Prolog

845 105 168
                                    

Terima kasih yang udah mampir,

Jangan lupa vote, komen, dan rekomendasikan cerita ini ke teman-temanmu.

Happy reading!

________________________________


Lubang kematian, seperti sebuah jeratan mematikan yang menarik banyak nyawa, membawa mereka ke tempat yang seharusnya tidak didatangi. Lorong itu seperti sebuah lubang kematian, gelap, hampa, mengerikan dan begitu menakutkan. Ada  kemungkinan nyawa mereka tidak akan selamat.

The Mistake!

Kesalahan yang seharusnya tidak ada sekarang telah menjadi konfigurasi dari wujud wadah yang mematikan. Satu-satunya yang menjadi pesaing adalah jiwa dari sosok-sosok itu. Nyawa mereka terancam.

Teriakan histeris itu menggema ke seluruh penjuru ruangan, tidak ada siapa-siapa di sana, melainkan sosok-sosok misterius yang berpakaian serba hitam.

Seperti akan terjadi sebuah insiden yang tidak diinginkan. Cairan kental merah pekat itu berceceran di mana-mana, beberapa pisau tergeletak sembarang arah, dan sebuah pistol mengintip dari saku sosok misterius itu.

Di balik derasnya hujan dan heningnya ruangan, tangisan-tangisan itu bersenandung dengan luka. Sesekali beristighfar dan bertanya kepada Tuhan apa yang terjadi dengan mereka.

Perlahan sebuah benda yang mengintip dari saku itu terangkat, tergenggam oleh sebuah tangan yang amat kekar. Beberapa dari antek-anteknya juga mengangkat benda berbahaya itu. Berposisi sempurna menghadap beberapa nyawa yang terduduk tak berdaya.

Hitungan mundur itu mulai terdengar, menciptakan suasana yang mengerikan. Ada getir yang tersirat, kilasan memori menjelaga di benak mereka masing-masing. Bersama derasnya hujan empat tangan itu saling menggenggam,

"Kita akan bersama, kembali kepada Sang Pemberi nyawa."

DOR!!!

====================

-T H E   M I S T A K E-

THE MISTAKE [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang