ARui kembali dengan membawakan book anasclaude ketiga!
Ketiga? Ada satu lagi 'IWMYH' tapi lagi di revisi.
Yep itu aja Met baca! Gambar ucapan belum ada //cry.°==°
Rasa sakit itu terasa nyata.
Saat-saat jantungnya berhenti berdetak pun juga terasa nyata.
Sulit dipercaya memang. Kenyataan bahwa kini dia hidup pun tidak bisa dibantah.Anastacius De Alger Obelia, sang mantan kaisar obelia yang sudah mengalami kematian dua kali kini kembali membuka matanya untuk kesekian kali.
Tempat yang sangat asing dan baru menyapu Indra penglihatan nya. Tidak hanya itu, Anastacius juga cukup terkejut saat menyadari dirinya memiliki wujud seorang bayi kecil yang belum diketahui nya berusia berapa bulan.
'Sial' Entah sudah berapa macam umpatan yang diucapkannya dalam hati. Dia terlalu kesal karena hanya bisa menggerakkan kepala, tangan, dan kakinya. Tapi yang membuatnya heran mengapa tidak ada satu pun orang yang menjaganya?
Maksudnya ada bayi kecil yang harus dijaga disini.'Apa aku menjadi anak yang tidak diinginkan atau jangan-jangan anak pungut?'
Begitu banyak hal dipikirkannya hingga tidak sadar akan kedatangan seorang pria yang siap menggendongnya."Sudah bangun tapi tidak menangis? Aneh sekali" Ucap pria itu saat melihatnya. Anastacius spontan menoleh dan melihat pria yang kini menggendongnya.
'Jadi aku harus menangis terlebih dahulu, logika gila macam apa itu!?' Anastacius menggeliat di gendongan pria itu agar dia diletakkan kembali ke tempat semula namun tidak juga kunjung diletakkan.
'Turunkan aku bodoh! Jangan bilang kau tidak mengerti gerak gerik bayi yang mudah dibaca seperti ini!?'
"Jangan banyak bergerak nanti kau jatuh! Kemarin kau tidak begini tapi kenapa sekarang tidak mau digendong? Bukannya bayi suka digendong?"
'Aku tidak mau diperlakukan seperti bayi walaupun aku bayi. mengertilah dasar otak udang!'
Ocehan tidak jelas keluar dari mulut kecilnya hingga membuat pria yang mungkin adalah ayahnya ini bingung. Anastacius saja tidak sadar jika dia terus mengoceh karena terlalu kesal pada pria ini.
"Bau" gumam pria itu lalu berjalan menuju box bayi dan meletakkan Anastacius di dalamnya, Dia melihat pria itu berjalan ke meja berkabinet disana lalu mengambil sesuatu dari sana.
'....apa yang mau dilakukannya?'
.
.
"UUWEEEEEEEEEHHHHHH!!!!"
"Shhhh shhhhhh diam ya.. ayah hanya mau mengganti popokmu, nanti ayah kena marah nenekmu!"
Per-perangan antara seorang ayah yang mau mengganti popok dengan anaknya yang tidak ingin popoknya diganti.
Harga diri Anastacius terasa terinjak-injak karena pria ini, ini saja dia sudah menurunkan harga dirinya untuk menangis dan merengek pada ayahnya.'ITU URUSANMU! BERANI MENYENTUHKU TIDAK AKAN KUMAAFKAN SEUMUR HIDUPKU!'
"UUWEHHHHHHHHHHH!!!!"
"ASTAGA NAK KENAPA KAU SANGAT REWEL!????"
'AKU BUKAN ANAKMU B*J***AN!!'
Lelaki ini nampak sudah kelelahan dan frustasi dengan tingkah anaknya yang tiba-tiba berubah, semuanya terlihat dari bagaimana dia mengacak-acak rambut pirangnya.
BRAK!
"APA YANG KAU LAKUKAN PADA CUCUKU, DARREN?!" Tanya wanita tua dengan nada keras.
(Capek capslock)
Pria pirang ini menoleh, pelipisnya sudah mengucurkan keringat dingin.
'Habis aku'
'SIAPA LAGI!?'
Wanita tua yang kemungkinan adalah neneknya itu langsung mengomeli ayahnya yang sudah frustasi tambah frustasi.
Anastacius terasa terhibur melihat pemandangan tersebut dan tanpa sadar tertawa.'Makan itu pria bodoh!'
Suara tawa khas bayi terdengar oleh kedua ibu anak ini, mereka mengalihkan pandangan pada Anastacius.
Neneknya yang tadi dipenuhi amarah kini berbunga-bunga melihat cucunya yang tertawa, lantas dia menghampiri Anastacius dan langsung menggendongnya."Astaga cucu nenek senyumnya manis sekali!" Pujinya sambil menciumi pipi Anastacius.
'Jauhkan wajahmu tua Bangka! Tidak! Jangan menciumi ku sialan!'
"Oh, popokmu penuh?.
Darren, kenapa kau tidak menggantinya!?""Aku tadi mau menggantinya tapi Anastacius sangat rewel!"
'apa, Namaku sama?. Baguslah, aku tidak perlu beradaptasi dengan nama bodoh yang diberikan nya'.
Wanita ini meletakkan Anastacius kembali di box bayi. Saat tau celananya akan dilepas Anastacius segera menolak dengan apa yang dia lakukan pada ayahnya tadi.
Darren kini selonjoran di sofa dan memakan cemilan bayi yang baru dibelinya tadi. Dia diam-diam tersenyum melihat ibunya merasakan apa yang dirasakannya barusan.
"Kenapa rewel nak? Apa ayah tidak becusmu melakukan sesuatu padamu?" Tanya neneknya sambil melirik Darren dengan tajam.
'Ya dan sekarang kau melakukan hal yang sama!'
"Darren! Kenapa kau malah memakan cemilan anakmu!? Kesini dan bantu ibu!"
"Hah? Tunggu sudah mau ha-" Darren yang merasa terancam saat melihat deathglare ibunya pun langsung bergerak.
'Tunggu, satu lawan dua itu tidak adil!'
Darren mengangkat Anastacius dari boxnya sementara ibu Darren lah yang akan bekerja mengganti popoknya.
"Sabar ya nak ini hanya sebentar kok sebentar"
"UUWEHHHHHHHHHHHHHH!!!"
"Anastacius, jangan rewel nanti tidak ayah beri cemilan"
Selesai membuka celananya tiba lah saat-saat popok kotornya akan dibuka.
"Anak pintar, sekarang tinggal popokmu" Kata si nenek lalu melepaskan popok Anastacius.
'AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA'
.
.
.
'Aku mau mati lagi saja'
TBC....
Finally selesai bagian prolog!
Aaa sempat macet beberapa bulan hikkusu.Beteweh, gimana pendapat kalian? Lanjut atau tidak?
Hm.. kalau saya sih lanjut AKAOAKAOKAOAKAO.ySekian ya!
Thanks sudah baca, vote, dan komen!
Cya<3Tertanda,
ARui.
KAMU SEDANG MEMBACA
I fvcking H̶a̶t̶e̶ love you! {BL} [WMMAP FANFICT]
Fanfic《ON GOING》 Anastacius ingat jika dirinya sudah mati. Tapi mengapa dia malah terbangun di tempat asing dan sebagai bayi!?. Dan kenapa Claude juga harus terlahir kembali sebagai adiknya!?. "Kenapa kau harus lahir dan menjadi adikku lagi!?" "Kau pikir...