Seorang wanita berperawakan tinggi semampai dengan rambut panjang terawat,bergaris rahang tegas,hidung mancung,serta mata yg indah namun cenderung tajam, Saat ini tengah berjalan dengan santainya di koridor sebuah kampus.
Style yg terlihat formal namun elegan,sangat cocok dengan rupa nya yg sangat menawan.
Terbukti sedari ia berjalan selalu saja terdengar bisik-bisik orang yg selalu membicarakan nya sekaligus memujinya."Wahh Gilaa cakep banget coyy"
"Nggak manusiawi banget ga sih tuh Bu Dosen"
"Auranya bikin orang nggak bisa berpaling Cok!"
"Rambutnya kece banget perawatanya dimana ya?"
"Bisa nggak sih gue dilahirin jadi cowok atau nggak terlahir futa aja gitu"
"Kok bisa ya ada manusia secantik Bu Dosen"
"Eh..Bu Dosen udah punya pacar atau suami belum sih?"
Merasa jengah.
Wanita yg berprofesi sebagai Dosen itu mendadak menghentikan jalannya.Hah~~
Menghela nafas panjang,
Ia jengah dengan kelakuan orang-orang yg selalu membicarakannya."Apa kalian tidak diajari sopan santun? Bukankah menggunjing seseorang itu merupakan perilaku yg tidak sopan?" Tanpa perlu repot melihat kearah kumpulan mahasiswa yg ada dibelakangnya nya Bu Dosen itu berucap.
"Maaf Bu kit--" Sebelum para mahasiswa itu menyelesaikan perkataannyaa nya,Dosen itu langsung memerintah dengan suara yg menggelegar.
"BUBAR KALIAN SEMUA!"
Setelah mendapat amukan Bu Dosen cantik itu,semua mahasiswa yg tadi tengah berkumpul dan yg tidak berkumpul langsung membubarkan diri mereka dari sana.
Semua orang tahu, selain cantik gak ketulungan Dosen itu juga galak gak ketulungan.
000
Winter menarik nafas panjang berdiri tepat di depan pintu kelasnya. Kelas sudah dimulai sepuluh menit yang lalu.
"Aduh.. mampus gue telat! Udah gitu Dosennya hari ini dia lagi. apa gue bolos aja kali ya? Tapi kalau gue bolos auto nilai gue Anjlok plus dimusuhi 7 hari 7 malem" Monolog Winter dengan raut wajah syarat akan kegelisahan.
Winter kembali menarik nafas panjang "Yaudah masuk aja lah..hah-- moga-moga gak langsung diusir"
Akhirnya dengan rasa gugup,ia memberanikan diri untuk mengetuk pintu kelasnya.Karna tidak ada sahutan sama sekali. Winter berinisiatif membuka pintu kelasnya,walau dengan ragu-ragu.Pintu terbuka.
Winter berdiri kaku karna semua mata saat ini tengah tertuju padanya,
Tak terkecuali sang dosen yg kini tengah memberikan materi pelajaran.Winter menggigit bibirnya, sekali lagi ia harus melawan rasa takutnya. Ia memberanikan diri menghampiri Bu Dosen yg tengah berdiri sambil menatapnya dengan tatapan yg menusuk.
"Permisi Bu,Maaf saya ter---"
"Kamu tau ini jam berapa?"
Winter meneguk ludahnya sukar,suara dan raut wajah datar itu membuat nyalinya menciut "Hmm jam Delapan lebih Bu" Jawab Winter menunduk takut.
"Kamu tau kan konsekuensi nya?" Tanya Dosennya dengan bersedekap dada, memang terkesan angkuh namun tetap berwibawa.
"I--iya Bu"
"Kenapa menunduk? Apa kamu pikir muka saya sama kayak ubin lantai?"Suara yg menusuk plus tatapan menusuk,sudah menjadi hal biasa untuk menggambarkan Bu Karina.sosok Dosen yg kecantikan dan ke killer an sudah tidak perlu ditanyakan lagi.