[7] Hari Pertama

6.1K 500 64
                                    

HAPPY READING DAN JANGAN LUPA VOTE NYA YAA

MAKASI

Perlahan Bara bangun dari tidurnya saat sinar matahari memasuki kamar melalui celah-celah jendela. Beberapa detik Bara masih terdiam tapi lebih tepatnya melamun.

Tapi sepersekian detik kemudian, Bara langsung turun dari ranjang saat melihat sosok wanita yang tidur disampingnya. Pandangan Bara beralih menatap pakaian yang berserakan disekitar ranjang.

"Jika bukan karena kemauan mama, aku tidak akan melakukan hal menjijikkan ini." gerutu Bara lalu memunguti satu per satu pakaian nya yang berserakan di lantai.

Setelah memunguti pakaian nya, Bara memilih untuk langsung menuju kamar mandi. Ia harus segera mandi karena pagi ini ia harus segera ke kampus untuk mengajar.

Tidak perlu waktu lama, Bara keluar dari kamar mandi dengan handuk putih yang melilit bagian bawahnya. Rambu yang basah dan otot perut yang terlihat jelas semakin membuat Bara percaya diri.

Terbukti, pria itu terus menatap pantulan dirinya di cermin lalu tersenyum bangga. Tidak mau membuang waktu nya, Bara memilih mengambil pakaian nya dan langsung memakai nya.

"Akkhhh.." Bara langsung menatap pada sumber suara lalu tersenyum tipis bahkan nyaris tidak terlihat.

Bara yang sedang mengancing kemeja nya perlahan mendekati wanita yang sudah resmi menjadi istri nya itu. Bara melihat wajah Kinan yang menatap nya dengan tatapan was-was itu.

"Apa masih sakit?" tanya Bara sambil mendekati wajahnya pada Kinan.

Kinan merasa jantung nya berdetak tidak karuan saat Bara mendekatkan wajahnya pada dirinya. Bahan jarak diantara kedua sangat lah tipis bahkan Bara bisa mendengar jelas tarikan dan hembusan nafas istrinya itu.

"M.. masih." mendengar jawaban Kinan membuat Bara langsung mengendong tubuh Kinan menuju kamar mandi.

Sedangkan Kinan hanya bisa terdiam atas apa yang Bara lakukan. Mungkin sebagian orang akan menganggap ini biasa tapi bagi Kinan ini mungkin saja masuk dalam keajaiban dalam hidupnya.

Bara yang ia anggap sebagai kembaran Limbad itu baru saja berinisiatif mengendong dirinya menuju kamar mandi.

"Bersihkan diri mu! Saya harus pergi ke kampus." ucap Bara lalu pergi begitu saja meninggalkan Kinan yang masih terduduk lemas di kloset.

Kinan hanya bisa menghela nafas panjang saat Bara pergi begitu saja, padahal ini adalah hari pertama mereka setelah sah menjadi suami istri.

"Sudah diajak terbang malah dijatuhkan ke dasar bumi paling dalam. Mulai hari ini kamu harus berhenti berharap lebih pada kembaran Limbad itu Kinan." ucap Kinan pada diri nya sendiri.

Dengan rasa kesel dan kecewa, Kinan mencoba untuk melupakan semuanya dan memilih untuk segera memberikn dirinya yang sudah sangat lengket itu.

Selang satu jam, Kinan memilih untuk keluar dari kamar dan berjalan pelan menuju lantai satu. Rasa gugup semakin Kinan rasakan saat melihat Farah yang sibuk memasak di dapur.

Dengan langkah pelan, Kinan mencoba untuk memberanikan dirinya menghampiri Farah.

"Pagi sayang. Sudah bangun? Bagaimana malam pertama nya? Bara tidak lemah kan." pertanyaan Farah berhasil membuat Kinan terdiam dan hanya bisa tersenyum pasrah.

Dosenku SuamikuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang