Salahkah Cinta 5

13 0 0
                                    

Ini udah seminggu gue menghindari bang An berbicara baik menyapa tetap sebisanya gue menghindar ,

selama itu juga bang An nampak kacau dan bingung harus berbuat apa dia terus saja berusaha untuk bicara dengan gue tapi gue selalu saja menghindari.

  Gue ga benci bang An gue hanya gamau menimbulkan hal hal yang tak diinginkan apalagi gue selalu memikirkan sesuatu yang gamunkin terjadi, ach shiitt,,

gue mengumpat pada diri sendiri gue bodoh kenapa harus jatuh hati pada suami orang gue udah ga tahan dengan ini, rasa panas dikepala,hati dan dada gue yang selalu saja menggebu-gebu tiap kali bayangan itu kembali ingat padahal gue tau dia menyukai dan telah jatuh cinta juga sama gue..

Itu artinya selama ini bukan hanya gue yang merasakan rasa yang salah ini.

  Di jam pulang kerja nanti gue berniat ngasi jawaban gue atas perasaan bang An,kebetulan ini hari istri bang An pergi arisan biasanya kalo udah pergi arisan atau hang out bersama teman"nya bisa pulang 1 atau 2 hari ke depan gitu.

  Entahlah gue yang gatau atau bagaimana tapi sepertinya pasangan ini tidak seperti harmonis suami istri pada umumnya atau munkin saja gue yang tak melihat manisnya mereka ,atau mungkin memang tak semanis itu..

Apa gue bakal jadi pemecah dari rumah tangga suami istri ini ?

Apa gue pelakor? Oh tidak ! Tidak ! Gue tak mau di cap seperti itu ..

Entahlah yang gue tau gue gabisa lagi tahan dengan apa yg udah gue lakuin selama seminggu ini gue urung iringan kesana kemari, gue gabisa menghindari ini lagi.

Gue yang bergumam dengan gelas kopi yang berada ditangan gue sedari tadi

  Semua karyawan sudah pulang begitupun istri bang An sudah berangkat sejak pagi ,

kini tinggal gue dan bang An dia yang baru keluar dari kamar mandi bengong menadapati gue yang sedari tadi duduk didepan pintu belakang cafe sembari nunggu dia keluar,,

Bang An gatau seberapa lama gue terdiam disini sudah 1jam berlalu sejak tertutupnya cafe.

"Eh Mon ,belom balik inikan udah larut?" Tanyanya..
"Belom ,,"? Ini pertama kali nya gue ngobrol lagi sama bang An sejak malam itu ,,

  "Mau bicara apa mau Abang peluk,,,atauu,,?" Godanya

Tanya bang An terputus begitu saja,

semenjak dia mencium gue malam itu dia selalu saja melontarkan godaan rayuan, yang membuat gue semakin gila

bagaimana tidak bagaimana bisa gue harus tahan sedang dia selalu saja bersikap manis seperti ini seolah tanpa hambatan gue gapai,

tanpa menjawab pertanyaan  gue berdiri sembari berjalan menghampiri dia yang masi bengong di depan pintu kamar mandi dan disamping kirinya tangga ke lantai atas .

Sepertinya bang An tau kalo gue memang menyimpan perasaan sejak awal padanya.

Dia hanya diam saja memperhatikan gue yang sedang berjalan kehadapannya.

Salahkah Cinta ? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang