I Think, I'm Fall in Love

72 5 0
                                    


Nanami POV

Setelah Y/n dan manajernya menjauh, aku akhirnya bisa bernafas lega tapi jujur debaran dijantungku tetap tidak berhenti. Malah semakin menjadi-jadi. Apa yang terjadi padaku sebenarnya?

"Nanami, aku ingatkan dia adalah client kita. Jangan sampai lebih dari itu" Gojo mengingatkanku, tumben sekali dia tidak bercanda. "Kau pikir aku orang seperti apa? Aku tidak suka mencampur adukkan masalah pribadi dengan pekerjaan. Gunakan kata-kata itu untuk dirimu sendiri" kataku sambil berlalu untuk pulang. Aku sangat lelah dan jasku juga jadi korban.

Wangi tubuhnya menempel pada jasku yang basah, apa sebaiknya aku tidak mencuci jas ini ya? Aku tidak ingin melupakannya, bahkan rasanya aku ingin menyimpan wangi ini. Tunggu apa? Kenapa jadi begini? Y/n kau harus membayar semuanya.

Nanami POV End

Y/n POV

Aku akhirnya sampai di apartemen, aku merebahkan tubuhku diatas kasur. Rasanya lelah sekali tapi ini menyenangkan, aku bisa melihat Nanami tersenyum. Aku memeluk gulingku sambil berguling bahagia, seperti anak kecil yang bertemu dengan santa. Manajerku yang melihat itu, mengambil gelas berisi air dan menyiramkannya kearahku membuat rambutku basah semua. "APA-APAAN?! KENAPA KAU MENYIRAMKU?!" teriakku marah-marah. "Kau yang apa-apaan? Kau itu model, bukan remaja yang sedang jatuh cinta. Lupakan kejadian tadi dan fokus dengan audisimu" katanya kemudian dia kembali fokus pada laptopnya. "Dia adalah pengawalmu dan tidak lebih" lanjutnya mengingatkan.

"M-maksudmu apa?' tanyaku pura-pura tidak tahu, "Kau pikir aku bodoh, you have a crush on Nanami, didn't you? " kata-katanya langsung menghujam jantungku. Dadaku berdegup cepat seperti rasanya aku sulit bernafas, "I-itu... tidak, a-aku hanya-" belum selesai aku bicara, dia langsung menutup laptopnya tanpa mematikannya terlebih dahulu setelah itu menatapku dengan tatapan tajam seperti ingin membunuh. Kalau sudah seperti itu yang bisa aku lakukan hanya, berkata baiklah dan meminta maaf. Kemudian kembali kekamarku untuk beristirahat. Tapi apakah memang aku tertarik dengan Nanami, iya dia memang menyebalkan. Namun dekapannya, aroma tubuhnya yang maskulin, suaranya yang berat membuatku selalu terdiam dan menahan nafasku. Bagaimana jika aku didepannya, bagaimana dia akan menatapku dengan tatapan dinginnya, bibirnya akan tersenyum sinis saat memberikanku perintah... ahh... apa yang barusan aku pikirkan? Aku bukan pelacur, tapi Nanami selalu membuatku ingin menggodanya terus menerus. Ahh... ini membuatku sakit kepala. Lebih baik aku istirahat sekarang.

.

.

.

to be continued...

my freaky guardian (NanamixY/n)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang