Bucho : Setelah ku perhatikan, tubuh mu mulai agak berubah, berbeda sejak awal kita bertemu.
Touka : Eh benarkah, aku sendiri kurang menyadarinya, tapi aku juga merasa sedikit tinggi sekarang.
Bucho : Aku tidak membicarakan tinggi badan, tapi soal otot ditubuhmu, kelihatannya sudah mulai berbentuk.
Touka : Pasti berkat latihan yang selama ini Bucho berikan.
Bucho : Sudah kubilang, latihan dariku ini akan berguna suatu saat.
Saat mereka sedang mengobrol, ada Rize datang menghampiri.
Rize : Wah kalian pagi-pagi terlihat semangat yah.
Touka : Ah, pagi Rize. Kau terlihat rapih, apakah akan pergi ke suatu tempat?
Rize : Yaa, hari ini teman-teman kampusku mengajak pergi bersama.
Touka : Oh begitukah, semoga lancar dengan rencanamu.
Rize : Iya, terima kasih.
Bucho : Hmm aku jadi kepikiran, Rize coba kau duduki Touka saat dia melakukan push up.
Touka : Eh!?
Rize : Hah, kenapa?
Bucho : Tentu saja untuk menguji seberapa besar kekuatannya sekarang.
Rize : Tapi kenapa aku?
Bucho : Ya mau siapa lagi, masa aku. Sudahlah cepat, ini tidak akan lama.
Rize pun menduduki Touka yang sudah siap pada posisi push up.
Bucho : Baiklah mulai!
Touka : 1...2...3... (Astaga dia berat sekali), 4...5.... *ambruk*. Aku...tidak...kuat lagi.
Rize : *Berdiri cepat* Ahh Touka-kun kau tidak apa-apa?
Bucho : Hmm hanya segitu ya... Atau mungkin Rize, sepertinya kau harus diet.
Rize : Ap... Oyaji no bakaaaaaaa!!! Aku membencimu *berlari meninggalkan mereka berdua*.
Bucho : Naniii!!! *terdiam membatu*.
Touka : *Berdiri menghampiri Ayah Rize* Bucho, oy... Waduh sepertinya dia kena mental.
Bucho : Tamatlah aku, sekarang Rize benar-benar membenciku.
Touka : Lagipula kenapa kau berbicara seperti itu.
Bucho : Aku hanya ingin berkata jujur.
Touka : Terkadang lebih baik diam daripada jujur dan menyakiti perasaan seseorang.
Bucho : Tch, menyebalkan mendengarnya darimu.
Touka : Ehehe.
Bucho : Lalu sekarang aku harus bagaimana, Tuan yang tau segala hal?
Touka : Kenapa malah meledek. Untuk sekarang, kenapa tidak mencoba minta maaf dengan memberi Rize hadiah.
Bucho : Boleh juga, tapi apa yang disukai oleh Rize?
Touka : Kau kan Ayahnya, harusnya kau yang lebih tau.
Bucho : Hmm, waktu kecil aku suka memberi Rize hadiah berupa replika pistol 1:1.
Touka : Jangan, jangan pernah sekali lagi memberinya hadiah semacam itu.
Bucho : Eh kenapa, dia sangat menyukainya sampai selalu membawanya kemana-mana.
Touka : Ya mungkin Rize akan menyukainya tapi tidak dengan orang-orang disekitarnya, apalagi kalau dia sampai membawanya kemana-mana.
Bucho : Kalau begitu apa kau punya ide?
KAMU SEDANG MEMBACA
A Cup Of Happiness
RomansaSinopsis : Shinra Touka baru saja terkena kecelakaan maut, ajaibnya dia tidak meninggal melainkan terbangun di dunia baru yang persis seperti dari manga favoritnya yang sering dibacanya. Lalu bagaimanakah kisah Touka di dunia barunya? Disclaimer :...