Kredit milik Ken Wakui
Story : Shiro Imaushi
____________________________________POV' (M/n) :
Diriku membuka mata saat ini yang kulihat hanyalah ruangan hampa dengan background hitam gelap. Apa aku sudah mati? Apa tubuhku sudah di mutilasi oleh mereka? Jika memang iya maka ini pasti menuju neraka. Namun yang ku lihat sekeliling hanya warna hitam,hitam dan hitam tidak ada warna selain warna hitam dan juga tempat ini terasa dingin diriku bisa merasakan ujung-ujung kaki ku yang membeku.
Aku tak pernah mengerti tentang dunia kematian itu sendiri sungguh tempat ini sangat hampa dan dalam seolah kau tak akan bisa keluar dari sini. Diriku merasakan seseorang menepuk pundakku. Samar-samar ku lihat tampak tak asing dengan wajahnya namun itu tak terlihat dengan jelas karena perlahan wajah yang kulihat semakin buram dan buram hingga semua menghilang dalam sekejap.
Membukakkan mataku cahaya yang menyilaukan membuat penglihatan terganggu. Hingga secara perlahaan diriku mendapatkan visual. Atap putih yang pertama kulihat. Diriku mengangkat tanganku yang terdapat jarum infus di sana. Ah,apa ini tanganku?!,setahuku tanganku tak sekecil ini. Setelah melihatnya berulang kali dan memejamkan mataku berulang kali diriku sadar ini bukanlah mimpi atau pun ilusi. Tanganku tanganku menjadi kecil tunggu sebentar jika tangan ku mengecil berarti. Segeralah diriku bangun dan menatap cermin yang ada di meja rias betapa terkejutnya aku mengetahui tubuhku mengecil menjadi anak usia 6 tahun.
Oh,shitt aku tak pernah mengharapkan ini terjadi. Diriku kembali pada usia 6 tahun. Yang seharusnya berumur 28 tahun yang benar saja. Tunggu sebentar kenapa tubuhku berubah menjadi kecil? Dan di mana aku sekarang?
Seketika pintu terbuka menampilkan wanita berumur 20 an ke atas.
"Rupanya,kau sudah sadar,"ucapnya sambil tersenyum diriku melihat orang yang memegangi rok wanita tersebut. Dia memiliki rambut berwarna orange cerah dengan bola mata berwarna hijau ujung rambutnya yang seperti antena menyebul keluar.
"Hallo,"ucapnya tersenyum ceria
Diriku hanya memandanginya dengan wajah datar andalanku. Walaupun ada tersirat rasa penasaran di pikiranku tentang sosok wanita ini dan sosok anak kecil berambut orange ini.
"Ya. Saya sudah mendingan,"
"Syukurlah. Ah,aku belum memperkenalkan diri namaku Isabella dan anak berambut orange ini Enma,kau sendiri siapa namamu?,"ucap wanita yang di ketahui bernama Isabella
Dan anak bernama Enma.Benar juga mereka tak boleh tahu identitas asliku. Terlebih lagi aku harus mencari tahu siapa yang membuat tubuhku mengecil. Dan juga aku harus menghindar dari geng Bonten
"Ah,Namaku William (M/n),salam kenal,"ucapku sambil tersenyum palsu.
"William (M/n) nama yang bagus,"ucapnya sambil tersenyum
"Salam kenal (M/n). Apa aku boleh memanggilmu (M/n),"ucapnya sambil tersenyum cerah
"Ya. Tentu saja. Ah,saya ingin bertanya ngomong-ngomong saya ada di mana,ya,"ucapku
"Kau sedang ada di panti asuhan Green House,kami menemukanmu tak sadarkan diri di depan gerbang pintu. Jadi kami membawamu kemari,"ucapnya
"Ah,begitu rupanya,"
'Jadi aku ada di panti asuhan. Hmm rupanya akan menjadi sulit untuk keluar dari sini. Aku harus mencari tahu tempat ini dan bagaimana cara keluarnya'pikirku
"Kalau begitu aku akan membuatkanmu sarapan,"ucap Isabella sedangkan diriku hanya mengangguk menyaksikan dia keluar dari kamar
'Untuk sementara aku berbaur dengan mereka sambil menyusun rencana. Ah,benar barang itu apa masih ada,'batinku memutar mutar badanku sedang mencari sesuatu.
"Kau sedang mencari apa (M/n)?,"ucap Enma
"Ah,aku sedang mencari barang yang ada di pakaianku. Apa kau tahu itu di mana?,"
"Umm..mau ku ambilkan,"ucapnya
"Ya,aku minta tolong padamu,"ucapku tersenyum setelah itu Enma pergi keluar meninggalkanku di kamar. Diriku menatap jendela kamar. Tampak sebuah pohon kayu yang namapaknya seluruh dahanya rontok dan hanya menyisakan satu daun dan itu pun sudah lepas dari tangkainya karena tertiup angin.
"Hah..aku ingin segera keluar daru panti ini,dan langsung menghubunginnya. Ini salahku karena terlalu ceroboh sebagai pembunuh bayaran. Shiit!! Memikirkanya saja membuatku kesal,"
Diriku memejamkan mataku. 28 tahun aku hidup di dunia yang keras dan kejam ini. Dan sekarang aku di hadapkan kenyataan bahwa diriku kembali pada titik '0' tepat pada saat diriku berumur 6 tahun. Yang di mana semua kenangan pada usia itu yang seharusnya menghilang mendadak kembali muncul.
Ironis bukan....jika aku berharap aku ingin sekali memiliki kehidupan yang normal seperti orang lain. Namun takdir membawaku ke jalan gelap tersebut.
Ya aku tak bisa menentang takdirku sebagai seorang pendosa. Karena pada akhirnya aku akan mati berlumuran dosa. Aku tak menyangkalnya itu.
Untuk sementara biar diriku bisa hidup dengan normal walaupun hanya sementara.
Tbc
____________________________________*Maaf ya minna chapnya pendek mulu hehehe habisnya entah saya nyaman buat chap pendek🙏:)
*Maaf juga jika ada typo dan kesalahan minna atau chara ooc🙏🙏
*Jangan lupa Vote dan komen ya :)
Garcias~♡
KAMU SEDANG MEMBACA
||VelVet AnT||
Fanfiction(M/n) (L/n) seorang pembunuh bayaran yang di kenal kejam di eranya mendadak menghilang bagai bak di telan bumi. Hingga pada suatu ketika dia di temukan di depan sebuah panti asuhan dengan keadaan tubuhnya yang mengecil seperti bocah usia 6 tahun yan...