[ 10 ]

979 149 29
                                    

快乐阅读!

"Iya juga ya." Balas Atsumu, membuat (name) sangat kecewa, jujur. Tapi ya sudahlah, bodo amat. Niat nya mau ninggalin meja makan aja,

tapi nanti malah bikin malu terus dibilangin sensi. (name) berusaha untuk melupakan perkataan mereka, namun nihil.

Buktinya, sekarang dia makan itu dijaga-jaga biar tidak kebanyakan. Sekali-sekali, (name) melirik kearah Atsumu yang tampak senang menghabiskan waktu bersama mereka.

Dan entah apa yang harus dirasakan (name). Antara kecewa, marah, jengkel, dan sakit hati? Perasaan-perasaan ini yang begitu sulit dan rumit untuk dijelaskan oleh (name).

Namun, tiba-tiba saja, (name) merasakan ada yang mengalir dari lubang hidungnya, dan benar saja. Ketika diperiksa, itu ternyata darah. (name) mimisan. "Atsumu-kun,

sebentar lagi aku balik ya." Kata (name), menepuk lengan Atsumu, membuat pria itu mengangguk, bahkan tidak bertanya apa yang terjadi kepada (name). Karena sudah terlanjur senang sama Asuka serta teman-temannya.

♡☆♡

Setelah selesai mengurus hidungnya yang mimisan itu selama sekitaran 10 menit-an lah begitu, (name) sudah mempersiapkan diri dan mental untuk kembali ke medan pertempuran itu.

"HAHAHA IYA! Hidung nya emang agak aneh gak sih?" Dari kejauhan saja, suara tawa Asuka dan teman-temannya sudah terdengar. (name) memutuskan untuk sembunyi sebentaran,

sambil menguping dulu. "Mereka omongin siapa ya?" Tanya (name) didalam hati. "Iya tuh, sebenarnya gue gak pernah mimisan. Katanya itu karena bentuk hidung, jadi masuk akal sih kalau lo bilang bentuk hidung dia aneh."

Bentuk hidung? Mimisan? (name)?

Dan lebih parahnya lagi, Atsumu ikut tertawa. "Gak juga ya, emang (name) dari kecil kalau kena panas terlalu lama itu bisa mimisan." Jelasnya, namun perempuan-perempuan itu tampak acuh.

Tapi bukan salah mereka, kalau menurut (name). Walaupun mereka mengatakan hal-hal yang buruk tentang dia, seharusnya Atsumu, pacarnya, eh, tunangannya itu membela (name). Bukan malah menjelaskan tapi ikut tertawa saja.

Air mata sudah mengalir dari mata (name), perlahan membasahi wajahnya. Dengan cepat, (name) mengusapnya, agar tidak dilihat sedang menangis oleh pengunjung lainnya.

(name) langsung kembali ke hotel yang ditinggali dia sama Atsumu, terus atur semua barang punya dia dan melepon taxi. (name) benar-benar tidak tahan lagi sama kelakuan Atsumu.

Rencananya, pertunangannya dibatal saja. (name) sudah benar-benar muak kali ini.

结束
iya bener batalkan saja

Miya Atsumu ! ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang