trigger warning: sexual harassment, sexual assault, violence.
~...~
"Gulf!" Aku melihat Bright, temanku, berlari-lari di sepanjang koridor menghampiriku. Secepat angin ia melesat melewati satu per satu mahasiswa. Ia teman baikku sejak remaja. Kami kuliah di kampus yang sama namun berbeda jurusan. Aku di Desain Interior dan Eksterior sementara dia di Ilmu Komunikasi.
"Hai, Bright." Aku tersenyum menyambutnya yang susah payah menghirup oksigen, keringat bercucuran membasahi wajahnya yang tampan hasil percampuran dua ras. "Kenapa?"
"Sudah makan? Kalau belum, makan bersamaku, bagaimana? Bill on me." Aku pun mengangguk setuju. Bright kemudian merangkulku sebelum kaki kami melangkah beriringan menuju kantin kampus.
"Jadi? Di mana kau akan magang? Apa sudah ada keputusan?" tanya Bright sambil menyuapkan makanan pada mulutnya.
"Sudah. Aku akan magang di JC Company."
"Kapan mulainya?"
"Dua minggu lagi. Bagaimana denganmu?"
"Aku di Google."
Aku memelotot. "What? Google? Wow, itu sangat keren." Siapa yang tidak tahu raksasa teknologi itu? CV Bright kelak pasti akan terlihat cantik dengan sematan pengalaman kerja berupa magang di kantor Google.
"Kau juga keren. Bukankah JC juga perusahaan bergengsi?" Aku tidak bisa menampik itu. Perusahaan yang akan menjadi tempat magangku merupakan perusahaan yang bergerak di bidang furnitur dan arsitektur. Dia mengadakan barang dan jasa, desain interior dan arsitektural gedung bangunan. JC dikenal karena kualitas nomor wahidnya sehingga banyak hotel-hotel berbintang, perkantoran, maupun gedung-gedung lainnya yang menggunakan produk serta jasa dari perusahaan tersebut.
"Kau juga akan mulai dua minggu lagi?" tanyaku seraya menyeruput es kopi yang langsung memuaskan dahagaku.
"Tidak, aku akan mulai minggu depan."
"Oh cepat juga."
"Semangat dengan magangmu. Bilang padaku jika ada yang menjahatimu." Bright mengacak rambutku dan aku hanya terkekeh, memangnya aku anak kecil.
"Aku sudah besar. Aku bisa mengatasinya sendiri."
~...~
Tiba hari pertamaku magang. Aku sudah meneliti penampilanku, memastikan aku berpakaian dengan rapi dan bersih, mataku memindai jeli takut ada noda. Walau bagaimanapun juga aku harus memberikan kesan yang baik.
"Baik, aku akan memanggil nama kalian terlebih dahulu nanti akan kutunjukkan meja kerja kalian dan menjelaskan soal jobdesk kalian selama magang di sini." Seorang staf yang tadi menyambut kedatanganku bersama dengan beberapa mahasiswa magang lainnya mulai menyebutkan nama kami satu per satu.
"Gulf Kanawut?" Aku mengacungkan tanganku tinggi-tinggi.
Setelah itu kami mengikuti wanita itu, aku memerhatikan dengan baik setiap penjelasannya tentang perusahaan berikut dengan divisi-divisinya. Ia mengenalkan satu per satu mahasiswa-mahasiswa magang di sini ke karyawan-karyawan lain yang berada di divisi yang akan menjadi tempat mereka mulai bekerja.
Hingga akhirnya, aku dan satu temanku menjadi mahasiswa yang tersisa. Semua mahasiswa itu sudah menempati divisinya masing-masing, kecuali aku dan Mild.
"Gulf dan Mild, kalian di divisi interior tugasnya adalah membuat rancangan gambar kerja, membuat draf RAB, melakukan survey lokasi konsumen, dan melakukan kontrol terhadap kualitas hasil produksi. Jangan khawatir, kalian tidak akan bekerja sendiri nanti kalian akan bergabung bersama tim—oh sebentar itu Direktur!" Perhatianku mengekori arah pandang staf HRD tersebut ke arah belakangku. Wajah wanita yang lebih tua dariku ini terlihat sumringah sambil merapikan penampilannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Deja Vu
Fanfiction[COMPLETED] Malam di bawah guyuran hujan Gulf bertemu dengan pria yang memiliki mata kelam, rasa iba mendorongnya untuk menolong pria itu. Lalu dua tahun berlalu, ia dipertemukan kembali dengan pria tersebut. Mew Suppasit Begitu namanya disebut. Ala...