4

799 168 20
                                    

Dikamar yang berdekorasikan minimalis,terdapat seorang gadis yang tengah duduk menatap buku yang berisikin sesuatu kalimat yang baginya sangat penting.

Setelah cukup lama tenggelam dalam pikirannya,gadis itu menambahkan kalimat kalimat dibuku itu.

Entah apa yang ia tulis,tapi yang pasti kalimat itu sangat penting baginya.

"Yosh,begini baru benar"

Gadis itu pun beranjak dari duduk nya dan segera memakai hoodie hitamnya,selepas dari itu,gadis itu langsung keluar kamar dan menuju ruang tv.

"Mau kemana?"

"Jalan jalan lah"

"Hah?kayak gitu?"

"Iya,kenapa?"

"Ga takut diserang?bentar lagi kan tanggal 14"

"Heh,ga takut tuh"

"Iya,aku tau kau kuat,tapi kalo lawan mu itu shouth,kau pasti langsung man robuka saat itu juga"

"Iyaiya aku tau,lagian juga selain kalian,ga ada yang tau kalau aku ini petinggi brahman"

"Iyaa,bener juga sih"

"Bang take mana?"

"Dikamar kali"

Yap,gadis yang bernama (name) itu kembali ke lantai 2 untuk menghampiri kakak lelaki nya.

"Bang takeee,pinjem motornya dong"

"Lagi?"

"Hehehe iya"

"Tumben sering bangt kamu keluar rumah"

"Bosen dirumah terus"

"Hah,lagian kenapa ga pake motormu aja sih?"

"Motor ku kan ada stiker brahman nya,buat apa aku cape cape nyembunyiin identitas kalo sekarang mau di publish"

"Yaudah terserah,nih"

"Wops,heheh makasih abang"

Setelah mendapatkan kunci motor dari kakak nya,(name) segera turun menuju pintu.

Ia sengaja memakai pakaian rumah agar tidak ada yang tau kalau ia itu adalah seseorang yang penting di geng brahman.

Memakai sepatu dan mengendarai motor yang tanpa stiker brahman.

Beberapa menit setelah itu,(name) memberhentikan motornya di gedung tua.
Setelah memperkirakan keadaan yang menurutnya pas,(name) langsung naik menuju rooftop gedung tua itu.

"Hm,jam segini harusnya dia ga sama majikannya"

(Name) pun segera melangkah kan kakinya ke rooftop gedung tua itu,dan memulai akting nya.

Ketika (name) sampai dirooftop ia melihat seorang lelaki bersurai warna pink yang diikat seperti ekor kuda.

Sebelum melangkah kan kakinya,(name) sempat membentuk senyuman di bibirnya.

"Eh,ada orang?"
Ucap (name) dibelakang lelaki itu.

"Siapa kau?"

"Namaku sen-"

Sebelum menyelesaikan ucapannya,leher (name) sudah dicekik terlebih dahulu oleh lelaki itu.

"Khh,apa salahku?"

"Kau bukan gadis biasa kan?"
Ucap lelaki itu dengan atensi yang menatap (name) dengan tajam.

"Iya,aku memang bukan gadis biasa,aku ini dewa!"

"Jawab yang benar!"
Bentak lelaki itu yang semakin mengeratkan cekikan nya seakan ingin membunuh (name) saat itu juga.

"Uhuk!n-namaku sena!aku gadis biasa yang harus bekerja untuk menghidupi hidupku!"

Setelah mendengar jawaban (name) yang cukup meyakinkan,lelaki itu pun melepaskan cekikannya dan kembali duduk membelakangi (name) yang tengah terbatuk batuk.

"Uhuk uhuk"
"Haish,memangnya kenapa kalau aku bukan gadis biasa?"

"Gadis biasa tak akan bisa menemukan tempat ini!"

"Ngarang aja,nyatanya aku bisa sampe di gedung ini"
Jawab (name) yang ikut mendudukkan dirinya di samping lelaki itu.

"Kenapa kau ada disini?"

"Hm,aku ya?untuk menenangkan diri"
"Kau sendiri?"

"Tidak ada"

"Ooh"

Keadaan menjadi sunyi setelah kejadian tak terduga itu,(name) juga tak tau harus memulai obrolan dari mana,ia melirik lelaki itu kemudian menatap langit yang cerah.

Angin yang berhembusan itu membuat siapapun yang ada disana merasa nyaman,bahkan juga dapat memanggil kekantukkan.

'Hm,pinter juga dia nyari tempat'

"Oh ya,siapa nama mu"
Merasa lelah dengan keadaan,(name) mencoba memulai obrolan.

"Kenapa aku harus memberi nama ku padamu?"

"Siapa tau kita bisa berteman!"

"Aku ga butuh temen"

'Sabar (name) sabar'

"Tapi aku pengen kita jadi temen"

"Bukan urusan ku"

Keadaan kembali sunyi,hingga langit mulai meng-oren.

Selama berjam jam itu kesepian lah yang menyelimuti keadaan 2 orang diatas gedung tua itu.

Matahari pun mulai terbenam,(name) segera mengangkat tubuhnya dan tak lupa (name) juga berpamitan dengan lelaki itu walaupun sama sekali tak dianggap.

"Aku pergi dulu,kalau kangen besok aku kesini lagi hehe"

(Name) pergi meninggalkan lelaki bersurai pink yang sedang duduk di pinggiran rooftop itu.

Ia langsung mengendarai motornya dan kembali munuju rumah.

"Darimana saja kau?"

"Jalan jalan"

"Ayo ke markas ada bisnis"

"Siap!"

Mendengar kata bisnis itu,(name) langsung berlari menuju kamarnya dan bersiap siap.

Beberapa menit telah berlalu (name) dan para petinggi Brahman itu telah tiba di markas utama Brahman.

"Kau mau jadi bodyguard?"

"Berapa gajinya?"

"1Milyar untuk 1 hari"

"Siapa dia?sepertinya sangat kaya"

"Ya,dia adalah pendiri uchiha crops"

"Uchiha crops yang menaklukkan 3 negara itu?"

"Ya"

"Oke siap,aku harus kemana?"

"Ke gedung utama uchiha crops"

"Siap!ayo mas waka,ke pelaminan kita"

Selesai mendapatkan informasi dari kakaknya,(name) menarik tangan wakasa dan berlari menuju parkiran.

__________

Segini dulu,baca baik baik di chapter ini udh mulai perjalanan (name) menuju ending.( ͡° ͜ʖ ͡°)

tokyo revengers S2- •Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang