Bagian 9 : RenRic Gelud.

645 61 15
                                    

Hai kawan, rindu tidak?

⭐⭐⭐

Pagi ini SMANA lumayan ramai dari biasanya, biasa hari Kamis biasanya kegiatan rutin seperti bersih-bersih dilakukan di sekitar sekolah.

"Kadang aku heran kenapa bisa pacaran sama si tengil Jaemin," eluh Minju pada Ryujin yang sedang membersihkan rumput di sekitar kelas mereka, disana juga ada banyak anak Elba yang lainnya.

"Ya mana gua tau Ju, kan lo yang pacaran sama dia?" Minju mendengus lelah kemudian menatap Jaemin yang sedang memamerkan pantatnya ke arah Haechan sambil mengejek.

"Gila anjir pantat gua lebih semok, pantat lo tuh tepos Chan!"

"NA JAEMIN GILA!"

Sementara Beomgyu malah asik memfoto kegiatan mereka, Heejin yang heran pun menghampirinya, "Ngapain?" tanyanya polos.

"Lagi mancing," ucap Beomgyu lelah.

"Oh mancing, tapi kenapa bawa kamera? Bukan bambu runcing?" katanya sambil memakan permen milikkita nya.

"Lo kira jaman penjajahan mancing pakai bambu runcing?" Somi yang mendengarnya menepuk punggung Heejin sambil tertawa cukup keras.

"AHAHAHAHANJIR, jelas-jelas dia lagi main bola, makannya bawa kamera," anehnya Heejin juga ikut tertawa sampai sendawa.

Gadis sakit jiwa batin Beomgyu takut.

"Ric, ambilin sapu dong," ujar Renjun, Eric menoleh lalu menjawab dengan nada mengejek, "Dih sape lo?"

Sementara Lia membawa banyak alat pel, tanpa babibu Eric langsung membantu pacarnya itu membawa barang-barang ke kelasnya.

"Ya Tuhan, salah apa gua bisa se rahim sama dia," Renjun mengelus dadanya berusaha sabar. Ditengah kegiatannya mencabut rumput, karena posisinya dia agak berjongkok, dengan sengaja Eric memukul punggunggnya dengan sapu lidi, sampai-

"ERIC KAMPRET SINI LO ANJIR," teriak Renjun di sepanjang lorong kelas 11, sementara Eric berlari sekuat tenaga menghindari kembarannya itu. Sampai ia tak melihat Karina dan bertabrakan dengan sangat keras.

"ERIC ALIEN KURANG AJAR LO YA!" bentak Karina menjambak rambut pirang milik Eric.

"A-aduh Rin, jangan plis ntar gua botak anjir," sementara Karina malah menjambak rambutnya semakin bringas.

"Sakit bodoh lo nabrak gua!" geramnya memutar kepala Eric dengan kasar, sampai ada bunyi-

Krek

"BUNDA!"

⭐⭐⭐

"Roti dengan selai, bunga dengan kumbang, Winter dengan mas Dejun," ucap Winter sambil melihat Xiaojun yang asik menulis seuatu di meja UKS, biasa kegiatan bolosnya sambil menunggu Eric yang pingsan tiba-tiba.

"Eric kayaknya cuma syok aja, dia kira tulang lehernya patah makanya begitu jun, tenang aja ntar juga siuman," ujar Yeri kepada Renjun yang nampak khawatir.

"Iya mbak Yeri, makasi," Renjun mengelus rambut adiknya, sejujurnya walau sering bertengkar yang namanya saudara kembar pasti punya suatu ikatan, Eric sakit Renjun akan merasakannya begitu juga sebaliknya.

"Jun, makan dulu, nih,"  Winter menyodorkan sepotong roti  ke arahnya dan segelas teh hangat.

"Makasih Win," balasnya sambil tersenyum. Winter mengangguk kemudian tidak sengaja berpapasan dengan Guanlin di jalan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 03, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Dupana Elba Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang