Jangan lupa vote, komen, dan rekomendasikan cerita ini ke teman-temanmu.
Selamat membaca^^
_________________________________
"Gue bilang enggak ya enggak! Lo paham bahasa manusia gak, sih?"
Revan tetap kekeuh, mencoba meyakinkan gadis di depannya ini dengan setangkai bunga mawar dan cokelat batang berukuran 20 cm.
"Tapi gue beneran suka sama lo, Ghan, ayo dong pacaran."
Gadis itu memutar bola mata malas, aktivitasnya untuk merekap nilai sebagai syarat mengikuti pemilihan siswa terbaik menjadi terganggu oleh kehadiran cowok gila dengan kandungan obsesi tinggi. Mau menulis saja tidak bisa, tangan laki-laki itu dengan lancang menarik tangannya yang justru membuat Ghania naik darah.
"Lepasin gak!"
"Gak!"
"Lepasin gue, Revan! gue susah nulisnya ini!"
"Gak akan gue lepasin."
"Lo kenapa, sih?"
"Gue gak akan lepasin sebelum lo terima permintaan gue." Kekeuh cowok itu.
Ghania menepis tangan Revan, "Lo sehari aja gak ganggu gue bisa gak, sih? Gue banyak kegiatan jadi gak ada waktu buat pacaran."
Revan sejenak terdiam, sebelum melontarkan kalimat yang sekiranya membuat Ghania semakin terpancing emosi.
"Lo juga sekali-kali jadi siswa malas gak bakal nurunin reputasi lo sebagai siswa berprestasi di sekolah ini, gak usah terlalu ambis," ajaknya.
"Yuk pacaran?"
Gadis itu menatap Revan aneh, sebelum ia menggerlingkan matanya.
"Stres lo!"
Nyatanya Revan tidak terpengaruh, sikap jutek Ghania kepadanya justru membuatnya semakin tergila-gila dengan gadis ini.
"Gimana kalau gue ajak lo nonton abis pulang sekolah? Gue denger-denger lo suka nonton movie yang horor-horor."
"Oh, atau kita main Timezone? Makan es di pinggiran rooftop sambil cerita-cerita juga seru kayaknya."
Ghania kesal, di hari yang cukup sibuk dengan tugas-menugas, belum lagi ia harus merekap nilai sebelum diserahkan jam sepuluh nanti, cowok gila itu semakin membuatnya naik darah.
"Atau gimana-"
Brak!
"LO BUDEG? GUE BILANG ENGGAK YA ENGGAK!"
Semua pasang mata tertuju kepadanya, apalagi di saat tiga orang gadis yang melarikan diri ke kantin beberapa menit yang lalu pun juga ikut terkejut tatkala melihat temannya mengamuk.
"Gue banyak kesibukan, gak ada waktu buat pacaran-pacaran, lagian gue gak suka sama lo yang otaknya pacaran mulu!"
"Pergi gak? Gue gak mau diganggu!" Usir Ghania sambil mendorong-dorong Revan.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE MISTAKE [REVISI]
Fiksi UmumSiswi cantik berprestasi itu Ghania namanya. Disebut-sebut aset berharga SMA Garda Satya karena tidak pernah tersentuh hukuman pelanggaran selama ia menginjakkan kaki di sekolah itu. Namun sekiranya itu hanya berlaku dua setengah tahun, kehadiran Si...