Prolog

254 15 0
                                    

Hari ini aku dan manajerku akhirnya sampai di Jepang.

Suasana hirup pikuk ibu kota yang selalu membuatku rindu, memang Jepang adalah negara impian. "Y/n" suara manajer memanggilku. "Iya" jawabku santai sambil terus berjalan melangkahkan kakiku keluar dari bandara.

"Jadwal pemotretanmu dimulai besok, ok? Persiapkan dirimu, ini sangat penting karena ini menyangkut karir modelingmu. Kalau kau bisa lolos audisi kali ini, kau bisa menjadi model untuk merek parfum terkenal dan tentunya bayarannya tidak sedikit" terang manajerku yang terus mengoceh soal audisi kali ini. Ya wajar saja kalau dia bisa sampai sebawel ini, memang ini sangat penting untuk karir dan masa depanku sebagai model. Tapi jujur saja aku mulai bosan dan lelah dengan hidupku saat ini, dimana rasanya semua berjalan dengan lambat. Aku berharap kali ini ada sesuatu yang membuat hidupku sedikit bergairah. Aku dan manajerku memutuskan untuk pergi menuju apartemen menggunakan taksi, dan tidak berselang lama kami melihat café yang selalu aku kunjungi ketika aku masih kuliah. Sudah lama sekali. "Boleh kita mampir kesana dulu sebentar? Aku ingin minum kopi" kataku memohon, aku ingin mengenang saat aku masih bisa menikmati hidupku dengan bebas. "T-tapi-... Baiklah tapi jangan terlalu lama, kau harus banyak beristirahat untuk besok" manajerku mengalah dan kamipun turun dihalte terdekat.

Café yang selalu aku rindukan setiap kemanapun aku pergi, kopinya yang pahit namun memberikan kenangan yang sangat banyak. Kami memesan kopi dan manajerku sibuk menghitung kalori disetiap makanan yang ada disini. Ya yang membuat aku suka café ini adalah makannya disediakan berkonsep buffet, jadi kami tinggal ambil dan bayar ketika sudah selesai. "Kamu bisa makan casse-croute, porsinya seimbang dan disini tidak banyak menggunakan garam jadi itu bagus untuk kesehatanmu" kata manajerku yang kujawab dengan helaan nafas yang panjang. "Apa ini tidak terlalu berlebihan? Aku ingin bersenang-senang sebelum mulai bekerja besok" tanyaku yang hanya dijawab dengan tatapan tajam seperti ingin memarahiku panjang sekali. "Baiklah... aku ambil sekarang" lanjutku sambil berdiri untuk mengambil casse-croute yang dikatakan manajerku barusan, entah kebetulan atau memang makanan itu sangat enak ternyata hanya tersisa satu. Dan ketika aku ingin mengambil makanan itu tanpa sengaja tanganku tersentuh oleh seorang pria. "Oh maaf, silahkan ambil" kataku sambil mempersilahkan pria disampingku untuk mengambil makanannya, "Kau tidak ingin marah-marah karena kau melihatnya lebih dahulu?" tanyanya tanpa memberikan kata terima kasih seperti orang pada umumnya. "Tidak perlu, kau mungkin lebih menyukai makanan itu dibanding saya. Lagi pula saya bisa coba yang lain, saya permisi dulu" kataku menjauh sambil melihat makanan yang mungkin bisa aku makan, tapi rasanya sangat tidak nyaman saat mengetahui pria tadi sibuk melihatku dengan tatapan dinginnya itu. Akhirnya aku mengambil kue sus krim dan pudding custard lalu kembali ketempat dudukku.

"KAU INI KENAPA?!" Manajerku mulai kembali meluapkan emosinya. "Bisakah santai sedikit, kau mempermalukanku disini" kataku mencoba menenangkannya. "Aku bilang untuk ambil casse-croutenya, kenapa malah mengambil ini. Gula itu tidak bagus untuk badanmu" lanjutnya sambil memijit keningnya frustasi. "Tidak setiap hari aku makan-makanan manis, just give me a break" kataku sambil meminum kopi hitam yang sudah ada dimejaku beberapa saat lalu. Aku masih memikirkan pria tadi, bisa-bisanya dia tidak mengucapkan kata terima kasih atau apapun tadi. Jujur saja aku ingin marah, tapi melihat penampilannya dengan jas, kemeja dan dasi yang rapih dengan kacamata berwana hijau dan rambut pirangnya itu sangat nyentrik untuk ukuran pekerja kantoran. Rasanya lucu bisa melihat seseorang dengan fashion yang sangat unik seperti itu. "Ada apa? Dari tadi kau tersenyum, ada sesuatu yang lucu?" tanyanya masih sibuk mengurus jadwal untuk memulai dietku karena hari ini aku sudah makan melebihi porsi gula harianku. "Tidak, hanya sedikit berkhayal" kataku sambil kembali dengan kopi dan camilaku. Saat aku sudah hampir selesai, kuperhatikan pria tadi sibuk dengan ponselnya. Hah... sepertinya dia memang tidak terlalu peduli dengan lingkungan disekitarnya. "Ayo kita ke apart, oh ya dan biarkan aku yang bayar kali ini" kataku memberikan isyarat untuk meminta dompet yang dipegang oleh manajerku. "Hmmm...?" dia menatapku dengan ragu karena ini tidak biasanya untukku membayar sendiri makananku. "Hanya hari ini, tenang saja" kataku tersenyum dan akhirnya dia memberikan dompeku.

