenapa mereka baru memberitahu Yeonjun di saat-saat dirinya beristirahat?

"Aku enggak ikut, gapapa?"

Jabatan Yeonjun lebih tinggi, itu kenapa dirinya sangat dibutuhkan. Berbeda dengan Soobin yang bisa memilih ikut atau tidak. Yeonjun mengangguk dan tersenyum kecil.

"Gapapa, istirahat aja kamu, jaga rumah baik-baik."

Seperti itulah kira-kira isi perbincangan keduanya sebelum Yeonjun meninggalkan rumah mereka dan bergegas menuju pusat kepolisian. Sebuah rapat untuk menyusun strategi akan diadakan, semua CCTV yang terpasang di kota akan mereka analisis, pekerjaan dini hari ini bisa dipastikan cukup berat.

Sesampainya di tempat, Yeonjun langsung disuruh masuk ke sebuah ruangan luas setelah mematikan ponselnya. Sudah banyak pihak-pihak dengan jabatan tinggi berkumpul, merasa kesal karena rencana mereka gagal disebabkan oleh kelalaian.

Aneh, tidak ada CCTV yang dapat merekam gerak-gerik Beomgyu di dalam lapas.

Diskusi dimulai, perdebatan seakan menjadi hal utama, rencana didapatkan setelah 2 jam kegiatan resmi yang mendadak tersebut berlangsung.

Yeonjun sendiri ditugaskan untuk mencari di apartemen kemarin, lagi. Ia bergegas keluar dan masuk ke dalam mobilnya, mengeluarkan ponsel dan menghidupkannya sambil melajukan kendaraan beroda 4 itu dengan kecepatan sedang.

Kerutan di kening Yeonjun tercipta ketika merasakan getaran brutal dari ponsel, seolah-olah ada panggilan masuk yang tidak ia jawab ketika ponselnya mati. Tangannya bergerak acak setelah menepikan mobil, meraih ponsel dan mengeceknya.

Dari Soobin.

Dari Soobin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yeonjun membulatkan matanya, Soobin meneleponnya sebanyak 15 kali? Apa yang terjadi? Tidak beres

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Yeonjun membulatkan matanya, Soobin meneleponnya sebanyak 15 kali? Apa yang terjadi? Tidak beres. Ia melakukan panggilan balik, berharap sang adik mengangkatnya dan mengatakan bahwa keadaannya baik-baik saja.

Keningnya berkerut, di tengah-tengah kepanikan yang merajalela, kenapa satu balon pesan menjengkelkan Soobin kirimkan?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Keningnya berkerut, di tengah-tengah kepanikan yang merajalela, kenapa satu balon pesan menjengkelkan Soobin kirimkan?

Keningnya berkerut, di tengah-tengah kepanikan yang merajalela, kenapa satu balon pesan menjengkelkan Soobin kirimkan?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yeonjun melempar ponselnya, hampir retak kalau saja tidak terjatuh di jok mobil. Napasnya memburu, ia melajukan mobil dengan kecepatan tinggi. Persetan dengan jabatannya, Soobin harus diselamatkan.

"Sialan!" umpatan keluar, padahal tidak ada apapun yang mengganggu dirinya.

Tidak ada aba-aba, sebuah cahaya putih menusuk matanya, membuat kedua tangannya spontan melepas stir mobil yang kemudian terbanting ke kiri karena kecepatan di atas rata-rata.

Brakk

Beomgyu itu, cerdas.

















Fin.

















________________
akhirnya selesai sampai epilog
bagaimana? maaf kalau terdapat plot hole dan hal yang tidak memuaskan di cerita ini.
seperti yang aku kasih tahu dari awal, cerita ini enggak bakal panjang, wkwk, jadi udah tamat deh sampai sini!

terimakasih karena sudah membaca dan mendukung cerita ini sampai akhir, kuberikan cinta segunung!
(っ.❛ ᴗ ❛.)っ ❤️

barang kali ada yang masih janggal dan mau bertanya?

okay, terima kasih dan sampai jumpa!!

Never KnownTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang