"Nui .... ada waktu? aku ingin berbicara denganmu ..."
"Ah Mew ... duduklah ... apa yang ingin kamu bicarakan ..."
Mew duduk di sofa yang berada di seberang posisi sofa tempat Nui duduk dan menghela nafasnya sebelum memulai berbicara.
"Kenapa Mew?"
"Dengar Nui, aku rasa ini terlambat tapi .... aku harus mengatakan ini padamu ..."
"Katakan ada apa ..."
"Aku minta maaf Nui ... mungkin dulu aku tidak yakin atau lebih tepatnya tidak mengetahui apakah aku mencintaimu atau tidak ... tapi beberapa tahun ini aku berpikir dan ternyata aku ..."
BUGGHHHHHH
Bantal melayang ke arah Mew dan Mew serta Nui menoleh ke arah asal bantal tersebut dan mereka melihat Thal berdiri disana dengan wajah yang sangat menyeramkan.
"Thal ..." panggil Mew dan Nui secara bersamaan, tapi Thal langsung berlalu dari ruangan itu dan pergi dari rumah.
Mew berlari menyusul anaknya, tapi tidak juga bisa mengejar laju mobil Thal yang kencang seperti itu. Nui ikut berlari tapi juga sama ... kalah dengan kecepatan mobil milik Thal.
Mew terlihat sedih dan kembali masuk kedalam rumah dan masuk kedalam kamarnya. Nui yang masih bingung tidak tau apa yang terjadi, lalu kembali masuk ke dalam rumah. Nui kembali menuju ke ruang keluarga, meneruskan membaca majalah yang dia beli sebelumnya sambil menunggu Sion, Mira, Mattaya pulang dari sekolah.
"Tidak mungkin daddy mencintai paman Nui Thal .... Nish sudah bersama dengan paman Nui setahun ini ...." kata Than sambil menenangkan Thal yang masih terbalut emosi.
"Tapi kalau tadi aku tidak melempar bantal ke daddy mungkin saat ini mereka sedang melakukan apa yang tidak boleh dilakukan !!!"
"Lalu dengan kamu pergi begitu saja apa tidak akan membuat mereka melakukan sesuatu?"
Thal terdiam lalu mengambil kunci mobilnya, sebelum Thal berlalu Than memegang tangan adiknya itu
"Dengar dulu Thal ... jangan bertindak gegabah ....."
"Than ... aku tidak akan terima kalau papa akan bersedih dan mengeluarkan air mata untuk daddy dan paman Nui ...."
"Tapi siapa tau daddy tidak bermaksud seperti yang kamu pikirkan ...."
"LALU APAAA !!!!! jelas jelas daddy mengatakan dia tidak tau apa dia mencintai lelaki itu atau tidak !!!"
"Tenang Thal .... siapa tau daddy cuman mau meminta maf atas apa yang terjadi sebelumnya .."
"Bagaimana aku bisa tenang ... aku sudah memilih bersama lelaki itu untuk membalas semua kebaikan yang dia lakukan untuk daddy selama dia menjadi istri daddy .. aku jauh dari papa .. jauh dari Celine .... tapi aku mengorbankan perasaan itu hanya untuk membalas budi baiknya !!! tapi apa yang dia lakukan sekarang !!! mau merebut daddy dari papa !!!!"
"Thal .... kita harus bicarakan ini baik - baik ...." kata Saint kekasih Than.
"Saint ... kamu tidak mengenal lelaki itu ...."
"Aku mungkin tidak mengenalnya Thal ... tapi mendengar ceritamu kalau dia paman yang baik untukmu ... tidak mungkin mereka akan melakukan hal konyol ...."
"Arrghhh kamu sama Than sama saja ... tidak membantuku !!!"
Thal duduk dengan gelisah dan penuh amarah. Saint hanya menghela nafasnya lalu Than berkata dengan sangat pelan.
"Begini saja .... kita tunggu seminggu kedepan ... kalau sampai mereka melakukan hal - hal yang akan membuat papa menderita ... aku sendiri yang akan mengusir daddy dari kehidupan kita ... bagaimana?"
"Apa kamu yakin bisa mengusir lelaki itu? kamu tau papa sangat mencintainya!"
"Justru karena papa sangat mencintai daddy ... maka aku akan memisahkan mereka jika daddy hanya akan menyakiti papa .."
"Apa kamu berjanji??"
"Aku berjanji .. aku sendiri yang akan membuat daddy meninggalkan papa .."
"Saint .. kamu saksinya ... ingatkan pacarmu ini jika ternyata benar ke dua lelaki itu menjalin hubungan dibelakang papa dalam sebulan ini ..."
"Sebulan? bukankah tadi Than berkata seminggu?" tanya Saint dengan wajah bingung.
"Kalau seminggu kita tidak akan bisa mengetahui mereka menjalin hubungan atau tidak ..."
"Nah .. akal sehatmu mulai bekerja ... sudah .. kamu menginap disini malam ini ..."
"Tidak ... aku tidak mau jadi obat nyamuk diantara kalian ..."
"Kata siapa obat nyamuk .. tadi pagi aku sudah ada janji dengan Celine dan dia akan datang kesini ..."
"Celine? bukannya dia masih di Itali?" tanya Thal kebingungan karena setahunya kekasihnya itu masih berada di Itali dengan keluarganya.
"Tidak .. tadi pagi dia baru saja landing dan berencana untuk memberimu surprise ... kami janjian disini .. tapi tidak jadi membuat surprise untukmu karena kamu sudah datang kesini ..."
Than menyusul Saint ke dapur dan membiarkan Thal bersama Celine di ruang tamu.
"Ada apa Than ..."
"Aku sedang memikirkan apa yang diucapkan oleh Thal .... bagaimana kalau itu benar ..."
"Apa kamu meragukan daddymu?"
"Tidak ... aku meragukan Nui ... aku tau paman Nui sangat mencintai daddy ... bahkan dia tidak menikah atau menjalin kasih dengan siapapun setelah bercerai dengan daddy ...."
"Tapi dengan Nish ...."
"Aku tidak tau .. apakah mereka betulan saling jatuh cinta .. atau hanya permainan Nish saja ... karena setau aku Nish sangat mencintai aunty Julia ..."
"Tapi Aunty mu itu sudah menikah Than ...."
"Iya .. bukankah sangat kebetulan .. aunty menikah tahun lalu ... terus tiba - tiba Nish dan paman Nui berpacaran? aneh bukan?"
"Percaya dengan kata hatimu Than .... papamu orang yang sangat peka .. dia pasti akan mengetahui terlebih dulu sebelum orang lain ...."
"Aku tidak tau Saint ....."
"Bagaimana kalau malam ini kita ke rumah papa? dan memastikan kalau mereka baik - baik saja?"
"Jangan malam ini .. Thal baru saja keluar rumah dalam keadaan emosi ... aku takut kalau memang mereka berdua menjalin hubungan di belakang papa, mereka akan berlagak seolah tidak terjadi sesuatu ..."
"Baiklah .... besok siang kita kerumah papa .. aku merindukan Bryan ...."
"Bryan atau papa ..... "
"Hahahaha ... dua duanya ...."