Salahkah Cinta 6

12 0 0
                                    

  Tidak memikirkan apapun lagi, gue langsung memeluk dia ,dia membalas pelukan gue ,gue menangis mengingat apa yang telah terjadi gue tau gue mencintai orang ini Tuhan,,

tapi berikan gue sedikit ruang untuk bahagia hanya itu yang ada dalam bathin gue saat ini ,,

Bang An bertanya kembali
" Ada apa kenapa menangis,,?" Ucapannya

" tak tau,,Mona hanya ingin menangis Mona sedih bang,kenapa Mona Harus mencintai suami ka wel,??"

sembari marah dan memukul pelan dada bang An gue marah pada diri gue kenapa gue harus jatuh cinta dengan orang ini ?

"Udah jangan menangis lagi,, apakah Mona menyesali perasaan Mona?" Bang An berbisik ditelinga gue dengan sedikit tepukan agar sedikit menenangkan ...

Gue yang hanya diam tanpa jawaban dengan air dari sudut mata yang bercucuran diikuti dengan mata bang An yang berkaca-kaca yang sudah siap jatuh kapan saja

"Apakah pertanyaan Abang tak memiliki jawaban,,?"
Tanyanya kemudian
Gue mendongak dalam pelukan bang An mendapati pertanyaan kedua darinya jantung gue yang semakin berdebar
Dada gue yang terasa begitu sesak,,

seketika Air matanya jatuh sudah menetes mengenai pipi gue dengan tangisan  gue yang mulai sesegukan gue mendengar debaran jantung bang An yang ga kalah cepatnya..

Bang  An mulai menurunkan kepalanya mencium tipis kening ,kedua mata ,pipi ,hidung lalu terakhir bibir gue melumat pelan lalu melepaskannya

kembali menatap dengan tatapan sayu begitupun gue melihatnya merasa tidak puas betapa manisnya ciuman yang diberikan pada gue
hangatnya pelukan yang tak sanggup gue rasa untuk melepaskan pelukan seolah ini yang terakhir...

  Dia mulai merenggang pelukan namun tak melepaskan tangannya kini mulai berpindah menelusuri bawah kaos yang gue kenakan,,

kedua tangan gue mulai meraih tengkuhnya tanpa melepas ciuman kami yang hampir saja kehabisan nafas,. 

Eummph,,ahh,,

Kini lidahnya mulai berpindah ke tengkuk gue yang membuat gue sedikit menggeliat geli terasa panas sudah dipipi gue yang memerah sejak tadi

dengan desahan tipis gue semakin semangat dia mencumbu dan kembali kebibir gue...

kami yang telah dirasuki tenggelam dalam kekosongan
Yah begitu yang terjadi adanya..

Dia kembali memeluk kali ini mengangkat tubuh gue ke Atas meja bar sembari menggendong gue seperti anak bayi saja

naik perlahan berjalan di atas anak tangga tanpa sedikitpun dia tak ingin melepaskan pelukan dan ciumannya,,

"Aku ingin melakukan nya bersama kamu sayang"

Dengan bisikan terdengar ditelinga gue kini kami sudah sampai dipintu kamarnya

Gue diturunkan dari gendongan meletakkan tangan kirinya di samping telinga gue kami berhadapan sembari menutup mengunci pintu kamar dari tangan kanan,,

"Baaa ,, aahh,, an,,,

belom sempat gue menjawabnya dia kembali mencium gue tanpa jeda  dan berakhir meninggalkan cupang di leher gue

Gue di lempari perlahan ke atas ranjang menciumi dengan gigitan tipis dipangkal telinga gue terdengar bisikan yang begitu pelan namun terdengar jelas ditelinga gue

"boleh kah aku melakukan nya Mon?"

yang dibalas gumaman 'hm' serta anggukan kecil dari gue

kancing baju gue yang sudah lepas satu persatu,oohh tuhan cumbuan ini terasa begitu nikmat sekali,, gumamnya

Seketika gue tersentak dan terdiam menatap bang An,,dia hanya diam.
" Bang aku belom pernah melakukannya "
" Tak apa baby , ini tak akan akan kasar "

Dengan sedikit was-was dihati, tapi ini terasa enak.

Kini kepala bang An sudah sampai diatas payudara gue,"besar dan sexy,itulah ucapannya seketika dan kepalanya sudah berada di antara paha gue terasa begitu geli sangat namun candu terasa,,

  Aaahh,, aaaachh,,baaaang,,
Desahan gue,
Mata gue kini tertuju pada benjolan dibalik celana itu

"Buka sayang udah ga tahan lagi ni,,!"
Ucapannya
bang An dengan cepat meraih tangan gue memberi isyarat untuk membuka yang dimana posisi gue dalam kungkuhan dia saat ini ..

Dia mulai memasukan Penisnya yang sudah menegang tegak sejak tadi,
"Aaa,,aahh,, bang perih,,"

ucap gue mata gue berkaca-kaca karna ini yang pertama ,rasanya sakit sekali.

" Tak apa sayang, Abang janji akan pelan pelan,,aaahh sedikit lagi"

jlebbb,, kini benda yang panjang dan berurat itu tarasa hangat dalam perut gue dengan perlahan memaju dan mundurkannya,tapi ini enak namun juga sedikit sakit terasa ,iya ini nikmat sekali..

"Aaahh,aaahhh,,bang lagi,,!!"

"Aaaachh,,moon,,aaah,aampphh,,"

"So,, sexy bebyh,,ucapnya

"Aammph,,"dia menutup desahan gue dengan mulut nya sembari bisik kalo gue terlalu sexsi ketika mengeluarkan suara desah membuat dia semakin semangat,,20mnt berlalu ..

"Aku sampe sayang bagaimana ini,,hm?

"Diluar sayang,,hm,!ucap gue
" Aah,aahh, aaaachh,,,!"

ini gue yang ke dua kalinya seketika teriakan kami bergema bersama seluruh ruangan.
 

Salahkah Cinta ? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang