"Aku akan menunggu disini"
"......."
"Baik"
Sama seperti sebelumnya,(name) memanggil seseorang datang untuk bertemu dengannya lagi.
Dan kali ini ditempat yang lebih sepi,tepatnya dikuil untuk berdoa.
Sembari menunggu,(name) berdoa menghadap tuhan dikuil agar melancarkan rencananya.
Setelah (name) berdoa,seseorang itu pun datang,ia berkata untuk menunggu sebentar,ia ingin berdoa sebelum berangkat pergi bersama (name).
(Name) pun meng-iya-kan permintaan nya dan menunggu.
Selesainya seseorang itu berdoa,(name) membantu seseorang itu berjalan,dan sebelum menuruni tangga (name) melakukan hal yang sama seperti pada malam hari itu.
Memukul tungkak nya hingga pingsan dan membawa orang itu ke suatu tempat.
Setelah berjam jam di dalam ruangan itu bersama dua orang yang telah (name) bawa,(name) keluar dan berjalan menuju keran air yang ada disebelah ruangan itu untuk mencuci tangan nya dari bercak merah,ia juga mencuci wajahnya,baju nya dan lain lain.
Hari pun semakin mengoren dan menandakan waktu telah menjadi sore hari.
(Name) pergi ke atap gedung lama dan menyapa seorang 'teman baru' disana.
"Hai"
(Name) berjalan menghampiri sanzu dan duduk disebelahnya.
"Sudah lama ya?"
"Kau yang tidak pernah datang"
"Hehe,aku sibuk"
"Ada apa?"
"Tidak ada"
"Aku akan membantu"
Mendengar itu membuat senyum (name) memancar dan semakin ingin menggoda teman lelaki disampingnya.
"Ha!kau sudah mulai peduli padaku!"
"Apa?tidak!"
"Ya itu benar!"
Mereka berdua semakin akrab dan nyaman satu sama lain,sanzu yang dulunya jarang tertawa pada seorang perempaun,kini ia sudah mulai membuka hatinya pada (name).
Tanpa identitas asli (name),tentu saja.
Jika sanzu tau semua kebenaran yanga da pada hidup (name),entah apa yang akan sanzu lakukan padanya,apalagi (name) adalah adik angkat kakak nya.
"Kau ini dari sebuah geng kan?"
"Ya"
"Aku mau lihat boleh?"
"Siapa?"
"Geng mu"
"Kenapa?"
"Pengen punya temen,siapa tau mereka bisa jadi temen ku"
"Memangnya aku tidak cukup?"
"Teman ku hanya kau dan aku bosan melihat wajah mu dengan rambut pink mu yang panjang"
"Disana berbahaya"
"Kan ada kau"
Sanzu hanya menghela napas dan mengiyakan permintaan teman perempuan disamping nya,toh asalkan ada dia tidak ada siapa pun yang berani menyentuhnya.
Bos nya juga tidak akan tertarik pada wanita,paling paling ya cuma ran.
Setelah selesai melepas rindu diatas gedung tua,(name) kembali ke kamar dan mencoret kalimat kalimat dibuku nya dengan spidol berwarna merah yang berartikan misi telah tuntas.