Aku berjalan kekasir, "Aku ingin membayar untuk meja itu dan meja itu juga" kataku menunjuk dua meja, yang aku tempati dan meja pria nyentrik tadi. Akupun selesai membayar dan langsung mengajak manajerku untuk pergi menuju hotel. Aku ingin tahu setelah ini apa yang akan terjadi.

Nanami POV

Hah... kenapa wanita tadi aneh sekali. Biasanya aku selalu mendapat makian ketika ingin mengambil makanan yang sama, tapi dia mempersilahkan aku dan tidak ada satu katapun makian dari mulutnya bahkan dia tersenyum. Ini benar-benar aneh. Tapi aku agak sedikit kasihan juga, dia dimarahi hanya karena sebuah sus krim dan pudding. Dia kan bukan anak kecil. Ahhh... pagi-pagi sudah ada kejadian yang bikin sakit kepala. Ponselku berdering ternyata Si Gojo yang bodoh ini mengirim pesan untuk berkumpul di Sekolah Jujutsu sekarang. Baiklah saatnya mulai bekerja.

Aku berdiri dan jalan menuju kasir untuk membayar semua pesananku. "Tuan, seluruh pesanan anda sudah dibayar oleh seseorang" kata penjaga kasir tadi membuatku terkejut, "Siapa?" tanyaku serius. "Wanita yang duduk dekat jendela tadi" lanjut kasir tersebut mengingatkan aku dengan wanita yang rela membiarkan aku mengambil makanan tadi, aku berlari keluar dan mencari wanita itu. Ternyata dia sudah pergi, tiba-tiba dadaku berdegup. Apa yang terjadi padaku?

Nanami POV End

Y/n POV

Akhirnya aku dan manajerku sampai di apartemen, tidak lama orang itu langsung sibuk dengan panggilan telpon dari seseorang. Aku sibuk memperhatikan timeline sosmedku, aku hanya mendengar sedikit percakapannya mengenai pengawal atau apalah untuk menjagaku. Hah... aku sudah tau dia pasti akan melakukan itu mengingat kondisi tubuhku saat ini. Setelah dia selesai dengan telponnya dia menghela nafas lemah dan lanjut sibuk dengan laptopnya. "Haruskah sampai memberikan aku pengawal, ini hanya sebuah segel" kataku yang tidak mengerti jalan pikiran manajerku satu ini. "Justru karena itu hanya sebuah segel kau harus aman, kau tidak akan tahu jika roh-roh itu terus mengincarmu dan membuka segel yang ada ditubuhmu itu" jawabnya tanpa mengalihkan pandangannya dari pekerjaannya, aku menyerah. Dia terlalu berlebihan. Aku beranjak menuju kamarku dan perlahan memejamkan mata, rasanya lelah sekali. "JANGAN LUPA KAU ADA MEETING DENGAN SUTRADARA JAM 9 MALAM NANTI!!" teriaknya yang membuat aku tanpa sadar melempar bantal kearahnya, "AKU TAHU! MAKANYA BIARKAN AKU TIDUR DAN JANGAN BERTERIAK!!" balasku berteriak juga dan mengunci pintu kamarku lalu kembali tertidur. Menyebalkan sekali.

to be continued...

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Hai minnasan, terima kasih udah mau membaca FanFiction aku ya. Mungkin ada beberapa kata atau kalimat yang kurang pas untuk dibaca, aku mohon maaf. Ini pertama kalinya aku bikin FanFic, jadi harap maklum *hiks.

Oh iya buat kalian yang masih bingung, (Y/n) itu your name ya. Jadi anggaplah kalian bagian dari ceritaku. oke semuanya. Terima kasih.

PaiPai...

my freaky guardian (NanamixY/n)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang