Kredit milik Ken Wakui
Story : Shiro Imaushi
__________________________________Pukul 00 : 00 malam,waktu jepang
Suara tembakan terdengar jelas di jalanan sepi malam ini. Tampak seorang pemuda mengenankan jaket hitam yang berlari tergesa-gesa dengan deruan nafas yang tersenggal-senggal.
"Sial!..sial! kenapa mereka mengetahui secepat itu,ck! tidak ada cara lain selain kabur,"ucapnya berusaha mengatur nafasnya
"Itu dia Ran!! Jangan biarkan bedebah!!! Bangsat!! itu hidup,"ucap pemuda bersurai Pinky berlari mengejar sambil membawa pistol di tangannya dab menbrondollnya menggunakan peluru namun meleset karena betapa gesitnya pelaku buruannya. Namun bukan Sanzu namanya jika dia tak bisa menangkap buruannya sendiri. Dia terus berlari hingga dia berhasil menyusul pemuda bersurai kecoklatan tersebut dia terus menembakinya menggunakan pistol kesayangannya. Sedangkan yang di kejar terus berusaha menghindar.
"Mati!! Kau bangsat!!,"ucapnya
****
POV' Sanzu :
Diriku mengejar mangsaku yang terus menghindar. Sial! Sial! Kapan tikus itu menyerah. Sambil terus berlari dan menembakinya. Aku terus mengejarnya hingga kami berada di jembatan. Akhirnya dia tersudut juga di depannya sudah anak buah dari si keparat Jougo. Jadi aku bisa dengan mudah menyudukutkannya.
"Mau lari kemana,kau tak akan bisa lari kemanapun,"ucapku menyeringai
"Tcih!, sial!,"umpatnya
"Serahkan barang itu sekarang juga,(M/n)!!!,"bentakku
"Menyerahkan?!,"
Dia menyeringai
"Jika kau bisa mengambilnya dariku,bye,"ucapnya yang langsung melompat terjun dari jembatan. Diriku begitu terkejut kemudian melihat ke bawah yang di mana ada sebuah sungai dan disini ada baju (M/n) yang mengambang di sungai.
"Shitt!!,sial!,"ucapku
"Brengsek!!,sial! Aku harus bilang apa pada Mikey,Fuck!,"ucapku mengusap wajah ku kasar
"Kurasa,kita akan melaporkan seadanya saja,"ucap Ran yang kini berdiri di sampingku
"KAU TAHU MIKEY, AKAN MARAH PADA KITA. LALU KITA AKAN DI EKSEKUSI. AKU TAK MAU ITU TERJADI PADA KITA,"ucapku
"Kita? Kita atau hanya dirimu. Kau kan anjing setianya. Pasti yang ada di pikiranmu takut di tendang olehnya,ya kan,"ucap Ran sinis
'Sial apa yang di katakannya memang benar. Aku takut di tendang oleh Mikey karena gagal membawa (M/n) hidup-hidup sekaligus mengambil barang itu'
'Shitt!! Ini semakin menjengelkan. Seharusnya aku langsung menghabisinya waktu itu,brengsek!!'
"Kita di suruh kembali ke markas. Di sana akan di adakan rapat tentang masalah ini,"ucap Ran mengakhiri panggilan.
"Baiklah,aku mengerti,"ucapku yang akhirnya kami meninggalkan tempat ini.
POV' End :
POV' (M/n) :
Setelah mereka semua pergi baru. Diriku mulai bergerak menuju ke atas. Saat ini tubuhku bergelantungan di pagar besi jembatan dan berusaha meraih pagar atas ku rasa aku harus memanjat permukaan dinding yang memisahkan tiang pagar. Setelah kakiku berhasil mencapai tanganku berusaha meraih bagian atas dan berhasil.
"Fiuh!,ini merepotkan,"ucapku berjalan lurus kedepan terus hingga masuk pemukiman.
"Ini ada di daerah mana? Tampak sepi. Rumah-rumah tampak kosong tak di tempati,"ucapku melihat sekeliling banyak bangunan-bangunan yang terbengkalai.
Saat diriku hendak melangkah tiba-tiba sebuah jarum menusuk tengkukku. Perlahan penglihatanku mulai berkurang,kepalaku mulai pusing aku tak bisa mendengar suara apapun hingga suara yang terakhir ku dengar adalah suara langkah kaki seseorang. Apakah aku tertangkap geng Bonten? Jika iya maka ini hal yang sangat buruk.
'Brukk'
Dan pada akhirnya kesadaraanku di ambil alih sepenuhnya. Aku berharap tidak mati sia-sia di tangan mereka.
Tbc
__________________________________
*pendek ya minna maaf ya. Mungkin di chap lanjutan juga sama saya tidak bisa buat chap terlalu panjang🙏🙏
*Jika ada typo mohon maaf minna
*Jangan lupa vote and coment
KAMU SEDANG MEMBACA
||VelVet AnT||
Fanfic(M/n) (L/n) seorang pembunuh bayaran yang di kenal kejam di eranya mendadak menghilang bagai bak di telan bumi. Hingga pada suatu ketika dia di temukan di depan sebuah panti asuhan dengan keadaan tubuhnya yang mengecil seperti bocah usia 6 tahun yan...