Chapter 22 : pergi

1.5K 187 33
                                    


《《《PRESENT》》》

Luhan bersama Chanyeol datang memenuhi undangan makan malam di rumah orang tuanya, pula dipertemukan mereka dengan salah satu sahabat lama ayahnya. bernama Yunho' mantan ketua tim penyelidik anggota kepolisian Seoul, dan kabar Yunho mengepalai kasus penculik yang menimpanya dulu membuat Luhan antusias ingin bertemu sosok berjasa itu, sosok yang telah menyelamatkan hidupnya. Luhan memang tak ingat pasti seperti apa ciri Yunho itu, mengingat dulu setelah ditemukan ia dibawa pergi oleh ayah ibunya ke negeri tetangga, guna pengobatan. Kabar dari ayahnya lagi Yunho segera pensiun dari kepolisian sebab alasan yang besar. Setelah pensiun Yunho bersama istrinya memutuskan pindah ke negeri kangguru, menetap di sana membangun keluarganya tanpa ada keterlibatan sama sekali pada urusan kepolisian sedikitpun.

''Jadi kenapa Paman berhenti dari kepolisian secepat itu?'' tanya Luhan ditengah canda yang timbul dalam percakapan.

Yunho tersenyum sebentar dan mengangkat celana kainnya sebatas lutut. Memperlihatkan kaki kanannya bukan lagi kaki manusia pada umunya, di sana tersisa kaki prostetis untuk menopang kelanjutan hidupnya seperti orang normal.

''Tidak lama dari menyelesaikan kasus penculikanmu, Paman mendapat tugas baru. Dan ditugas itu ada insiden kurang mengenakkan yang merebut kaki kanan Paman.'' Jawab Yunho.

Luhan terlihat tak enak hati begitu mengetahui jawaban dari pertanyaanya.

''Maaf bertanya hal itu Paman.'' Ujar Luhan.

''Bukan apa-apa, lagi pula itu sudah lama berlalu.''

''Benar, kalau kau ingin tahu Luhan,'' sambung Changmin. ''Yunho bahkan tidak berkecil hati sama sekali kehilangan satu kakinya. Menurutnya kehilangan satu kaki sebagai tanda jika dia pernah memiliki pekerjaan sesulit ketua penyelidik.''

''Asal tidak kehilangan dua-duanya, benar?'' balas Yunho sambil terkekeh kecil. ''Oh iya, ngomong-ngomong Paman menyesal tidak bisa hadir dipernikahan kalian Luhan, Chanyeol. Padahal yang menikah ini anak-anak dari sahabatku.''

''Tidak apa-apa Paman, kami mengerti.'' Balas Chanyeol.

''Benar Yunho, kami juga paham kendalamu saat itu .... '' tambah Yoona, ''tapi, kenapa istrimu tidak ikut .... ''

Perbincangan berlanjut panjang, mereka saling bertukar-tukar cerita keseharian masing-masing setelah lama tak bertemu, berbicara tentang pekerjaan, tentang masa-masa muda ketiga orang yang telah menyandang gelar orang tua itu. Menasehati Pasangan Chanyeol dan Luhan dalam menjalani kehidupan pernikahan.

Sangat banyak yang mereka perbincangkan, sampai Yunho bertanya ...

"Di mana anakmu yang satunya? Baekhyun, aku tidak melihatnyab sejak tadi.''

.... Sesuatu yang tak ingin dibahas keempat orang lainnya.

"Kenapa kalian diam? Di mana Baekhyun?" tanya Yunho ulang yang tak mendapat jawaban malah diberi keterdiaman.

"Jangan bahas anak itu." Jawab Changmin. Menimbulkan keheranan untuk Yunho.

"Kenapa? Memangnya ada apa dengan Baekhyun?"

"Yunho bahas hal lain dan jangan pertanyakan anak sialan itu!"

"Changmin ada apa denganmu? Yang kau bilang sialan itu anakmu sendiri jika kau lupa!" Benar, Yunho heran dengan mengapa kata sialan bisa Changmin sebut bersama anaknya sendiri.

"Sekali lagi ku ingatkan jangan bahas anak sialan itu! Dia hanya pembawa sial!" Meledaknya kemarahan Changmin membuat suasana menengang, Yoona segera mengelus punggung tegap suaminya.

Mencoba memahami apa yang terjadi Yunho melarikan ingatan bertahun-tahun silam. Begitu menemukan yang dicari Yunho mengumpat dalam hati.

''Jangan bilang kau masih membawa amarah karena keterdiaman Baekhyun waktu itu, benar Changmin?'' tidak ada jawaban untuk dirinya, pun tidak perlu kejelasan Yunho cukup tahu dengan reaksi Changmin sekarang. "Kau bodoh Changmin! Kau benar-benar. Yoona apa kau juga sama seperti suamimu?" Bertanya ia pada Yoona, mendapat keterdiaman berart artinyab 'yah' Yoona sependapat pada suaminya.

My Day Are A Struggle [CHANBAEK] [REMAKE] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang