"Apa kamu melihat sesuatu yang aneh?" tanya Saint pada Than setelah mereka makan siang bersama.
Than menggeleng dan berkata "Entahlah ... daddy yang terlihat sangat murung tidak seperti biasanya dan papa sepertinya memberikan waktu buat daddy ..."
"Dekati papa Than ... bukankah papa lebih dekat dengan mu ..."
"Baiklah ...."
Than mencari papanya dan menemukan papanya sedang bersama Bryan di kamar Bryan. Papa sedang bercanda dengan Bryan yang masih berusia 2 tahun itu.
Melihat papa yang tertawa bersama Bryan membuat Than memeluk tubuh papanya dari belakang.
Gulf mengelus kepala Than lalu kembali bercanda dengan Bryan sampai Bryan tertawa terkekeh dan itu membuat Than ikut tertawa melupakan apa yang dia rasakan.
Tawa papanya membuat beban di hati Than terangkat ....
Setelah menidurkan Bryan, papa melihat ke arah Than dan tersenyum ..
"Katakan Than ... papa tau Than akan berbicara dengan papa ..."
"Pa ... maaf ..."
"Kenapa minta maaf ... apa kamu melakukan kesalahan? apa kamu menghamili Saint?"
"Aiisshhhhh bukan itu pa ... aku sudah berjanji sama papa kalau aku tidak akan melakukan itu sebelum aku dan Saint menikah ..."
"Good ... lalu apa ..."
"Apa daddy dan apa ada masalah?"
Gulf tersenyum lalu berkata
"Masalah apa yang anak papa maksud?"
"Sepertinya daddy agak murung hari ini ..."
"Than ... biarkan daddy mu mengenali dirinya sendiri ... dia butuh waktu .... tidak mudah buatnya hidup bersama didalam rumah bersama dengan mantan istri dan istrinya sendiri ..."
"Lalu kenapa setelah papa sembuh dan pulang ke rumah paman Nui tidak segera kembali ke Thailand?"
"Kamu lupa ... kalau Thal yang memintanya untuk tinggal disini?"
"Asshhhhh dasar anak itu !!!"
"Than .... berikan waktu buat daddy mu ..... dia masih bimbang ... antara dia mencintai paman Nui atau hanya merasa bersalah padanya .... biarkan daddymu menyadarinya ..."
"Tapi pa ... bagaimana kalau daddy mencintai paman Nui?"
"Ya sudah ... biarkan mereka saling mencintai ..."
"Lalu bagaimana dengan papa? bagaimana dengan kita? aku? Thal? Mira? Mattaya? Bryan ????"
"Kalian masih punya papa bukan ??"
"Paa ....."
"Than .... papa memasrahkan semua keputusan ditangan daddy mu .... biar daddymu melakukan apa yang ada di hati kecilnya ..."
"Apa papa mau berjanji padaku?"
"Janji apa Than ...."
"Janji kalau papa akan baik - baik saja jika memang daddy mencintai paman Nui?"
"Papa tidak ada janji yang bisa papa buat Than .... tapi papa berjanji untuk selalu ada untuk kalian berlima .."
"Apa papa sudah memiliki firasat ini?"