Chapter 1 : Dunia Baru

331 16 5
                                    

Hari itu, seorang pemuda pulang dari kantornya dalam keadaan murujndfjnvjni. Baru saja beberapa bulan bekerja, kenapa aku sudah di PHK lagi?).

Dengan perasaan hampa, dia berjalan tanpa menghiraukan keadaan disekitarnya, hingga tanpa dia sadari tidak jauh dari tempat dia berjalan, terdapat truk yang kehilangan kendali dan menabrak dirinya yang alhasil membuatnya terlibat dalam kecelakaan maut.

...

Beberapa saat setelah dia terbangun.

Pria : Aaaaaaaahhhhhh!!!....*Terbangun dan berteriak dengan sangat keras*. Dimana, dimana aku?

Pria itu terbangun di atas tempat tidur, tapi dia kebingungan dengan apa yang terjadi padanya. Tak lama datang seseorang dari balik pintu di ruangan dia berada.

??? : *Pintu terbuka*. Jadi kau sudah bangun ya.

Pria : Dimana aku? Apa yang terjadi? Dan siapa anda?

??? : Tenang dulu *Masuk ke dalam dan duduk disebelah tempat tidur*. Tadi aku menemukanmu tergeletak pingsan di depan, lalu aku membawamu kesini, jadi selebihnya aku juga tidak tau apa yang terjadi. Dan sebelumnya perkenalkan, namaku Kafuu Takahiro, pemilik dari kedai kopi bernama Rabbit House yang tepat berada dibawah.

Pria : Kedai kopi!? Kalau kuingat-ingat, aku sedang dalam perjalanan pulang dari kantor setelah habis terkena PHK, dan setelah itu...

Takahiro : Setelah itu apa?

Pria : Benar, aku melihat truk yang tidak terkendali mengarah kepadaku, setelah itu aku tidak ingat apa-apa?

Takahiro : Truk? Mendengar ceritamu, mustahil kau hanya pingsan setelah tertabak truk, apa kau tidak sedang berbohong?

Pria : Mungkin ceritaku sulit untuk dipercaya, tapi begitulah kenyataannya.

Takahiro : Kalau begitu kita lupakan dulu urusan ini, sekarang lebih baik kau memperkenalkan dirimu.

Pria : Ah benar juga. Namaku adalah Shinra Touka, usiaku 20 tahun yang seperti kubilang baru saja kena PHK dari tempatku bekerja, salam kenal Takahiro-san.

Takahiro : Salam kenal, baiklah kalau begitu, aku akan pergi dulu ke bawah, kau silahkan istirahat saja, Touka-kun.

Touka : (Ahh, sebenarnya apa yang sudah terjadi kepadaku?). *Sambil menggaruk kepala*.

...

Setelah pergi beberapa menit, Takahiro kembali dengan membawakan makanan untuk Touka.

Takahiro : Ini Touka-kun, aku membawakan beberapa makanan, kau pasti belum makan seharian ini.

Touka : Terima kasih Takahiro-san, aku sudah sangat merepotkanmu, aku tidak tau bagaimana cara untuk berterima kasih kepadamu.

Takahiro : Sudahlah jangan dipikirkan.

Touka memakan habis makanan yang diberi Takahiro.

Touka : Terima kasih makanannya.

Takahiro : Ngomong-ngomong Touka-kun, kau ini berasal darimana?

Touka : Ah, aku berasal dari distrik Ogikoburo dekat pusat Tokyo.

Takahiro : Tokyo?

Touka : Hah, serius anda tidak tau Tokyo!? Memangnya ini dimana?

Takahiro : Ini Kigumi no Machi.

Touka : Tunggu dulu, Kota Berbingkai Kayu, Rabbit House, Kafuu Takahiro, sepertinya aku pernah mendengar itu di suatu tempat. *Berpikir sejenak*. Ah aku tau, dunia ini... berasal dari Manga "Apakah Pesanan Anda Kelinci?" yang sering kubaca.

Takahiro : Manga? Apa maksudmu?

Touka : Kau tidak akan percaya ini Takahiro-san, tapi dunia ini berasal dari manga yang sering kubaca dan bahkan aku masih mengikuti edisi tiap bulannya, dan mungkin saja aku yang seharusnya meninggal di dunia asalku karena tertabrak truk, dipindahkan ke dunia ini.

Takahiro : Perkataanmu semakin ngawur, bagaimana kau akan membuktikannya?

Touka : Aku tau kau mempunyai anak perempuan bernama Chino dan dia ikut bekerja di kafe ini bersama kedua pegawai lainnya, Cocoa dan Rize. Aku juga tau soal kelinci anggora bernama Tippy yang dirasuki oleh arwah dari ayahmu, aku bahkan tau tentang istrimu yang sudah lama meninggal dan dia berasal dari kota yang jauh dari sini.

Takahiro : Benar-benar sulit dipercaya, kau bahkan sampai tau sedetail itu.

Mendengar semua penjelasan dari Touka, Takahiro mulai sedikit mempercayainya, dia pun terdiam beberapa saat untuk berpikir.

Takahiro : Baiklah, aku akan menganggap kalau aku mempercayaimu. Jadi sekarang, apa yang akan kau lakukan? kau tidak bisa kembali kan!

Touka : Aku juga tidak tau, lagipula kenapa aku tidak mati saja. Aku juga sudah tidak mempunyai alasan lagi untuk hidup.

Takahiro : Jangan bicara yang tidak-tidak, kau seharusnya bisa lebih bersyukur. Mungkin ini memang belum saatnya kau untuk mati.

Touka : Kau mungkin benar Takahiro-san, tapi aku harus bagaimana sekarang? *Menundukan kepala dengan wajah murung*.

Takahiro : Hmm, bagaimana kalau begini. Kau akan mulai bekerja disini dengan imbalan makanan dan tempat tinggal, kau juga bisa gunakan kamar ini sebagai kamarmu.

Touka : Eh, kau serius!?

Takahiro : Tentu saja, mana bisa aku mengabaikanmu setelah mendengar semua ceritamu.

Touka : *Mulai menangis* Terima kasih... Terima kasih untuk segala kebaikan yang kau berikan, aku berjanji akan membalasnya suatu hari.

Takahiro : Jangan terlalu dipikirkan.

Touka : Tapi kau benar-benar percaya pada ceritaku?

Takahiro : Kurasa aku tidak punya pilihan selain percaya. Tapi kau harus merahasiakan hal ini dari semua orang, bisa heboh nantinya kalau yang lain sampai tau.

Touka : Baiklah, aku bersumpah.

Dan begitulah Touka akan mulai tinggal di dunia barunya sebagai pegawai di sebuah kedai kopi. 

A Cup Of HappinessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang