5. Pembalasan yang sebenarnya

9 3 0
                                    

5. Pembalasan yang Sebenarnya

Waktu berputar begitu cepat. Tak terasa sekarang sudah pukul 18.00. SMA Stravia terlihat sudah kosong, tidak ada satupun orang di dalamnya. Para guru dan murid sudah pulang beberapa jam yang lalu.

Karina membenarkan letak topinya, Ia menggunakan celana panjang dan hoodie hitam yang membungkus seluruh tubuhnya. Tak lupa Ia memakai masker hitam untuk menutupi wajahnya. Karina menatap sekolahnya, saat ini Ia berada persis di depan gerbang belakang.

"Ah, digembok lagi gerbangnya," rutuk Karina.

Gadis itu memutar otaknya, mencari ide agar Ia bisa masuk ke dalam sekolahnya.

Setelah berpikir beberapa menit, otak Karina mendapat pencerahan. Ia menemukan sebuah ide. Walaupun agak berbahaya, tapi ini adalah cara satu-satunya.

Karina berjalan mendekati pagar, Gadis itu memanjat.

Bruk

Karina mendarat sempurna di halaman sekolah. "Jago juga gue," gumam Gadis itu.

Kedua mata Karina menyapu pandangan disekitarnya, memastikan bahwa benar-benar tidak ada orang. Setelah yakin gadis itu mulai berjalan memasuki sekolah. Karina berjalan dengan cepat, berusaha untuk tidak menghasilkan suara. Walaupun Ia yakin sudah tidak ada orang disekolah, namun Ia tetap harus waspada.

Langkah kaki Karina berhenti di depan sebuah ruangan bertuliskan 'Ruang Tata Usaha'. Perlahan tangan Karina menyentuh kenop pintu dan memutarnya. Ia berhasil memasuki ruangan tersebut.

Kedua kaki Karina berjalan menelusuri ruangan tersebut, Ia berhenti di depan sebuah lemari berisikan data siswa SMA Staravia.

Peerlahan Ia membuka lemari tersebut. Karina menatap data siswa milik kelas 11. Lalu Ia mengarahkan kedua tangannya untuk memegang tumpukan folder tersebut. Ia mencari data seseorang.

Dapat! Karina menemukannya, folder data siswa milik Danella.

Karina sangat penasaran, apakah Danella dan Erika adalah orang yang sama.

Perlahan Karina membuka folder tersebut. Ia membaca nama yang tertera disana

Erika Danella Metanoia.

Deg.

Napas Karina tercekat, jadi murid baru itu adalah Erika.

Dengan jantung yang terus berpacu cepat, Karina buru-buru membereskan folder-folder tersebut, merapikannya agar tidak menimbulkan rasa curiga pada guru-guru esok hari. Tentang cctv, ini sudah terjamin aman. Sebelum pulang sekolah tadi, Ia mendengar perbincangan antar guru, bahwa seluruh cctv SMA Staravia sedang rusak, dan teknisinya baru akan datang besok untung membenarkannya.

Karina berjalan pelan hendak meninggalkan ruangan tersebut. Ia menutup pintu dengan pelan, lalu Ia membalikan badannya.

Karina membulatkan matanya kaget, kakinya mendadak lemas melihat kehadiran seorang gadis di depannya.

Dia adalah Danella, atau yang sebenarnya adalah Erika.

Danella tersenyum miring. "Berhasil menemukan siapa gue?"

Karina meremas hoodienya dengan kuat, keringat sudah membanjiri dahinya.

Namun detik berikutnya pandangannya menjadi gelap, disusul dengan tubuhnya yang semakin melemah, perlahan Karina tidak sadarkan diri.

Danella menyumpal mulut Karina dengan sebuah sarung tangan yang sudah Ia beri obat bius. Saat Karina benar-benar sudah tidak sadar, Danella menopang tubuh gadis itu dan membawanya pergi dari sekolah.

DANELLATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang