Miya Atsumu ! ✔️

[ 3 ]

GUE LUPA NGEPUBLISH PART 2 KEMARIN ASTAGA, KIRAIN UDAH SAMPAI PT.3 PADAHAL BELUM.

快乐阅读！

2 tahun yang lalu
Karena akhirnya (name) merasakan bahwa ini adalah waktu yang tepat untuk membicarakannya dengan Atsumu,

perempuan itu duduk disebelah Atsumu yang sedang menonton TV sembari memakan cemilan. "Tsumu, boleh ngomong?" Tanya (name), karena entah, mau memancing perbincangan mengenai hal ini itu membingungkan, jadi tanya sajalah.

"Iya boleh!" Atsumu langsung mematikan TV, dan menaruh cemilannya di meja, siap untuk mendengarkan (name) dengan seksama.

"Sebenarnya, menurutku kau terlalu dekat dengan Asuka-san." Kata (name), membuat Atsumu sedikit terkejut namun tak lama kemudian mimik wajahnya menjadi sedikit bingung.

"Terlalu dekat gimana?" Tanyanya Atsumu dengan matanya yang menyipit. "Mulai dari kontak fisik– kalian kadang berpelukan bahkan pegangan tangan. Belakangan ini juga dia sering banget jalan-jalan sama kamu.."

Atsumu langsung membuat mulutnya berbentuk 'oh' dan kemudian, ia malah tampak sedih. Kok? "Gini sayang, Asuka mau pindah ke luar negeri, gak tau berapa lama. Jadi makanya, gue mau ngabisin waktu sama dia." Jelas Atsumu.

Tapi tetap saja. "Iya, Tsum gue ngerti kok. Cuman, kamu nolak jalan sama gue, pacarmu.. buat jalan sama mantanmu." Bantah (name).

"Iya sayang.. tapi kan dia mau pindah.." Atsumu merasakan aura-aura tajam dari (name) sehingga ia melembutkan suaranya dan memegang tangan (name) sambil berbicara.

(name) diam sejenak dan menatap Atsumu, memproses semuanya dulu. Walau ia sangat kesal, ya mungkin saja Atsumu benar-benar menyenangi mantannya.

Maksudnya, mereka dulu sangat menyayangi. Dan sekarang mereka adalah teman yang baik. Tapi, (name) jadi takut kalau misalnya nanti ada apa-apa, apalagi alasan mereka putus itu karena orang tua mereka.

Karena waktu itu mereka masih terlalu muda dan Asuka dianggap tidak sopan, manja, dan tidak mandiri oleh ibu Atsumu.

"Maaf ya sayang! Aku ngabisin waktu dengan mu juga besok ya!" Pinta Atsumu, memeluk sang kekasih yang akhirnya pasrah saja. Ia memeluk Atsumu juga, namun dengan muka tidak yakin.

"Itulah yang kau selalu bilang selama dua bulan terakhir ini.. tapi pasti ada-ada aja.." batin (name).

Betul. Keesokan harinya, tepatnya di pagi hari. Asuka menelefon Atsumu, minta untuk diantar ke bandara. Dan anehnya, Atsumu yang biasanya malas-malasan di pagi hari itu langsung bergegas.

(name) juga disuruh ikut dengan Atsumu, bukan kenapa-napa namun malahan ia disuruh membantu, siapa tahu Asuka membutuhkan sesuatu dalam bentuk wanita ke wanita lainnya.

Tapi malahan, Asuka menatap (name) dengan sinis sepanjang saat. Ia bahkan tak ingin berbicara dengan (name). Wajarlah, mungkin ia kesal. Tapi tak apa! (name) juga malas buat berinteraksi dengan Asuka.

Atsumu membuat (name) duduk di kursi penumpang, sementara mereka berdua duduk di kursi depan dan bercerita, bahkan tertawa sepanjang saat.

Atsumu terkadang mencuri pandang kepada (name), dan siapapun bisa melihat wajah (name) yang sangat kesal itu.

Tapi, tidak ada yang berbeda walaupun Atsumu tahu dengan jelas bahwa (name) kesal. Ia tetap bertingkah laku seolah-olah dirinya minta dibanting.

Disaat Asuka sudah turun dibandara dan naik pesawat lah baru (name) tidak transparan lagi. Atsumu berusaha keras untuk menghibur sang pacar dengan "janji" nya.

Ia membawa (name) ke tempat makan, toko, tempat main rollerblade. Seperti yang ia janjikan kemarin intinya.

Namun, sekarang tentu saja berbeda. Karena (name) sudah terlanjur kesal.

Untung saja (name) terlalu sayang sama Atsumu, kalau tidak, mungkin dari jauh hari sudah diputuskan. Bahkan yang sudah kelewatan batas pun mata (name) masih tertutup. Karena terlalu bucin.

结束
kalau sudah kayak gini di rl,
sekali pun itu husbu kalian,
diputusin aja daripada darah tinggi :D