Chapter 39 : Chino yang kesepian

120 5 4
                                    

Chino bangun pagi.

Chino : Hoooaaaahhhmmm, oh iya hari ini hari pertama aku menjadi kelas 2 SMA.

Chino beranjak dari kasurnya dan bersiap untuk pergi bersekolah.

Chino : *Saat depan pintu kamar Cocoa* Oh iya, Cocoa-san sepertinya belum bangun. *Membuka pintu* Cocoa-san waktunya... Aku lupa kalau Cocoa-san sudah tidak tinggal disini.

Chino pergi ke dapur untuk mengambil sarapan. Setelah menghabiskan sarapannya dia pun langsung pergi ke sekolah.

Chino : Kakek aku pergi sekolah dulu.

Tippy : Iya hati-hati, jangan keluyuran saat sudah pulang.

Chino : Iya... *Keluar dan menutup pintu* Hufftt, kira-kira bagaimana ya keadaan Cocoa-san di hari pertamanya pergi kuliah, aku harap dia tidak terlambat.

...

Saat sudah dekat dengan sekolah, Chino bertemu dengan Fuyu dan mereka saling menyapa.

Fuyu : Chino selamat pagi.

Chino : Ah Fuyu-san, selamat pagi juga.

Fuyu : Kamu kelihatannya lemas, apa belum sarapan?

Chino : Tidak, aku tadi sudah sarapan.

Fuyu : Lalu kenapa kamu terlihat tidak bersemangat begitu. Apa mungkin kamu lagi memikirkan Coco-Nee?

Chino : Te-tentu saja tidak, dia sudah dewasa, sudah tidak ada yang perlu dikhawatirkan.

Fuyu : Hee, kamu yakin?

Chino : Te-tentu saja aku yakin.

Fuyu : Lalu, kamu sebenarnya kenapa?

Chino : Uhmm, itu karena... Ah iya, ini karena kita akan ada pergantian kelas!

Fuyu : Oh iya benar juga. Sekarang aku jadi ikut khawatir, apa kita akan bisa satu kelas bersama lagi.

Chino : Jangan khawatir, meskipun kita tidak satu kelas lagi, kita masih bisa bertemu saat jam istirahat.

Fuyu : Benar juga, kita mungkin juga bisa berangkat sekolah bareng sesekali.

Chino : I-iya, ide bagus.

Fuyu : Kalau begitu ayo kita lihat papan pembagian kelas barunya.

Chino : Iya.

...

Mereka berdua sampai di depan papan pengumumannya.

Fuyu : Tempatnya ramai sekali.

Chino : Agak susah untuk melihatnya dari sini.

Fuyu : Kita harus mendekat.

Chino : Tapi susah, terlalu banyak orang.

Fuyu : Kalau begitu kita harus menerobos.

Chino : Eh kamu serius!?

Fuyu maju menerobos gerombolan orang yang ada di depannya.

Chino : Fu-Fuyu-san... Aku tidak boleh kalah, aku harus ikut menerobos ke medan perang.

Chino ikut maju menerobos sampai dia berhasil berada dihadapan papan pengumumannya.

Chino : Euh sempit sekali, tapi sekarang aku bisa melihat pengumuman dipapannya. Aduh terlalu dekat, percuma saja aku maju kalau ternyata hanya bisa melihat sedikit bagian dari papan pengumumannya. Aku juga tidak bisa menemukan namaku di sebelah sini. Aku akan coba bergeser sedikit ke sebelah kiri.

Saat Chino berusaha bergeser dia terdorong dan terpental keluar dari kerumunan orang itu.

Chino : Uwaaaahhhh... Sial, aku terpental keluar! Kalau sudah begini lebih baik aku menunggu sepi saja deh *duduk di tanah sambal menunggu*.

A Cup Of HappinessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang