Jangan lupa vote, komen, dan rekomendasikan cerita ini ke teman-temanmu.
Selamat membaca
__________________________________
"Emang gila ya tuh cowok." Celetuk Nasywa.Ghania menghela napas kasar, "Gara-gara dia gue jadi gagal daftar siswa terbaik, padahal kesempatan gue cuman tahun ini."
"Gak ngerti lagi gue sama si Revan, dia tuh suka sama lo atau obsesi, sih?" Ujar Gita sambil geleng-geleng.
Gadis itu menggidikkan bahunya, memang Ghania sudah jenuh dan muak dengan Revan yang setiap hari mengganggunya. Bahkan terbilang sering.
Terdengar suara petir yang menggelegar dan rintih hujan yang mulai turun membuat Ghania segera berlari mengangkat jemuran yang beberapa menut yang lalu baru saja ia jemur.
"Baju gue!"
Gita, Salmi, dan Nasywa menatapnya heran ketika Ghania menenteng hanger yang digantungi pakaian sekolahnya.
"Lo rajin banget nyuci seragam tiap saat, tumben." Ujar Salmi.
Sejenak menghela napas kasar, Ghania kembali teringat bagaimana ia bertemu dengan cowok pongah tadi, dan dialah penyebab kenapa baju gadis itu terpaksa dicuci lagi.
"Ini juga gara-gara si cowok gak tau diri!" Celetuknya.
"Ngapain lagi sih Revan?" Jengah Gita.
"Bukan Revan,"
"Terus?" Tanya Salmi.
"Gak tau gue siapa dia, yang jelas dia yang bikin seragam gue kotor. Pulang-pulang jalan kaki eh malah keciprat becek, emang ya sebagian cowok tu rada brengsek semua, gak Revan gak David sama aja, males gue." Celotehnya.
Muak dengan kejadian sial yang menimpanya selama satu hari ini, Ghania memutuskan untuk beristirahat sejenak dan merebahkan tubuhnya di kasur.
"Dia gak tanggung jawab? Wah parah." Ucap Nasywa.
Gadis itu menghela napas jengah. Hari sial baginya cukup membuatnya darah tinggi. Belum lagi seragamnya yang sudah kotor terpaksa buru-buru ia cuci lagi karna besok masih memakai seragam yang sama.
"Terus lo kenapa gak kejar dia? Kalo dibiarin makanya dia kabur." Saran Salmi.
"Ck, gue udah ngejar, cuman ya karena gak sempat kekejar aja. Lagian tuh orang emang dasarnya gak mah tanggung jawab." Ketus Ghania.
"Tapi ganteng gak?" Tanya Nasywa yang spontan ditepis Salmi.
"Ganteng-ganteng kalo akhlaknya minus ya percuma juga, gue heran kenapa modelan kayak gitu masih berkeliaran di bumi ini." Ujar Gita.
"Tau ah, gue badmood banget." Jenuhnya sambil menelungkupkan kepalanya di meja.
Langkah yang terdengar sebab ruangan begitu hening dengan keseriusan beberapa orang di dalam sama. Laki-laki itu berjalan ke ruang tengah. Lama sudah ia tak menginjakkan kaki di mansion besar yang menjadi saksi sepak terjang sang kakek. Meski suasana di mansion itu masih tetap hening dan suram walaupun banyak di sana para anggota militer yang sering berkunjung.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE MISTAKE [REVISI]
Fiksi UmumSiswi cantik berprestasi itu Ghania namanya. Disebut-sebut aset berharga SMA Garda Satya karena tidak pernah tersentuh hukuman pelanggaran selama ia menginjakkan kaki di sekolah itu. Namun sekiranya itu hanya berlaku dua setengah tahun, kehadiran Si...