Bab 5

1.2K 149 9
                                    

Satu tahun kemudian...

Sudah satu tahun sejak aku lulus kuliah dan menerima gelar sarjanaku. Kini aku bekerja di salah satu firma arsitektur sebagai desainer interior. Firma ini memang tidak sementereng JC Company tapi perusahaan ini juga tidak bisa diremehkan.

Sudah satu tahun pula sejak hidupku tak lagi beririsan dengan laki-laki yang pernah memikat hatiku. Terakhir kali aku bersua dengannya adalah pada saat wisuda kelulusanku. Secara mengejutkan, sekonyong-konyong ia datang dengan membawa sebuket bunga dan ucapan selamat, entah apa motivasinya.

Tidak pernah terlintas di kepalaku aku akan kembali bertemu dengannya saat itu. Tahu-tahu dia muncul setelah beberapa bulan aku menyelesaikan magangku tanpa pernah berhubungan lagi. Walau begitu, kami sama sekali tidak bertukar obrolan. Kecanggungan itu masih memerangkap kami.

Sejak saat itu, tak pernah sekalipun aku bersinggungan lagi dengannya. Baik bertemu langsung atau hanya berbalas pesan dan telepon. Terputus begitu saja.

Namu perih di hati akibat perasaan yang kusematkan untuknya waktu itu masih terasa basah. Tiap matahari terbit aku berusaha keras mengubur dalam-dalam perasaan itu dan susah payah memugar pedih yang masih tersisa. Semoga saja waktu tidak mengkhianati usahaku.

"Gulf!"

Aku terlonjak saat namaku dipanggil. "Ah iya?" sahutku. Aku menemukan P'Gun, senior sekaligus rekan kerjaku menongol di atas kubikelku.

"Kenapa kau melamun?"

"Memangnya aku melamun? Tidak ah," bantahku, tak mau mengaku.

P'Gun tidak menghiraukan. Ia lalu memberikan selembar undangan untukku. "Kita mendapat undangan untuk berpartisipasi di Thailand Architecture Creative Forum. Karena kau termasuk desainer interior muda yang masih baru terjun ke industri ini, sebaiknya kau saja yang hadir."

"Aku sendiri?" tanyaku sambil membaca seluruh informasi yang tertera dalam undangan tersebut.

"Bertiga dengan karyawan lain dari divisi berbeda."

"Apa aku harus mengikuti seluruh rangkaian acaranya?" Ada beberapa rangkaian acara dari jadwal kegiatan yang terlampir dalam undangan tersebut dan kulihat jadwalnya cukup padat.

"Nanti bagi tugas saja. Tapi untuk opening ceremony dan closing party wajib diikuti oleh semua peserta."

Mataku lalu menangkap satu nama perusahaan yang begitu kuhapal dan cukup membuatku terperangah. "JC Company? Mereka penyelenggaranya?"

"Betul. Dari tahun ke tahun mereka aktif mengadakan forum seperti ini bekerja sama dengan kementerian terkait."

Aku mendesah. Niatku untuk mengiyakan permintaan P'Gun kini membuatku ragu. "Apa aku benar-benar harus ikut?"

"Yup! Tidak ada protes."

Napasku berembus seiring dengan rasa kecewa dan enggan yang diam-diam kurasakan. Melihat nama perusahaannya saja keberanianku langsung menguap entah ke mana. Sekarang aku harus hadir di acara itu, tentu saja ketakutan terbesarku adalah bertemu dengannya.

Jika aku bertemu dengannya, apa yang harus aku lakukan? Pertemuan terakhir dengannya saat aku wisuda saja tidak berhasil. Sekarang sudah dua musim terlewati kami tidak bertemu kalau lantas kami tiba-tiba berjumpa, aku tidak tahu harus berkata apa.

Semoga saja kami tidak dipertemukan.

Aku sudah tidak ingin berurusan lagi dengannya.

~...~

Sejauh ini masih aman. Dari pagi aku mengikuti forum ini, aku sama sekali tidak menemukan batang hidungnya. Oh ini sangat merepotkan, sepanjang acara aku terus-terusan gelisah, takut tiba-tiba kebetulan bertemu dengannya, tadi sempat ada jajaran dewan direksi dari JC Company tapi aku lega tidak melihatnya berada di sana.

Deja VuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang